Cari moge sekarang ini tidak susah-susah amat. Banyak brand motor di Indonesia sudah memasukkannya secara resmi, di samping sudah banyak pula brand yang khusus jual moge. Ini artinya, tidak susah-susah amat juga buat cari moge bekas atau moge second.
 
Namun, moge adalah barang premium. Enak buat dibawa lari, dan sedap buat dipandang. Dengan begitu, dua hal tersebut penting untuk dijaga. Soalnya kalau main beli saja, jangan-jangan kita malah rugi sendiri. Pasalnya, harga moge sekalipun second tidak jauh-jauh dari harga mobil, bahkan bisa lebih.

Jadi, cek-lah sejumlah bagian penting. Tapi kalau tidak mau repot, bisa tukar tambah moge di http://www.duniamotor.com/ Soalnya, Dunia Motor terima tukar tambah moge. Mau tukar yang baru, atau tukar dengan model lain yang sama-sama second, bahkan downgrade alias tukar ke yang lebih murah pun bisa. 

"Motor yang keluar dari sini minimal 99 persen dan minimal banget kondisinya 90 persen. Mogenya sendiri variatif. (Tapi kalau secara persentase) kebanyakan Ducati sama Kawasaki," kata Ketut, mekanik di Dunia Motor. 

Lalu seperti apakah moge second yang kondisinya masih bagus? Ketut setidaknya menyebut lima bagian penting:

1. Cek rem dan kaki-kaki

Menurut Ketut, bagian ini akan langsung terasa ketika motor dikendarai. Jadi biasanya dia akan melakukan kali pengerjaan. Test drive awal, coba rasakan mulus atau tidak lajunya, lalu apakah remnya menggigit atau justru berbunyi. 

"Jadi dicek dulu, kalau tidak bagus, rem-rem, kaki-kaki, diganti. Cek semua ban (kalau mulai gundul, diganti)," kata dia. 

2. Bunyi berbahaya pada mesin

Mesin moge umumnya lumayan awet. Tapi yang namanya benda seawet apa pun akan rusak kalau tidak dirawat. Indikasinya ada pada bunyi-bunyi.
 
"Kalau ada bunyi bermasalah, kami tidak terima. Misalnya ada suara bising di mesin. Rusak parah. Saya yang akan pertama bilang 'no!! (tidak diterima)," ujarnya.

Kadang pemilik sebelumnya kurang paham atau alpa untuk melakukan perawatan rutin. Jika oli tidak diganti, efek dari udara dan segala macamnya bisa bikin fungsi oli tidak sebaik yang seharusnya. 

Efeknya, metal ketemu metal dan gesekan itu bisa menyebabkan keausan. Ini sangat berbahaya, termasuk "berbahaya" buat kantong si pembeli.

"Saya sudah pengalaman, cost biaya perbaikannya pasti mahal. Kalau di motor biasa saja bisa seperdelapan harga motor baru," kata dia.

3. Bekas Tabrakan

Engine sama frame moge jangan sampai terlihat bekas tabrakan. Hal itu langsung terlihat pada bodi-bodi. Jika motor bekas tabrakan, maka ada bagian yang pecah atau bengkok.

"Tapi paling kelihatan sih di komstir, sementara kalau kelas 250-400 cc bisa kelihatan di bodi," kata dia.

Makanya, kata Ketut, sebaiknya pakai pelindung ( --->>> ini bentuk pelindung-pelindungnya: [url=https://SENSOR URL SHORTENERybrcan68]CRASH PROTECTOR[/url]
sama [url=https://SENSOR URL SHORTENERy9q2j2ep]ENGINE GUARD[/url])

Jadi waktu jatuh, benturannya tidak langsung kena ke bodi. 

4. Rugi kalau knalpot tidak bocor

Pastikan knalpot tidak bocor. Sebab, pasti rugi kalau motor sudah keren tetapi suaranya terdengar aneh. Tapi biasanya tidak demikian untuk knalpot-knalpot original. 

Kebanyakan knalpot original tidak sampai bocor, sekalipun benturan keras akan membuatnya agak penyok. 

Kebanyakan knalpot original memakai materi-materi super, seperti titanium. Jadi, jangan heran kalau ada rupa maka ada harga. Tapi bisa juga kalau mau cari yang second dan lebih ramah kantong,

seperti di halaman ini 

5. Awas kilometer akal-akalan

Menurut pengalaman Ketut, motor-motor gede second yang dia terima juga harus dicek jarak tempuhnya. Kalau acuannya adalah buku manual, jarak tempuh 20.000 km sudah dihitung dua tahun sekalipun masa pakainya bahkan belum satu tahun.

"Tapi ada juga yang bandel, penunjuk kilometernya di-reset. Tapi kalau kayak begitu sih saya sudah tahu, sudah kelihatan dari sejumlah tanda. Ada bagian-bagian yang sudah tidak layak pakai," kata Ketut. 

Mau tahu apa saja yang mesti dicek? Main-main deh ke gerai ke Dunia Motor di daerah Jakarta Garden City, Cakung, Jakarta Timur.