[Review Debat Capres]



Debat capres kedua sudah usai, lalu apa yang dapat kita ambil sebagai masyarakat yang ingin memilih kedua paslon calon Presiden. Untuk lebih jelasnya jadwal Debat Capres dan Cawapres akan saya lampirkan, agar jangan sampai terlewatkan.



Oke sekarang kita masuk ke opini saya terhadap debat capres kedua ini ? Debat capres yang dilakukan di The Sultan Hotel & Residence memang sangat menarik karena keduanya memang telah siap untuk berdebat.

Jokowi dengan kemeja putih yang menjadi ciri khasnya sedangkan Prabowo memakai setelan jas yang sungguh keren dan elegant.

Lalu ketua KPU Arief Budiman pun memanggil keduanya untuk siap memulai debat yang sudah di tetapkan temanya yaitu, " Infrastruktur, energi dan pangan, Sumber Daya Alam dan lingkungan hidup" kemudian ia mempersilahkan kedua capres ini untuk beradu gagasan, strategi, dan juga tentu saja dengan paparan yang berkualitas.



Terlihat orasi Prabowo yang terlihat santai bahkan mengucapkan terima kasih pada sang rival karena telah membangun banyak infrastruktur. Namun ia menekankan pentingnya swasembada pangan yang kini mulai hilang. Serta masalah-masalah kekayaan Indonesia yang di gondol pihak asing, walau Jokowi sudah berhasil di beberapa sektor namun ada hal yang harus diakui kekayaan nasional tidak tinggal di negeri sendiri. Sudah pasti para pebisnis asing dan 9 naga pun bisa meradang mendengar celoteh dari Prabowo.

Sedangkan ketika Jokowi berorasi sesuai sekali dengan tema debat, baik dimasalah energi yang semakin tergerus, dan ingin menerapkan teknologi terkini agar energi fosil bisa ditinggalkan. Bahkan infrastruktur pun tak luput dari data yang sudah ia kerjakan, kemudian masalah lingkungan hidup tentang kebakaran hutan yang berhasil diatasi. Walau setelah di cek oleh beberapa media yang melakukan fact check, ditemukan banyak data yang keliru.



Di dalam debat yang terjadi, terlihat Jokowi sangat menguasai lapangan dan strategi berdasarkan data dan paparan. Inilah hasil blusukkan ke daerah-daerah yang ternyata dapat di jadikan senjata untuk debat capres kali ini. Terutama tentang infrastruktur, ini memang kekuatan Jokowi dalam masa jabatannya.

Sedangkan Prabowo pun memiliki pengetahuan yang tidak bisa dianggap remeh, ia cerdik memanfaatkan keuntungan dari elektoral. Namun sayang penyerangan yang dilakukan masih dalam taraf santun dan normal-normal saja.

Secara obyektif debat kali ini baik data dan pemaparan dari Jokowi bener-bener menguasai ilmu yang ditanyakan kepada dirinya terlebih lagi masalah infrastruktur. Jadi kualitas yang ditunjukkan Jokowi ane cukup kagum, karena bisa menguasai beberapa hal yang lengkap dengan datanya. Sedangkan Prabowo ketika tidak bisa menguasai ilmu yang ditanyakan, maklum saja seorang Presiden bukanlah harus pintar dan harus tahu semua hal, tapi bagaimana caranya mengeksekusi seperti pertanyaan revolusi 4.0, beliaupun berkata "Saya tidak peduli soal revolusi 4.0, yang penting harga petani bisa dijaga dan kesejahteraan petani bisa ditingkatkan". Namun Jokowi menilai Prabowo itu pesimis, karena revolusi 4.0 akan tetap terjadi secara global.

Disini terlihat kualitas ilmu Prabowo memang tak menguasai bidang tersebut, tapi menyentuh hal elektoral untuk mendongkrak para pemilih dari desa terutama keluarga petani.



Kemudian Prabowo mempunyai ide memisahkan KLH dan juga Kehutanan agar masing-masing bisa lebih fokus penanganannya. Namun tentu saja efeknya kabinet jadi bengkak dan bagi-bagi kue jabatan lebih enjoy dengan kabinet yang gemuk, itu menurut saya loh...

Lalu beralih ke masalah pembagian sertifikat tanah, Jokowi memaparkan dengan sangat antusias, lalu dibantah oleh prabowo dimana menyinggung pasal 33 UUD 45, dimana harusnya tanah dikelola negara. Lalu skak mat terjadi ketika Jokowi menjabarkan data, "Saya tahu pak Prabowo memiliki lahan yang sangat luas di Kalimantan Timur. Sebesar 220 ribu hektare. Juga di Aceh Tengah 120 ribu hektare. Saya hanya ingin menyampaikan bahwa pembagian-pembagian seperti ini tidak dilakukan pada masa pemerintahan saya," ujar Jokowi. Nampaknya keadaan debat sudah mulai panas.



