Braveheart1995Avatar border
TS
Braveheart1995
Serangan Ganda Jokowi dalam Debat Capres Jilid 2
TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi melontarkan beberapa serangan kepada lawannya Prabowo Subianto pada debat capres kedua Ahad, 17 Februari 2019 malam, di Jakarta. Pada debat yang bertemakan energi, infrastruktur, sumber daya alam, pangan, dan lingkungan hidup, itu terpantau setidaknya ada dua serangan dari Jokowi kepada rivalnya.
 
Berikut kedua serangan Jokowi pada debat capres kedua:
 
1. Tanah Prabowo di Kalimantan Timur dan Aceh


 
Serangan soal ini terjadi pada segmen ketiga debat capres. Awalnya adalah Prabowo yang mempertanyakan pembagian sertifikat tanah selama era pemerintahan Jokowi. Dalam kurun waktu dua tahun terakhir, Jokowi memang telah membagikan 5 juta sertifikat tanah kepada warga.
 
Prabowo menyatakan tidak setuju dengan sikap pemerintahan Jokowi membagikan sertifikat tanah tersebut. Menurut Prabowo, pembagian sertifikat itu merupakan hal yang sia-sia karena jumlah rakyat semakin banyak, sedangkan jumlah tanah tak bertambah.
 
Menjawab pertanyaan ini Jokowi menyebutkan bahwa Prabowo memiliki lahan seluas 220 ribu hektare di Kalimantan Timur dan 120 ribu hektare di Aceh. Jokowi pun mengisyaratkan kepemilikan tanah Prabowo tersebut terjadi pada masa pemerintahan yang lalu. "Hanya ingin menyampaikan bahwa pembagian-pembagian seperti ini tidak dilakukan masa pemerintahan saya," katanya.
 
Di segmen terakhir Prabowo mengklarifikasi bahwa tanah seluas itu berstatus HGU (Hak Guna Usaha).
 
Pernyataan Jokowi itu dinilai provokatif oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga. Wakil Ketua BPN, Priyo Budi Santoso menyesalkan Jokowi menyinggung soal tanah Prabowo. Ia mengatakan serangan ini menyinggung ranah personal Prabowo.
 
Jokowi berpendapat pernyataannya sama sekali tidak menyangkut ranah personal Prabowo. "Yang personal itu kalau menyangkut rumah tangga, menyangkut anak istri. Tidaklah… tak ada menyerang personal," kata Jokowi seusai debat capres di Hotel Sultan, Jakarta, Ahad, 17 Februari 2019.
 
2. Pertanyaan Soal Unicorn


 
Dalam debat segmen kelima debat Jokowi bertanya tentang strategi Prabowo dalam mendukung kemajuan unicorn di Indonesia. "Infrastruktur apa yang akan bapak bangun untuk mendukung pengembangan unicorn-unicorn di Indonesia," tanya Jokowi saat debat di Hotel Sultan, Jakarta.
 
Prabowo tampak kebingungan dengan istilah unicorn saat ditanya oleh Jokowi. Mendengar pertanyaan Jokowi itu, Prabowo balik bertanya. "Yang Bapak maksud unicorn, maksudnya yang apa itu, yang online-online itu," katanya. Mendengar ucapan Prabowo, Jokowi hanya mengangguk-angguk saja.
 
Unicorn yang dimaksud Jokowi merupakan sebutan bagi start-up alias perusahaan rintisan yang bernilai di atas US$ 1 miliar atau setara Rp 14,1 triliun (kurs Rp 14.100 per dollar AS). Indonesia saat ini telah memiliki empat unicorn, yakni Go-Jek, Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak.
Akibat kebingungan Prabowo atas istilah unicorn ini, kini tersiar banyak meme atau foto-foto parodi soal ini di media sosial. Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma’ruf Amin, Hasto Kristiyanto, mengatakan kebijakan infrastruktur unicorn jadi penilaian yang penting bagi pemilih milenial.
 
“(Unicorn) Ini menjadi penilaian yang sangat penting bagi generasi muda kita. Bagi generasi milenial, bahwa pemimpin yang memperjuangkan generasi muda Indonesia, pemahaman terhadap teknologi informasi dalam kebijakannya, itu sangat penting,” ujar Hasto di Parkir Timur, Senayan, Jakarta, Ahad 17 Februari 2019.
 
