Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ikardusAvatar border
TS
ikardus
Pukul 15:00 WIB: Rupiah Tetap Perkasa di Rp 13.970/US$
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih menguat di perdagangan pasar spot hari ini. Penguatan rupiah bertahan di kisaran 1%.

Pada Kamis (31/1/2018) pukul 15:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 13.970. Rupiah menguat 1,1% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Berikut kurs dolar AS di pasar Non-Deliverable Forwards (NDF) pada pukul 14:47 WIB:

Periode Kurs
1 Pekan Rp 13.951,5
1 Bulan Rp 13.991
2 Bulan Rp 14.041
3 Bulan Rp 14.106
6 Bulan Rp 14.276
9 Bulan Rp 14.461
1 Tahun Rp 14.666
2 Tahun Rp 15.444,5
Berikut kurs Domestic NDF (DNDF) pukul 11:54 WIB:

Periode Kurs
1 Bulan Rp 14.030
3 Bulan Rp 14.120
Berikut kurs dolar AS di sejumlah bank nasional pada pukul 14:47 WIB:

Bank Harga Beli Harga Jual
Bank BNI Rp 13.885 Rp 14.085
Bank BRI Rp 13.925 Rp 14.065
Bank Mandiri Rp 13.800 Rp 14.050
Bank BTN Rp 14.025 Rp 14.175
Bank BCA Rp 13.916 Rp 14.216
CIMB Niaga Rp 13.970 Rp 14.170

(aji/aji)

sumber https://www.cnbcindonesia.com/market...i-rp-13970-us-


Rupiah Tembus Rp13.900, BI: Karena Kebijakan The Fed
Yohana Artha Uly, Jurnalis · Kamis 31 Januari 2019 14:48 WIB

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) Nanang Hendarsah menyatakan, penguatan tajam pada kurs Rupiah hari ini ditopang pelepasan valuta asing (valas) oleh investor asing dan perbankan.

Dia menjelaskan, pelepasan valas oleh investor asing dipengaruhi hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Bank Sentral AS, The Fed. Di mana Jerome Powell mengumumkan untuk menahan suku bunga acuannya (Fed Fund Rate/FFR) di kisaran 2,25%-2,5%, pada Rabu 30 Januari 2019.

Kini The Fed pun mengadopsi pendekatan yang lebih berhati-hati dalam menaikkan suku bunga acuan, kebijakan ini berbeda dari beberapa tahun terakhir yang agresif melakukan pengetatan moneter.

"Pelepasan valas karena kebijakan moneter Bank Sentral AS yang memutuskan tidak mengubah FFR dengan statement yang dovish. Di mana the Fed akan bersabar dalam membuat keputusan perubahan FFR ke depan dan mengindikasikan kemungkinan memperlambat proses normalisasi neraca The Fed," katanya kepada Okezone, Jakarta, Kamis (31/1/2019).

Dia menjelaskan, arah kebijakan The Fed tersebut membuat potensi kenaikan FFR berkurang, namun potensi penurunan FFR menguat. "Sehingga implied probability kenaikan FFR hingga Desember tahun ini kembali turun, sementara implied probability penurunan FFR di akhir tahun naik menjadi 22%," katanya.

Sementara itu, adanya arus modal asing (capital iflows) yang masuk ke Indonesia. Pada hari ini saja, dana asing yang masuk melalui Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp2 triliun. "Itu per siang hari ini," kata dia.

Nanang menyatakan, BI akan tetap akan membiarkan Rupiah berlanjut menguat di bawah level Rp14.000 per USD. Hal ini karena kurs Rupiah dinilai masih undervalued, sehingga memiliki potensi untuk terus menguat ke level selanjutnya.

"Sekaligus untuk memperkuat confidence (kepercayaan) terhadap Indonesia," tuturnya.

(kmj)
https://economy.okezone.com/read/2019/01/31/278/2011926/rupiah-tembus-rp13-900-bi-karena-kebijakan-the-fed
8
3.7K
41
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.8KThread41.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.