luko.belitaAvatar border
TS
luko.belita
Hidup Nek Rajeng Berakhir di Tangan Maling, Warga Bersyukur Iwanju Ditangkap


Rajeng (70) warga Jalan Abdul Hakim, Gang Setia, Tanjung Sari, Medan Selayang, dibunuh tiga pelaku pencurian, Selasa (1/1/2019) lalu. Polisi berhasil meringkus ketiga orang tersebut, Kamis (24/1/2019) kemarin.

Informasi yang diperoleh dari warga setempat, wanita itu tidak menikah dan hidup sebatang kara sepanjang hidupnya. Menurut warga, nenek tersebut sudah mulai pikun dan sering berbicara sendiri.

“Nenek itu pendiam, jarang keluar rumah. Memang iya, dia sering ngomong sendiri, kadang teriak di dalam rumah kayak marah-marah sendiri. Tapi dia nggak pernah ganggu warga,” ungkap seorang warga yang menolak namanya ditulis.

Menurut perempuan itu, Rajeng merupakan warga yang sudah lama tinggal di lingkungan tersebut. Namun selama di sana, Rajeng hanya tinggal sendirian.

“Dulu dia sama kakaknya, tapi udah meninggal. Jadi selama ini dia sendiri lah di rumah,” tuturnya.

Kediaman Rajeng juga dikatakannya bukan kali pertama dimasuki maling. Sebelumnya, Rajeng juga pernah kehilangan beberapa keping seng dari rumahnya itu.

“Seringlah, kayu-kayu di rumahnya udah pernah hilang. Sengnya pun pernah juga hilang. Ini lah yang paling gawat. Maunya kalau mau mencuri ya mencuri lah, gak usah sampai dibunuh,” kesal wanita itu.

Warga Bersyukur Iwanju Ditangkap

Kabar penangkapan Edy Setiawan alias Iwanju (42) menjadi berita gembira bagi warga sekitar kediaman Rajeng. Menurut warga, pria itu seringkali berbuat onar di lingkungan mereka.

“Syukur lah, senang kali kami ketangkap dia,” sebut warga.

Iwanju, menurut warga, terkenal sering mencuri dari rumah-rumah di lingkungan tersebut. Tak cuma itu, Iwanju juga tak segan-segan mengancam dengan kekerasan jika warga berani melawannya.

“Kalau dia mencuri di rumah orang, terus ada yang gak senang langsung diancamnya. ‘Kenapa rupanya. Untuk nggak sekalian ku bakar rumah itu’,” kata warga menirukan ancaman Iwanju kepada mereka.

Nyaris semua warga yang bermukim di sekitar lokasi sudah mengenal sosok Iwanju. Tak pelak, ungkapan rasa syukur pun berdatangan dari banyak warga.

“Semua ini senang bang. Nampaknya aja warga diam-diam. Padahal di rumah masing-masing cerita semua ini kalau mereka merasa lega karena dia ditangkap. Soalnya dia aja yang buat onar di sini,” tuturnya. (adi)

https://news.metro24jam.com/read/201...anju-ditangkap
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Yep, ini persis kelakuan bocah2 kampung badur dan kampung aur, anak2 hasil ngangkang mek1 preman parkir dan palak di medan kota, yang dibekingin polisi , menghiasi whatsapp, twitter dan berbagai medsos warga medan kota selama bertahun tahun, dari zaman SBY emoticon-Toast

Dari berbagai sumber medsos, dan nguping pembicaraan di warung kopi warga medan kota, ana temukan:

sebagaimana layaknya kepling kampung liar bantaran kali deli, Kepling kampung aur dan kepling kampung badur, selalu kirim warga nya untuk malak semua bangunan di medan kota, mulai dari parkir, duit keamanan, duit ceb0k makpetak, dll selama puluhan tahun

Dan bocah2 kampung badur yang tertangkap basah saat matahin spion mobil warga di jalan dahlia, jalan melur, malah maki yang nangkap "k0ntol,anjeng,babik" ke warga baik2 yang tangkap basah, dan kemudian tiap hari mereka sengaja lemparin batu ke rumah warga, KARENA MEREKA SADAR MEREKA DIBEKINGIN KEPLING KAMPUNG BADUR YANG JUGA ANGGOTA ORMAS PP,ORMAS PUJAAN POLISI MEDAN

Selama puluhan tahun, penghuni kampung liar bantaran kali seperti kampung badur dan kampung aur, menjadi teroris, parasit, pencuri, pembegal, pemalak, narkoba, mulai dari usia dini hingga usia paruh baya, SALAH SATU CIRI KHAS GENETIK MAKPETAK NGANGKANG SUMUT, di propinsi manapun, di penjara daerah manapun, pasti ada penghuni hasil produk beraknak makpetak sumut emoticon-Ngakak (S) (kalau situ bisa dapat satu saja lapas di seluruh propinsi Indonesia, yang mana penghuni nya tidak ada satu ekorpun dari makpetak ngangkang sumut, tulis di thread ini, biar kita masukin ke MURI)

Tentu saja tindakan penggusuran semua bangunan liar tepi kali deli di medan kota, seperti kampung badur dan kampung aur,akan menyelesaikan banyak masalah besar, mulai masalah banjir, masalah begal, masalah narkoba, masalah preman, masalah rampok, masalah pembunuhan, masalah prostitusi, masalah jambret di minimal 4 kecamatan di medan

Dimana berhubung tindakan penggusuran ini dapat menuntaskan ribuan permasalahan di medan kota, MAKA TIDAK PERNAH DAN TIDAK AKAN PERNAH DILAKUKAN OLEH PEMERINTAH SUMUT MAUPUN APARAT, KARENA SEPERTI YANG SUDAH JADI RAHASIA UMUM KITAK BERSAMAK, kalau masalah banjir, masalah begal, masalah narkoba, masalah preman, masalah rampok, masalah pembunuhan, masalah prostitusi, masalah jambret ADALAH LADANG DUIT BAGI APARAT DI SUMUT emoticon-Sundul Up

Kemarin sore, waktu jalan ke kompleks multatuli,ana mampir isi pulsa di konter jalan teratai, ada cewe abege datang ke konter ngemeng ke pemilik konter, hape dia ditarik2 sama 2 cowo naik motor, dia sampai jatuh terguling2, tapi untung nya hapenya berhasil dia pertahankan, mamak2 gembrot yang jaga konter ngemeng, itu anak kampung badur, tiap kali merampok di sini, beking mereka di polsek medan kota emoticon-Ngakak (S)

Dan waktu beli makanan di jalan wajir, 11 preman bau air sei taik deli malak di sepanjang jalan, bukan main ckckckckemoticon-Big Grin

Petisi #2019MukaPetakPresidenIndonesiaBubar
6
2.2K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.2KThread40.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.