Kembalikan Tontonan Acara Menjadi Tuntunan Kebaikan Hidup, Harus Siap!

Beranda

...

The Lounge
Kembalikan Tontonan Acara Menjadi Tuntunan Kebaikan Hidup, Harus Siap!

iskrim

31-01-2019 07:22

Kembalikan Tontonan Acara Menjadi Tuntunan Kebaikan Hidup, Harus Siap!

[ HT# 448 ]

Seperti kita tahu tontonan dan hiburan sekarang ini jauh dari kata tuntunan. Miris dan Indonesia wajib berduka ketika seorang anak di bully, perzinahan jadi hal yang biasa, orang tua di sakiti anaknya, guru di rendahkan muridnya kini malah menjadi tontonan dan saksi like-dislike di sosial media, ada yang salah kah dengan kehidupan sosial kita sekarang ini?

Mirisnya lagi semakin banyak dan semakin banyak lagi tontonan tidak mendidik masuk dan tanpa sadar mencuci otak keluarga dan lingkungan sehari-hari. Bahkan yang lebih miris di level terendah adalah ketika derita seseorang menjadi komoditi tontonan demi mengeruk keuntungan kelompok. Tapi masih adakah harapan yang benar-benar nyata tentang adanya tontonan yang benar-benar menjadi tuntunan kita saat ini?

Tontonan = Tuntunan Kebaikan
Adalah Harga Mati!

Setiap manusia sekeras hati apa-pun orangnya pasti memiliki sisi kemanusiaan, sekecil apa-pun itu manusia dilahirkan memiliki empati kepada sesama, namun sayangnya hal ini seperti tenggelam begitu saja karena sudah di halangi tembok besar dan tinggi oleh tontonan yang membutakan mata hati, mengeraskan perasaan, membekukan rasa cinta kepada sesama makhluk hidup.

Jadi menurut saya sudah saatnya kita memiliki tontonan yang harus menjadi tuntunan. Statusnya adalah SIAGA 1. Saya sendiri tahu resikonya, view dan rating rendah, sponsor akan mengencangkan ikat pinggang, sampai mungkin acara bisa jadi hanya berhenti di tiga episode saja. Berbeda jauh dengan tontonan yang menjual impian dan khayalan serta kekerasan yang selama ini menjadi komoditi tontonan yang justru banjir order, memiliki nilai tawar tinggi, sungguh dunia kini terbalik memang. Menganiaya seseorang, merasa lebih kaya, uang jadi Tuhan, sifat antagonis mendominasi, pemeran miskin tidak ada kesempatan, merendahkan seseorang, anak-anak tidak lagi sopan dan tidak santun tata bahasanya, uang membutakan hati nurani menjadi kebanggaan, itulah yang terjadi saat ini.

Lalu kalau saya di tanya tontonan seperti apa sih yang layak disajikan sebagai tontonan yang sebenarnya? Maka saya akan menjawab mulailah membuat tontonan yang sederhana, lebih ke realita tapi bukan yang mengekploitasi, buatlah frame acara yang kondisinya sesuai dengan leluhur budaya bangsa yang diajarkan oleh nenek moyang kita. Gotong-royong, saling senyum, tolong-menolong, dan tegur sapa wajib di galakkan lagi.

Kemudian buatlah acara yang membuat tontonan bisa menggugah penontonnya. Memberikan ide-ide yang mempermudah hidupnya, hiburan yang konten-nya bisa menjadi solusi kehidupan, tontonan yang mengajarkan nilai-nilai kehidupan, tontonan yang mengharukan tapi bukan berarti baper-an tapi membuka hati dan fikiran akan melatih dan membangkitkan lagi rasa saling tolong-menolong kepada sesama mahluk hidup tapi bukan di eklpoitasi! Intinya kembali pada tujuan tontonan itu sendiri yakni jadikanlah tontonan itu hidup dan membawa misi kebaikan setelah ada orang tua dan guru, bukan sebaliknya murid berperilaku sebagaimana yang di tonton dan dilakukan oleh siapapun.

INGAT. WASPADALAH TEMAN... MORAL BANGSA INI SEDANG DI GEMBOSKAN DARI DALAM, SALAH SATUNYA LEWAT HIBURAN. TANPA SADAR KITA DI JAUHKAN DARI SIFAT KEARIFAN BANGSA YANG BERDAULAT, DI JAUHKAN DARI AGAMA, DIARAHKAN DUNIA MENJADI TUHAN. MAKA WASPADALAH DAN INGATKAN KEPADA KELUARGA KITA UNTUK SELALU MENJAGA KEUTUHAN DAN KEHANGATAN DAN KEHARMONISAN HUBUNGAN KELUARGA DAN TETANGGA. TINGKATKAN LAGI SENDI-SENDI AGAMA, BERDAYAKAN ULAMA, DAN KE GOTONG-ROYONGAN. NKRI HARGA MATI.

Copyright © 2016 - 2018 iskrim™
All Rights Reserved | Member of Thread Creator Gen. 1 - KASKUS

Sumur: opini | Image: oom Gugel | Sotoshop : iskrim