- Beranda
- Cooking & Resto Guide
Derita Mahasiswa Pariwisata dan Sekolah Perhotelan
...
TS
andibagaskara
Derita Mahasiswa Pariwisata dan Sekolah Perhotelan
Belakangan ini, bidang pariwisata makin banyak peminatnya. Maka sekolah tinggi perhotelan pun makin laris, termasuk jurusan pariwisata di universitas-universitas. Namun karena baru naik daun, tidak banyak orang yang mengerti apa sih sebenarnya perhotelan dan pariwisata. Alhasil kalau bertemu dengan mahasiswa dari jurusan tersebut, mereka asal ngomong aja. Itu yang sering bikin menderita mahasiswa pariwisata sekolah dan sekolah perhotelan.
Berikut derita mahasiswa pariwisata dan sekolah perhotelan.
1. Apa pentingnya kuliah pariwisata atau perhotelan?
Kuliahnya kayaknya enggak mikir. Cuma modal senyum aja tiap ketemu pelancong.
2. Sering disindir jadi pembantunya wisatawan
Padahal kalau dipikir-pikir semua jenis pekerjaan di dunia adalah pembantu. Pembantu untuk orang yang membayar dia. Presiden pun sebenarnya pembantu rakyat.
3. Kalau bicara tentang hotel dan wisata, asosiasinya bisa berhubungan soal bisnis esek-esek
“Pak, butuh selimut yang bisa bernafas dan bersuara untuk di kamar?”. Udah gak jaman masdab.
4. Dikira ahli masak sekaliber chef kelas dunia
Salah satu cara memuaskan wisatawan adalah lewat kuliner. Maka seringkali dikira jago masak. Padahal di pariwisata dan perhotelan, banyak juga pos-pos kerja lain.
5. Kuliahnya gampang, membersihkan dan merapikan kamar hotel
Hal satu ini bikin sedih. Mahasiswa perhotelan juga belajar pembukuan, menjalin relasi, statistika, perilaku konsumen, dan banyak lagi.
6. Mau jadi pembantu aja, kuliahnya mahal
Memang jurusan perhotelan biaya kuliahnya mahal. Tapi itu sebanding dengan ilmu yang dipelajari, pengalaman, dan peluang kerja. Jadi bukan hanya permasalahan jadi pembantu saja.
7. Harus belajar banyak bahasa
Wisatawan di era globalisasi ini datang dari seluruh penjuru dunia. Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia harus sudah menjadi standar. Mereka juga harus menguasai bahasa lain sebagai nilai tambah. Bisa bahasa Jepang, Spanyol, Jerman, dan banyak lagi. Hajimemashite!
8. Tidak bisa lagi tampil seadanya
Baju pun harus rapi, modelnya juga tidak bisa semena-mena. Tidak bisa pakai baju layaknya anak kuliahan pada umumnya. Jeans, denim, kaos, sneakers, dan sebagainya, hubungan kita harus berhenti sampai di sini saja.
9. Lainnya pada libur, sendirinya malah harus praktik kerja
Pada saat tanggal merah dan hari libur, mereka malah harus praktik kerja. Soalnya pada waktu itu justru lagi banyak tamu wisata berdatangan.
10. Para wanitanya harus tahan digoda
Wanita di tempat wisata kerap jadi target untuk digoda. Apalagi kalau di hotel. Para mahasiswinya harus berlatih mental agar tidak marah kalau godaannya keblabasan.
11. Isi lemari kebanyakan kemeja putih dan celana kain hitam.
Sampai kalau mau jalan-jalan masih keblabasan pakai setelan itu.
12. Walaupun orang lain marah, harus tetap tersenyum
Pelanggan selalu benar. Meski mereka marah-marah atas kesalahan mereka sendiri, kita harus tetap tersenyum sepenuh hati. #akurapopo
Dengan senang hati menerima dan
Quote:
Diubah oleh andibagaskara 12-02-2019 09:37
tien212700 dan ceuhetty memberi reputasi
2
7.1K
2
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Cooking & Resto Guide
8.8KThread•12.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru