Kucing ras telah mengalami proses pemuliaan yang sangat baik sehingga menjadi hewan yang disenangi untuk dipelihara. Breed kucing ras yang diakui secara internasional oleh Federation of International Feline terbagi menjadi lima breed, yaitu: 
1. Longhair atau exotic (seperti kucing Persia), 
2. Semilonghair (Angora dan Birman),
3. Shorthair ( Abyssinian, Burmilla, British, Japanes Bobtail, Ocicat, Russian dan Somali), 
4. Siamese atau Oriental (Balinese, Oriental, dan Siamese) dan
5. Non Recognized (yang belum termasuk ke dalam salah satu ras di atas).
Kode XLH (Non-Recognized Longhair) diberikan untuk kucing yang berbulu panjang, dan XSH (Non-Recognized Shorthair) untuk kucing yang berbulu pendek yang belum diakui rasnya.

Kucing lokal berasal dari Indonesia dibedakan menjadi 7 jenis,  yaitu kucing rumah, kucing kuwuk, kucing emas, kucing bakau, kucing batu, kucing merah dan kucing tandang. Kucing Madura walaupun sudah dikenal oleh sebagian orang tapi masih belum dinyatakan sebagai ras kucing lokal tersendiri. Jenis kucing ras yang banyak ditemukan di Indonesia antara lain: Persian (longhair), Angora ( semilonghair), dan Sacred Birman (semilonghair) serta kucing impor berbulu pendek (shorthair) adalah Siamese. Pada umumnya kucing ras yang banyak terdapat di Indonesia adalah kucing ras berbulu panjang (kucing Persia). Kucing Persia adalah hasil kimpoi silang antara kucing Angora dengan Pallas's Cat (Felis Manul) yang merupakan kucing liar di Asia Tengah.

Kucing berbulu panjang baru dikenal di Eropa pada pertengahan abad ke 16. Pada abad ke 17 untuk pertama kalinya tetua kucing persia diimpor oleh Pietro della Valle ke Italia dari Persia (sekarang Iran). Selanjutnya Nicholas-Claude Fabri de Peiresec yaitu seorang penasehat parlemen Aix-en-Provence membawa 2 ekor kucing Persia dari Turki (kemungkinan besar tipe Angora). Kucing ini memiliki pretise yang tinggi di kalangan kaum bangsawan Eropa pada saat itu. Louis XV memiliki seekor kucing persia-angora.

Pada pertengahan abad ke 19 beberapa kucing persia yang dikembangkan di Italia dan didatangkan ke Perancis dan Inggris disilangkan dengan kucing persia yang berasal dari Turki. Hasil persilangan pertamanya dipertontonkan di London Crytal Palace pada tahun 1871. Pada saat itu breeder dari Inggris mulai melakukan program persilangan secara selektif. Persilangan dilakukan dengan kucing Anggora untuk memperbaiki dan memperindah bulunya. Pada saat yang bersamaan persilangan secara sistematik dilakukan untuk mencapatkan variasi pola dan warna bulu yang lebih beragam. Hasilnya dapat kita lihat sekarang dimana kita dapat menjumpai hampir 200 variasi warna pada kucing persia.

Pada tahun 1872, kucing persia berwarna smoke, hitam, putih dan blue dipertontonkan di Brighton. Kucing yang diberi nama Silver adalah kucing persia chincilla pertama yang dipertontonkan di London, yaitu pada tahun 1888. Pada tahun 1920, kucing persia berwarna tabby yang muncul kira-kira seabad yang lalu dipertontonkan pertama kalinya di Paris pada tahun 1927 sebagai TIGER.

Pada abad ke 19, breeder di Inggris mulai menyeleksi kucing-kucing yang berbadan lebih kompak. Pada tahun 1930 breeder di USA berhasil menghasilkan kucing yang memiliki muka seperti anjing peeking, yaitu Peke Face. Ada kemungkinan kucing persia juga digunakan untuk menghasilkan kucing dengan ras baru yaitu Birman dan British Shorthair.

Kucing Persia banyak disukai karena memilki bulu yang mirip sutera dan lebat pada leher, diantara jari kaki serta pada bagian ekor. Pada kucing Persia, dapat ditemukan berbagai warna bulu yang sangat bervariasi dan menarik, diantaranya adalah black persian, blue persian, white persian, red persian, cream persian, smoke persian, dan lain-lain. Kucing yang memiliki bulu berwarna putih dapat memiliki warna mata biru, hijau, keemasan, atau copper dan odd-eyes (satu biru dan satu hijau atau keemasan).

Sumber: Kittens Park Handbook