• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Lindungi Badak, Afrika Selatan Melakukan Penyuntikan Racun Pada Cula

airell.718Avatar border
TS
airell.718
Lindungi Badak, Afrika Selatan Melakukan Penyuntikan Racun Pada Cula
Welcome To My Thread

Quote:


Sumber: @bagikertas

Badak atau Rhinocerotidaemerupakan hewan yang mempunyai cula. Tapi, perlu Agan Sista ketahui bahwa definisi cula dan tanduk itu berbeda. Karena, masih banyak orang yang salah kaprah menyebut tentang bagian hewan ini padahal memiliki definisi yang berbeda.

Cula badak tersebut sangat memiliki banyak manfaat. Pastinya Gan Sis sudah tau banyak mengenai informasi ini. Namun, karena itulah banyak pemburu yang secara illegal mengambil cula badak tersebut. Karena, cula badak dapat digunakan sebagai obat tradisional maupun sebagai bahan koleksi semata. Dan, harga cula badak tersebut dapat menyentuh ribuan dolar atau setara dengan ratusan juta jika dijual di pasaran


Sumber: galerisainsblog.wordpress.com

Afrika Selatan yang tempat tinggal sebagian besar badak dunia juga mengalami hal sedemikian. Banyak juga para pemburu yang melakukan pencurian liar secara besar-besaran.

•Pada tahun 2011 di Afrika Selatan tercatat bahwa terdapat 800 badak yang diambil cula nya oleh pemburu. Kejadian tersebut terjadi di 3 tahun belakangan (2008-2010).
•Pada tahun 2013, juga terdapat 200 badak yang telah dibunuh untuk diambil culanya.
•Sedangkan, pada tahun 2016, sekitar 1.305 badak juga dibunuh secara ilegal oleh pemburu.


Berdasarkan data tersebut, populasi badak sudah terancam punah Gan Sis. Dan pada tahun 2018, kabar duka datang dari Afrika Selatan. Sudan, yang merupakan badak putih utara di negara tersebut telah meninggal akibat infeksi. Dan sekarang, hanya terdapat dua badak putih utara yang tersisa di Afrika Selatan. Yaitu Najin yang merupakan putri Sudan, dan Fatu, cucu perempuannya. Kedua badak putih utara tersebut berada di tempat pemeliharaan. Namun, kabar bahagia berasal dari Indonesia lih Gan Sis, karena badak putih utara yang bernama Victoria sedang hamil dan diperkirakan akan lahir pada tahun 2019. Hal ini diumumkan oleh tim peneliti dari Sandiago Zoo Institute for Conservation Research.


Berdasarkan kejadian tersebut, Afrika Selatan melakukan upaya untuk melakukan kelestarian badak yaitu dengan cara penyuntikan racun pada cula badak. Namun, tenang saja bahwa racun ini sangat aman bagi badak. Akan tetapi sangat beracun jika dikonsumsi dan menjadi tidak berharga bagi pemburu.


Sumber: galerisainsblog.wordpress.com

Dilansir dari Sains Galeri - Dokter hewan dan ilmuwan di suaka margasatwa dino-Gauteng, menyuntikkan campuran obat nyamuk dan pewarna merah muda ke cula badak badak. Awalnya tanduk badak itu dibius, lalu tanduknya dibor, kemudian disuntik dengan pewarna dan obat pembasmi serangga. Selain itu, juga ditanamkan sebuah microchip. Hal tersebut dalat melacak keberadaan badak. Namun, juru bicara Ike Phaala mengakui bahwa tidak mungkin melakukan operasi semacam itu pada semua badak yang ada di taman nasional karena keterbatasan sumber daya.

Padahal menurut ane, upaya tersebut harus didukung Gan Sis oleh pemerintahan Afrika Selatan. Karena masih tergolong aman jika dibandingkan dengan upaya di Zimbabwe yaitu harus memotong cula-cula badak.

Quote:

Sekian dari TS emoticon-Hammer
Cendol, bata, saran, kritikan, share, dan komen Agan Sista diperlukan emoticon-EEK!

…………………………………………………………………………………
Sumber:
°Opini TS
°Tindakan Afrika Selatan Untuk Melindungi Badak : Tanduk yang Disuntik Racun Pewarna

Referensi:
°Menanti Kelahiran Bayi Badak Putih Utara
°Afrika Alami Kesedihan, Sudan Satu-satunya Badak Putih Utara di Dunia Telah Punah
°Instagram @bagikertas
Diubah oleh airell.718 30-01-2019 05:19
indriketaren
indriketaren memberi reputasi
14
10.8K
106
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.