Menurut Moeldoko, dukungan alumni Universitas Sebelas Maret kepada Jokowi merupakan kali yang kedua setelah kemarin dukungan dari almni Universitas Indonesia. Hal tersebut menunjukkan bahwa saat ini banyak kelompok intelektual yang berada di belakang Jokowi-Ma'ruf Amin.
Solo - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Moeldoko, mengingatkan agar memilih pemimpin yang sudah teruji. Dia berharap memilih pemimpin jangan coba-coba.
Hal tersebut dia sampaikan di depan alumni Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo dan perguruan tinggi lain. Moeldoko menjadi pembicara dalam acara pembekalan relawan Jokowi Sebelas Maret (JoSmart) di Gedung Grha Wisata Niaga, Solo, Sabtu (26/1/2019).
"Sampaikan kepada publik, pilihlah pemimpin yang memiliki pengalaman dalam mengelola negara, pemimpin yang memiliki program yang jelas untuk menyejahterakan masyarakat. Jangan memilih pemimpin kok coba coba," kata Moeldoko.
Baca juga: Jokowi: Kalau Ada Pilpres, Lihat Rekam Jejak-Pengalaman Calonnya
Dia kemudian memaparkan kinerja Jokowi selama empat tahun yang menurutnya telah memberikan perubahan positif. Salah satunya dampak pembangunan infrastruktur.
"Konektivitas tidak saja menumbuhkan pertumbuhan ekonomi di mana saja, tapi membantu peradaban manusia. Yang tadinya sulit mendapatkan pelayanan kesehatan, pendidikan. Kini dengan konektivitas, peradaban manusia tumbuh luar biasa," kata dia.
Dia juga menyebut bahwa presiden melakukan pembangunan dimulai dari daerah terpencil. Hal ini, kata Moeldoko, bukan sesuatu yang memberi dampak perolehan suara di Pilpres 2019.
Moeldoko ke Alumni UNS: Pilih Pemimpin Jangan Coba-cobaMoeldoko di acara deklarasi alumni UNS dukung Jokowi (Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom)
"Kalau hanya berorientasi politik, beliau pasti hanya membangun Jawa, karena pasti mendapat suara banyak. Tetapi beliau adalah seorang negarawan, maka yang dibangun adalah daerah-daerah yang dulu jarang tersentuh pembangunan," ujarnya.
Baca juga: Cukuran Jokowi: Picu Kontroversi, Jadi 'Parodi' Oposisi
Pria yang menjabat Kepala Staf Kepresidenan itu optimistis bahwa dengan kepemimpinan Jokowi, Indonesia bisa menjadi pemain di perekonomian global pada 2030 nanti. Dia pun menyindir ada pihak-pihak yang pesimistis terhadap masa depan Indonesia.
"Praktisi mengatakan Indonesia memiliki prospek ke depan bahwa 2030 akan menjadi enam pemain terbesar Indonesia di bidang ekonomi global. Udah gitu ada yang pesimis. Kasihan deh lu. Kita harus optimis dong," katanya.
Adapun acara yang bertajuk 'Deklarasi Alumni UNS Bersama Perguruan Tinggi Lain, Relawan dan Masyarakat Dukung #01' ini juga dihadiri tokoh lain. Antara lain Akbar Tandjung, Ustaz Yusuf Mansyur dan Ibunda Jokowi, Sujiatmi Notomiharjo.
https://news.detik.com/jawatengah/44...ngan-coba-coba