Setiap bulan Februari, Jakarta selalu mendapat berkah sekaligus musibah, yaitu curah hujan yang intensitasnya tinggi. Karena tingginya pasti berdampak pada ketinggian air sungai akibat air hujan yang mengalir langsung ke sungai. Dampaknya pasti akan berakibat banjir dimana-mana.

Apabila prediksi pakar ITB benar, maka curah hujan di Jakarta masih tergolong sedang, sebab menurut tolak ukur curah hujan, ini perhitungannya :

Kategori hujan sangat lebat yaitu > 100mm.
Kategori hujan lebat > 50 mm.
Kategori hujan sedang antara 30-50 mm.
Kategori hujan ringan < 30 mm.

Hujan menjadi berkah ketika para ojek payung mendapat rejeki banyak. Ojek pangkalan dapat rejeki lebih ketika jalur bus tertutup banjir. Malamnya, pedagang keliling yang berjualan bakso, ketoprak, mie dogdog, dan lain-lain bakal cepat habis jualannya.

Hujan menjadi musibah ketika kedatangannya menyebabkan banjir yang menghancurkan harta dan benda, bahkan menghilangkan nyawa.

Jika harus memilih antara wabah DBD dengan hujan terus menerus berhari-hari, lebih baik hujan datang setiap hari, sebab dengan begitu air yang tergenang di atas rumah, ditempat-tempat berkembangnya jentik nyamuk Aedes Aegypti akan mengalir mematikan semua telur-telur nyamuk tersebut, sebab kita telah sama-sama mengetahui, bahwa nyamuk Aedes Aegypti hanya mau berkembang biak diair jernih dan tidak berhubungan langsung dengan tanah. Nyamuk dengan ciri khas berwarna belang-belang hitam putih mirip seragam narapidana jaman dahulu ini memang tengah menyebarkan wabah DBD di hampir banyak wilayah Indonesia, termasuk Jakarta yang grafiknya meningkat cepat.

Kini saatnya semua bersiap-siap.
Siapkan perahu karet.
Siapkan posko bantuan darurat.
Siapkan nomor-nomor penting seperti nomor Basarnas, PLN, Kepolisian, Emergency, dan lain-lain.
Periksa jalur listrik dirumah masing-masing.
Siapkan jalur evakuasi jika keadaan darurat.

Pastinya warga Jakarta tidak akan pernah lupa dengan kejadian banjir besar yang melumpuhkan Jakarta hingga beberapa hari tanggal 2-2-2002 yang membuat ribuan warga Jakarta tertahan di fly over-fly over Jakarta dan sampai menginap disana karena tak bisa pulang akibat jalan raya tertutup banjir.