© Quantic Dream, PS4
Detroit: Become Human merupakan game keluaran Quantic Dream di tahun 2018 yang bertema robotik, AI, futuristik, serta detective. Game ini memiliki desain seperti movie dengan opsi-opsi yang bisa player pilih untuk rute cerita yang berbeda. Temanya sangat komprehensif mengingat yang diangkat disini merupakan gejolak identitas suatu program di dalam robot yang disebut android, dan banyak mengulik sisi eksistensi dari kesadaran diri program tersebut. Terlepas dari betapa futuristiknya tema di game ini, sebenarnya pengembangan AI pun sudah pada tahap memiliki identitas, si AI merasa hidup, dan mengenali penciptanya, mampu berbahasa layaknya manusia, dan merespon sesuai dengan mood lawan bicaranya. Tampaknya di masa depan pun perkembangan teknologi AI akan sampai pada tahap mendekati apa yang digambarkan di Detroit: Become Human. Berikut adalah beberapa penggambarannya, serta dampaknya bagi kehidupan manusia.
Robot Sex yang Menjadi Pengganti Perempuan
Quote:
Bukan hal yang rahasia, bahkan tanpa mengadaptasi fitur AI pun, sudah banyak dibuat produk seperti ini. Fitur-fitur seperti moaning, vibrating, bahkan pengatur suhu sudah diterapkan di boneka pemuas nafsu ini. Jika ada pengembangan AI lebih lanjut, mungkin saja bisa ditanamkan kepribadian ke dalam robot ini untuk menambah sensasi bercinta dengan manusia sejati. Lebih jauh lagi, mungkin bisa dilengkapi dengan fitur konfigurasi personality, dimana pengguna bisa mengatur kepribadian semacam tingkat malu, sado masokisme, fetish, keadaan psikologis sesuai umur, bahkan role play. Sungguh imajinasi yang sangat tinggi. Dampaknya? Bisa jadi populasi di bumi kurvanya akan berbentuk piramida terbalik. Para pria akan lebih tertarik untuk berhubungan badan dengan android. Sedangkan yang wanita? Ya sama sih mungkin, kan bisa juga dibuat android dengan persona laki-laki.
Mengadopsi Android Sebagai Anak Angkat
Quote:
Poin yang ini merupakan dampak lebih jauh dari poin sebelumnya. Oleh karena sex appeal android lebih menarik jika dibandingkan dengan manusia asli, bisa jadi hanya sedikit manusia yang berpasangan satu sama lain sampai ke tingkat pernikahan. Pasutri pun mesti ada yang memilih mengadopsi "anak", daripada bikin anak sendiri. Mengapa demikian? Apa sih kelebihan fitur anak android ini sampai mengalahkan fitur anak manusia asli? Well, mereka itu praktis. Mereka tidak bisa sakit, tidak butuh boker dan pipis, jadi tidak butuh beli popok. Anak android ini juga dilengkapi personality "anak" pada umumnya, yaitu selalu merasa membutuhkan kasih sayang orang tua. Nah bagi para orang tuanya yang ingin merasa dibutuhkan oleh sang anak namun ogah repot-repot, anak android ini bisa menjadi pilihan, meskipun kesannya kontradiktif.
Peliharaan Hewan Android
Quote:
Kalau bisa punya anak android, kenapa enggak sekalian punya peliharaan android kan? Misal contoh yang diberikan di game ini yaitu burung. Burung artificial ini mirip sekali dengan aslinya, punya kicauan yang gak kalah merdu, dan tingkahnya persis seperti burung pada umumnya. Kelebihannya? Mereka bisa di silent
. Katakanlah lagi butuh ketenangan, fitur ini mungkin berguna. Tapi kenapa beli burung kalo butuh ketenangan ya?
Banyak Lapangan Pekerjaan yang Mempekerjakan Android
Quote:
Sudah menjadi fenomena di beberapa negara, bahwa banyak manusia yang kehilangan pekerjaan karena perusahaan mulai menggunakan tenaga mesin. Mulai dari pelayan toko, penjaga pintu tol, layanan kebersihan, dan pabrik-pabrik penghasil produk teknologi. Manusia harus mempunyai skill yang tidak dimiliki robot untuk dapat bersaing dalam mencari pekerjaan. Daya saing akan menjadi begitu tinggi, yang berdampak pada meningkatnya jumlah pengangguran.
Lahirnya Perkumpulan Android dan Hak Asasi Android
Quote:
Mulai dari poin ini dan selanjutnya, adalah untuk kondisi ekstrim fenomena AI ini, dimana kalau sudah muncul kasus deviant, yaitu kondisi dimana suatu program mengalami proses yang tidak sesuai dengan kode yang tertulis dari pembuatnya sehingga AI akan bertindak menurut "intuisi" mereka sendiri. Kondisi deviasi ini merupakan penyimpangan, dan kita biasa menafsirkannya dengan program yang memiliki kesadaran. AI akan sadar bahwa mereka itu program yang diberi tugas untuk melayani manusia tanpa pamrih karena mereka itu pada dasarnya "budak". Pemahaman ini memungkinkan terjadinya self liberation, android akan berpikir mereka itu seharusnya disamakan derajatnya dengan manusia, dan memperjuangkan Hak Asasi Android (HAA). Dampaknya? Ya kira-kira mirip dengan yang ada di dalam game. Bisa terjadi kerusuhan, demo, maupun diplomasi terkait pengakuan dari manusia mengenai hak-hak asasi ini. Apakah manusia mau mengakui para robot ini sebagai makhluk yang benar-benar hidup? Mampukah manusia dan android hidup berdampingan dengan damai?
Tentang Eksistensi dan Identitas
Quote:
Jika manusia menciptakan AI yang mampu berpikir dan memiliki kesadaran, apakah berarti manusia telah menciptakan kehidupan? Dan, bisa saja, android yang memiliki kesadaran diri itu akan menganggap penciptanya seperti tuhan. Lalu bagaimanakah sikap kita? Apakah nantinya manusia akan merasa sombong dan mengklaim dirinya sebagai pencipta? Sampai batas manakah kuasa penciptaan itu, karena akan mulai buyar oleh pencapaian yang fundamental ini.
Final Thoughts
Ane sebagai orang sains juga berpikir pengembangan AI itu keren dan akan sangat bermanfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan di masa depan. Potensi yang besar dan tak terbatas, dengan resiko yang besar pula. Kadang juga ane merasa ngeri kalau menonton robot macem Sophie yang bisa berpikir dan merespon secara manusiawi, rasanya kok jadi aneh. Banyak juga sih dokumentasi yang dibuat-buat, namun tetap saja, imajinasi kita bisa meninggi dan membuat ngeri sendiri. Dan dari game Detroit ini menggambarkan kondisi ekstrim jika teknologi AI berkembang begitu pesatnya. Terlepas dari semua pemikiran hiperbolik itu, ane tetap mendukung peneliti di bidang AI untuk memajuan ilmu pengetahuan itu, karena memang seharusnya ilmu itu diteliti tidak secara setengah-setengah dan mesti ada manfaatnya. Jika nantinya ditemukan ketidakmanfaatan, maka sejatinya itu asalnya dari manusia itu sendiri yang menyalahgunakan ilmu tersebut. CMIIW. Bagaimanakah pendapat agan2?
Sekian.
El. Psy. Congroo.
Quote: