Rabu 13 Februari 2019, 10:31 WIB
Santri di Padang Dikeroyok 16 Temannya hingga Koma
Padang - Polisi terus mendalami motif dibalik penganiayaan santri di Ponpes Nurul Ikhlas Padang Panjang, Sumatera Barat, yang menyebabkan korban koma. Pemeriksaan awal, korban dianiaya dan dikeroyok oleh 16 orang temannya sesama santri.
Kapolsek X Koto, AKP Rita Sunarya mengatakan, dalam pemeriksaan awal, penganiayaan terjadi di asrama laki-laki.
"Di Asrama Musa, asrama laki-laki. Kamar 7. Ada 16 orang yang terlibat dalam pengeroyokan dan penganiayaan, sehingga menyebabkan korban koma," kata Rita kepada detikcom, Rabu (13/2/2019).
Hari ini, jelas Rita, pihaknya akan memanggil semua saksi yang terkait dengan peristiwa itu. "Penganiayaan dilakukan secara bersama-sama dan bergantian," katanya, lagi.
Penganiayaan itu, kata Kapolsek, dipicu oleh kasus kehilangan barang-barang di dalam asrama.
"Beberapa kali terjadi kehilangan barang di asrama. Yang terakhir ada Handphone santri yang hilang. Sepertinya, korban dituduh sebagai orang yang bertanggungjawab, sehingga terjadi penganiayaan itu," katanya.
Santri Pondok Pesantren Modern (PMT) Nurul Ikhlas Padang Panjang, Sumatera Barat bernama Robi (18), dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi koma.
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (11/2/2019) malam, namun baru diketahui keluarga keesokan hari, setelah didapati anaknya sudah berada di rumah sakit setempat. Korban kemudian dirujuk ke RSUP.M.Djamil Padang.
Dalam pemeriksaan medis, pasien mengalami gangguan pada bagian kepala dengan tingkat kesadaran 6 persen. Pasien diduga kuat mengalami geger otak dan mengalami Trauma Thoraks atau cedera di bagian dada. (rvk/asp)