Sedangkan Priyo Budi Santoso menilai pertanyaan Jokowi soal unicorn ke capres Prabowo Subianto bertendensi jebakan. Sebab, kata dia, hanya segelintir orang yang mengerti maksud dari unicorn tersebut.
 
"Ini pertanyaan sebenarnya agak aneh bin ajaib, tendensi menjebak. Ada unicorn itu jutaan rakyat mana ada yang tahu. Di sini saja setengah yang tahu," ujar Priyo di Hotel Sultan Jakarta, Ahad, 17 Februari 2019.

Sumber: https://pilpres.tempo.co/read/117687...2/full&view=ok




TIPU MUSLIHAT PRABOWO

 
Prabowo Subianto kerap kali menggunakan istilah “kapitalis”, “segelintir orang kaya”, ataupun “para elit” untuk menakuti-nakuti masyarakat bahwa negara ini sudah dikuasai oleh asing atau pihak tertentu.
 
Entah berapakali Prabowo dan para pendukungnya menggunakan kosakata seperti itu untuk berkelit. Lihat saja Debat Pilpres semalam, ketika ditanya soal Unicorn dan dia dengan begitu dungunya menunjukkan betapa ia tidak tahu istilah yang sangat populer itu. Seperti biasa, Prabowo langsung menuduh dunia start up itu sebagai kapitalis. Pokoknya bila gak tau mau jawabannya, dia selalu bilang “kapitalis”, “dikuasai asing,” “hanya milik para elit”, dan seterusnya.
 
Akhirnya, Prabowo Subianto kena batunya! Mungkin Jokowi bosan juga lihat Prabowo tiap saat berkelit dan bikin isu-isu yang menakuti rakyat itu. Akhirnya, Jokowi buka juga kedok Prabowo selama ini. Ketika Prabowo berkali-kali bilang bahwa tanah di Indonesia dikuasai hanya segelintir orang, TERNYATA salah satunya orangnya itu adalah PRABOWO SUBIANTO.
 
Bayangkan, Prabowo ternyata punya tanah di Kalimantan dan Aceh dengan luas yang menakjubkan! 340.000 Hektar! Alamak! Tanah itu lebih luas dari Jogjakarta! Atau sepuluh kali lipat Kota Semarang!
 
Terbongkar juga kedok Prabowo selama ini. Benarkan kalau isu “kapitalis”, “elit”, atau “segelintir” itu hanya digunakan Prabowo untuk memprovokasi rakyat agar menyerang Jokowi! Padahal yang kapitalis dan yang segelintir elit itu justru dia!
 
Dusta-dusta seperti itu harus terus dibongkar dari Prabowo. Berikut dusta yang pernah dituduhkan Prabowo dan akhirnya terbongkar:
 
1.     Prabowo nuduh Jokowi dekat dengan PKI dan China. Eh ternyata yang kerjasama dengan Partai Komunis China itu Gerindra
2.     Prabowo nuduh Jokowi gak tau Islam, eh ternyata yang merayakan Natal itu ternyata Prabowo.
3.     Prabowo nuduh Jokowi kriminalisais ulama, eh ternyata yang menghina ulama itu Fadli Zon.
4.     Prabowo nuduh Jokowi dekat ke asing, eh ternyata yang selama ini berkiblat ke Barat itu Prabowo dan Sandiaga.
5.     Prabowo nuduh Jokowi tdak merakyat, eh ternyata yang menguasai tanah negara adalah Prabowo!
6.     Masih banyak lagi dah kalau mau dipretelin satu per satu!
 
Dan ini yang paling b*jing*n: Ketika kedoknya udah kebuka duluan bahwa ia memprivatisasi tanah negara atau menjadikan sebagai miliknya, ia dengan enaknya bilang, “daripada dikuasai asing, lebih baik saya mengelola!”. Lagi-lagi, yang dituduh adalah asing, asing, asing. 

Sudah jelas kan sekarang apa artinya kalau Prabowo bilang “asing”? Itu adalah gimmick belaka!
5
3.3K
44
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.