Dalam review debat capres kali ini saya tidak akan masuk terlalu jauh untuk menilai sebaik apa visi dan misi kedua capres tersebut.

Karena seperti biasa, debat capres di Indonesia, memang tidak segreget di luar negeri yang biasa menggunakan konsep "town hall" seperti di Amerika.

Kedua capres relatif hanya bicara tentang sesuatu yang umum dan kurang jitu dalam memaparkan program-programnya. Walaupun pada beberapa sesi harus diakui bahwa Jokowi relatif "lebih" menguasai materi debat. Tapi hal tersebut bisa dianggap wajar dan biasa saja karena beliau adalah petahana......




Namun secara keseluruhan, acara debat capres ke-2 pemilu tahun 2019, relatif berjalan lancar. Meski ada sedikit kekurangan dalam beberapa hal.

Yang pertama, tentunya soal ketertiban. Seperti biasa dan seperti yang sudah-sudah, para pendukung capres ala Indonesia yang saat itu hadir di studio (hotel Sultan) masih saja terlihat agak "norak". Kenapa?

Karena jika kita perhatikan, para pendukung dari kedua kubu masih suka teriak-teriak di waktu yang tidak tepat. Dan itu sangat mengganggu jalannya debat capres saat itu.

Saya tidak tahu apakah ini memang sudah menjadi karakter penonton kita atau bagaimana......tapi it's okey, mungkin rakyat butuh hiburan.

Seperti yang terjadi pada sesi pertama. Dalam penyampaian umum tentang visi dan misi calon presiden. Nampak sekali capres Jokowi saat itu terlihat agak bingung dan grogiketika ingin menyebut tema debat tentang lingkungan hidup.


Perhatikan mulai pada menit ke 6:10

Saat itu Jokowi terdiam lumayan lama untuk mengingat-ingat sesuatu. Beruntung para pendukungnya spontan memberi tahu beliau.

Sambil berteriak mereka bilang "Lingkungan hidup......"Dan seketika langsung diminta tenang oleh moderator acara.


Yang kedua, sejauh yang saya perhatikan. Dalam debat capres kali ini ada suasana yang sedikit berbeda dibanding debat yang pertama.

Selain tidak didampingi oleh cawapres, debat kali ini terlihat lebih elegan karena masing-masing calon nampak tidak membawa contekan teks. Saya pikir memang seperti itu seharusnya debat dilakukan.....


Fakta Unik & Menarik Debat Capres Kedua

Patgulipat, Eto, Genjot, Unicorn dan Kegagapan



Masing-masing capres memang punya gaya sendiri. Seperti yang dilakukan oleh Prabowo ketika menyampaikan visi misi atau tanggapannya. Jika pada debat yang pertama Prabowo sempat berjoged asyik, sekarang lain lagi.....

Prabowo memang dikenal sebagai sosok yang lugas dan agak ceplas ceplos. Sebagaimana Prabowo sering bicara sehari-hari menggunakan kata "gue" atau "elu".

Nah, dalam debat capres malam itu, ada istilah atau kata lucu yang diucapkan beberapa kali oleh Prabowo, diantaranya 'Kongkalikong, patgulipat dan eto-eto'. Bicara soal 'eto' saya yakin masih banyak masyarakat yang tidak faham apa yang dimaksud dengan kata 'eto'?


Prabowo "eto-eto" menit ke 1:49.00

'Eto' adalah bahasa gaul atau istilah slang yang biasa digunakan oleh waria atau banci untuk menyebut kata 'Bohong'. Jadi 'eto' artinya bohong.......

Dan sejak tahun 2000, saya sendiri termasuk orang yang sering menggunakan kata 'eto' dalam bahasa sehari-hari.

Buat saya ini greget sekaligus unik. Ketika ada calon presiden bicara menggunakan bahasa slang. Begitu juga dengan kata "GENJOT" yang saat itu diucapkan juga oleh capres Prabowo.




Namun dari semua kelucuan yang kerap diucapkan Prabowo. Sebagai masukan saja, sepertinya Prabowo juga harus banyak belajar tentang istilah-istilah dalam dunia digitalisasi.Meski tak ada tuntutan seorang capres wajib tahu istilah-istilah tersebut.....

Tapi paling tidak, seyogyanya beliau bisa mengerti satu atau dua istilah populer dalam dunia digitalisasi (online). Agar ketika ditanya soal "Unicorn" misalnya, Prabowo tidak terlihat gagap lagi.......


UNTUK INDONESIA YANG LEBIH BAIK JANGAN LUPA TANGGAL 17 APRIL 2019, KITA NYOBLOS CAPRES SESUAI HATI NURANI.........

encetencetencet




Oleh : davinof 2019 @kaskus

Source of Pictures : kaskus.co.id & tirto.id