Segmen selanjutnya masalah eksplorasi alam oleh pihak pengusaha yang notabene dari asing, bahkan kekayaan alam Indonesia sudah sering di ambil asing dimana perusahaan yang sudah merusak ini tak bisa dikejar karena adanya kongkalingkong dari pejabat pemerintahan itu sendiri. Hal senada pun diungkapkan Jokowi. Debat kali ini memang lebih santai dan tak terkesan ngegas juga, di beberapa pertanyaan sesudah di jawab dan memuaskan mereka pun tak membantahnya kembali karena memang seirama, jadi tak ada yang harus di debatkan.

Kemudian beralih ke masalah nelayan yang banyak dibantu pemerintah, lalu disini Prabowo mengkritik kebijakan Jokowi yang tak menyejahterakan para nelayan, namun dibantah kembali oleh Jokowi dengan pemaparan dan angka. Dan juga apa yang dilakukan bu Susi tentang ilegal fishing dengan slogan "tenggelamkan" yang sukses meningkatkan hasil tangkapan nelayan lokal, nampaknya Prabowo tak berdaya menyerang di segmen ini

.

Lalu berganti ke masalah Import yang ditanyakan oleh Prabowo, namun kembali dijawab oleh paparan angka oleh pakde. Dan masuk diakal menghentikan import memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Karena untuk stabilisasi harga yang memang tak mudah, sedangkan swasembada pangan di Indonesia tidak jalan, padahal dulu ada Presiden yang ingin belajar dari Israel malah di lengserkan, TS hanya berharap suatu saat nanti ada sarjana pertanian yang unggul dan membawa perubahan pada sektor pertanian di Indonesia, serta belajar dari teknologi modern di infrastruktur pertanian yang dikembangkan Israel untuk kehidupan anak bangsa bukanlah sebuah hal yang Najis, ilmu tetaplah ilmu mau dari manapun datangnya, bukalah pikiran jangan selalu terdoktrin bahwa segala sesuatu berbau Yahudi itu "Haram".

Namun yang unik ketika Jokowi menanyakan masalah Pembangunan Unicorn, disini Prabowo nampak tidak siap dengan jawabannya malah ingin memfasilitasi pengurangan regulasi sistem bisnis online yang dianggap membatasi, bahkan merasa dari sistem bisnis online yang telah menyebar akan ada pintu-pintu dana yang akan keluar dari negeri ini kepada pihak asing. Walahhh bukan terbalik pak ?? Bisnis startup Gojek salah satu Unicorn dari 4 yang ada di Indonesia aja dana asing yang masuk untuk ekspansi Gojek ke luar negeri salah satu nya dari Google. Apalagi Decacorn dan Hectocorn.. Pasti lebih pening lagi apa maksudnya. Duh... Pak de sih.. pake bawa-bawa kuda putih bercula, jadi repot dah urusan tapi tak mengapa inilah dinamika debat. Namun yang ane tangkep dari maksud Prabowo, bila itu terjadi maka Indonesia hanya menjadi market dari perusahaan asing yang menanamkan modalnya di startup tersebut, tentu saja profit pun di bagi rata ke penyalur dana.



Di penutup pun Jokowi kembali memaparkan hal-hal yang sudah ia kerjakan, dengan semangat yang menggebu. Bahkan tidak takut dengan asing ketika ia ungkapkan, "Petral telah kita bubarkan blok minyak Rokan dan Mahakam telah kita kelola. Freport 51 persen saham telah kita ambil,". Memang yang harus kita takuti hanya Tuhan, bumi dan isinya ini memang kepunyaan Tuhan manusia akan mati dan tak ada yang dibawa dalam kematian, hanya nama besar akan tetap dikenang.



Kemudian Prabowo pun mengakui ada prestasi yang dicapai Jokowi, namun mereka ingin memperbaiki ketimpangan dalam kekayaan, kembali hal yang berkaitan dengan asing dan juga menegaskan banyaknya tanah yang ia miliki namun atas nama HGU alias milik negara bingung ya apa itu Hak Guna Usaha ?? Nah itu ialah hak untuk mengusahakan tanah yang dikuasai langsung oleh Negara, dalam jangka waktu tertentu, guna perusahaan pertanian, perikanan atau peternakan. Dan Prabowo setuju bila negara ingin tanahnya kembali, ia akan mengembalikannya asal tak jatuh kepada pihak asing, daripada di kelola oleh asing mending ia yang kelola menjadi lebih berguna. Setidaknya janji sudah terucap, semoga saja janji bukanlah sebuah bualan yang menjadi kidung untuk para pemimpi.



Debat pun tamat dengan terhormat, bagi saya tak ada yang dijatuhkan dan menjatuhkan hanya sedikit sindir menyindir sesuai konteks yang ada. Bahkan penjelasan dari apa yang ditanyakan pun ada dan terasa pas, walau orasi selalu dikejar oleh waktu.

Namun yang jelas kedua capres punya kemampuan dalam memimpin dan mempunyai kelebihan dan tentu saja kekurangan. Tergantung agan ingin pilih yang mana ? Jokowi atau Prabowo ? Atau coblos dua-duanya karena sama-sama berkualitas sebagai pemimpin. Atau hanya diam memandang mbak-mbak penjaga TPS karena jatuh hati sudah lama menjomblo, jadi pilih coblos mbak penjaga TPS aja...





Serupuuttt dolo



created by c4punk@2019

referensi tulisan dan Disini


Gambar, Om Google.