UpstartFhaGladAvatar border
TS
UpstartFhaGlad
Umur 30 tahun belum mapan
Hallo penghuni kaskus, udah lama gak buka kaskus, kira-kira terakhir aktif di kaskus 2013 ya, hehe. Setelah bingung pusing mikir sendiri bingung mau minta pendapat kemana (udah berdoa di setiap abis sholat juga sih), akhirnya nyasar kemari lagi. Sesuai judul aja ya gan, sorry kalo gak rapi, pake hp

Saya menikah di umur 27 tahun (2016), gak terasa sekarang 2019 udah punya anak 1 umur 1 tahun 8 bulan (alhamdulillah), ditahun saya menikah tersebut (seminggu sebelum menikah) orang tua saya (ibu) meninggal karena penyakit dan hal tersebut hingga saat ini menjadi penyesalan seumur hidup karena saat beliau masih hidup saya selalu egois mementingkan keinginan saya untuk menikah, karena pikir saya saat itu yg berpenghasilan pas-pasan ingin segera memberinya cucu, dengan adanya cucu siapa tau keinginannya untuk sembuh lebih besar, waktu itu secara materi saya tidak mampu untuk menanggung beban keduanya, orang tua calon istri waktu itu sudah mendesak saya untuk segera menikahi anaknya. Saya bekerja di tanah rantauan dari tahun 2013, setelah menikah, istri saya ajak ke tanah rantauan, ngontrak rumah.
Bulan november 2018 anak istri saya pulangkan ke rumah, karena ada masalah kerjaan, rekan kerja gak suka sama saya, saya ditumbangkan sampai jasa-jasa saya diperusahaan dilupakan oleh atasan saya, dia memfitnah saya sampai membawa nama istri saya, istri saya sakit hati kemudian minta pulang, akhirnya saya pulangkan.
Saat istri sudah dirumah, kamipun berdiskusi soal bagaimana nasip kami kedepannya, akhirnya kami putuskan untuk pulang dan berwirausaha, saya sebenarnya sudah tidak tahan dengan beban pekerjaan, penuh dengan orang munafik dan bermuka dua, tapi saya masih bersabar menunggu lebaran (bulan juni tahun ini) mudah-mudahan THR bisa menjadi modal tambahan untuk usaha entah apapun itu nantinya.
Pulang pun saya menumpang di rumah mertua, karena saya sendiri di kampung halaman tidak memiliki tempat tinggal (rumit, masalah keluarga pribadi saya, mungkin akan saya ceritakan dilain waktu).
Saran dari mertua cewek, beliau ingin kami budidaya jamur tiram karena beliau bisa menjualnya di pasar, saran dari mertua cowok kami budidaya ayam petelur ada lahan sawah satu petak dan saat ini tidak aktif dimanfaatkan karena mertua saya sibuk dengan bisnis lain, mertua cowok mondar mandir ambil sayuran, buah-buahan, mertua cewek yang menjualnya dipasar.
Di tanah rantauan saya dan istri saya pernah usaha jual aksesoris hp seperti casing dll, gak jalan, di stop warga (laskar) karena harganya merusak harga toko disini, akhirnya bubar, sisa casing masih ada sampai sekarang satu kardus tv 21 inch.
Saat ini modal hanya ada 50jt, selama merantau disini sudah mengalami pasang surut secara materi maupun suasana hati dan pikiran, maklum anak pertama, cowok, kedua adik saya cewek semua dan keduanya kuliah, almarhum pun dulu butuh biaya banyak, belum lagi bapak yang sudah tua yang seharusnya sudah tidak harus bekerja untuk membiayai kuliah kedua adik saya.
Sebagai anak laki-laki, anak paling gede, kondisi seperti ini sangatlah membebani. Gaji hanya naik UMK setiap tahunnya, di tempat saya merantau UMK rata-rata naik 200rb, jadi jika berharap gaji naik 1jt harus menunggu 5 tahun dan seterusnya.
Flash back lagi ya, 2011, saya alumni D3 teknik mesin UGM dengan IPK 2,93. Temen-temen setelah lulus kuliah langsung cari kerja, beberapa bekerja di perusahaan besar dan sudah mapan. Saat itu saya tidak langsung cari kerja, bimbang, akhirnya saya jemput adik saya yg pertama kemudian saya bawa ke jogja untuk kuliah, lalu saya menemani adik saya di jogja selama 2 tahun, 2 tahun tersebut saya bekerja sebagai marketing di salah satu leasing sepeda motor. Saya tetap harus memastikan adik saya mendapatkan teman yang baik, cewek gan, saya gak mau endingnya rusak karena salah pergaulan seperti saya (saat kuliah), 2013 saya resign dari pekerjaan itu kemudian kerja di pekanbaru hingga saat ini.
Dari dulu saya sebenarnya selalu ingin wirausaha, tetapi karen kondisi keluarga yang membutuhkan biaya banyak akhirnya dengan terpaksa saya memutuskan untuk bekerja setelah lulus kuliah.
Saya selalu ingin berguna bagi orang lain gan, karena pikir kalau saya bekerja gimana saya bisa berguna bagi orang lain sementara saya masih mengandalkan gaji dari perusahaan (orang lain). Saya selalu membayangkan dapat menjalani hidup saling membantu sesama, karena selama 30 tahun hidup saya sudah melibatkan banyak orang, saat bekerja kenapa penghasilan saya hanya berguna untuk diri saya sendiri? Egois.
Saya tidak berharap harus sukses punya bisnis besar, jika diberi sukses punya bisnis besar itu hanyalah bonus saja.
Jadi intinya setelah saya resign nanti, saya menumpang di rumah mertua beserta anak istri, lahan untuk usaha juga menunpang di tanah milik mertua, menurut agan gimana? Yang jelas yang namanya merintis usaha itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar, untuk masalah hati dan pikiran mungkin saya juga sudah pengalaman menumpang, 1998-2011 menumpang di rumah simbah dengan perlakuan yang bisa dibilang kurang menyenangkan, tapi saat ini beda, ini rumah mertua, 30 tahun hidup pahit melulu gan, saya ingin mengakhiri ini semua dengan happy ending.
Diubah oleh UpstartFhaGlad 12-02-2019 04:11
.freemasonry
.freemasonry memberi reputasi
4
7.2K
68
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Heart to Heart
Heart to HeartKASKUS Official
21.6KThread27.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.