Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sandiuntotAvatar border
TS
sandiuntot
Santri: Menghina Kiai Maimoen Zubair Berarti Menjadi Musuh Kami
TRIBUNNEWS.COM, KUDUS - Ribuan santri yang tergabung dalam Aliansi Santri Membela Kiai (Asmak) menggelar aksi doa bersama di Alun-alun Kudus, Jumat (8/2/2019).

Aksi ini merupakan buntut dari puisi yang ditulis oleh politisi Partai Gerindra, Fadli Zon berjudul ’Doa yang Tertukar’.

Puisi itu dinilai menghina KH Maimoen Zubair alias Mbah Moen
Dalam aksi, mayoritas peserta mengenakan baju putih, kopiah, sarung.
Sementara di lengan mereka terdapat pita merah putih, sedangkan santriwati mengenakan busana muslim.

"Peserta sekitar 2.000. Dari 15 pesantren dan alumni-alumni pesantren yang sudah di rumah," kata Koordinator Aksi Muhammad Sa'roni kepada pewarta di sela-sela kegiatan.

Baca: Puisi Fadli Zon Mengandung Provokasi dan Ujaran Kebencian

Selawat dan zikir menggema dalam aksi kali ini. Sementara massa dari santri mengikuti selawat dan zikir secara bersama-sama.

Poster bernada protes kepada Fadli Zon dibawa oleh peserta aksi.
Di antara poster tersebut bertuliskan 'Badut Politik (Fadli Zon) minim prestasi, kerjanya hanya cari sensasi.'

Poster lainnya yang juga bernada sama yaitu 'Gak peduli etika ulama pun kau hina'.

Muhammad Sa'roni mengatakan, tujuan dari pelaksanaan aksi kali ini agar ke depan tak ada lagi kejadian serupa yang dinilai menghina kiai.

"Hentikan mencela kiai. Kewajiban kita semua sebagai seorang muslim adalah menghormati ulama-ulama kita. Menghormati kiai-kiai kita. Menghormati para zuriyyah rasul. Wajib hukumnya untuk kita hormati," kata Sa'roni.

Di tengah aski juga digelar doa bersama agar Pilpres berjalan lancar tanpa ada halangan sekaligus tidak ada gesekan.

"Hentikanlah, jenengan semua tokoh-tokoh yang ada di Jakarta untuk mencela kiai-kiai kami. Karena bagi kami mencela kiai adalah berarti memusuhi kami, dan kami wajib untuk melawan ketika kiai-kiai kami dicela atau dizalimi," tuturnya.

Baca: Ketum PPP: Tidak Memiliki Kekuasaan Saja, Paslon 02 Berani Melecehkan Ulama

Saat disinggung kengenai puisi yang ditulis Fadli Zon, Sa'roni mengatakan, hal itu merupakan puncak hingga akhirnya digelarnya aksi oleh para santri.
Sedianya, katanya, Fadli Zon telah berulang kali mencela kiai di kalangan Nahdlatul Ulama.


"Puisi bagian dari acara ini termasuk puncaknya. Kekesalan kami dimulai sudah yang lalu-lalu. Fadli Zon banyak sekali mencela kiai kami. Contoh ada kiai kami Yahya Cholil Tsaquf, ada kiai kami Kiai Ma'ruf Amin, dan lain sebagainya. Puncaknya kemarin (puisi Fadli Zon,red)," katanya.

Oleh sebab itu, dia meminta Fadli Zon maupun tokoh lainnya agar menghentikan sikap yang bernada hinaan kepada kiai.
"Kepada saudara Fadli Zon untuk menghentikan sikapnya atau tidak melanjutkan perbuatan yang suka mencela kiai kami," katanya.

Di akhir aksi, para santri mendeklarasikan diri menuntut politisi yang menghina kiai untuk meminta maaf.
Selanjutnya, mereka juga meminta kepada elit politik untuk bersikap santun dalam berpolitik.

====================

Heheh.. Praboker niatnya mao merebut Jateng, eh malah makin nyungsep..
Makanya ga usah sok, udah bagus posko nya di solo ga dibakar santri.
5
3.8K
34
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.9KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.