INILAH PROSES TERAPI HIPERBARIK DENGAN BPJS KESEHATAN DI RS AL MINTOHARDJO JAKARTA

Beranda

...

The Lounge
INILAH PROSES TERAPI HIPERBARIK DENGAN BPJS KESEHATAN DI RS AL MINTOHARDJO JAKARTA

begengisitis

26-01-2019 06:19

INILAH PROSES TERAPI HIPERBARIK DENGAN BPJS KESEHATAN DI RS AL MINTOHARDJO JAKARTA

Hari Jumat 13 November 2015 lalu ibu saya yang paling saya cintai dipanggil Allah swt. Ibu saya merupakan seorang pasien gagal ginjal. Perjalanan penyakit ibu saya diawali pada tahun 2004 ibu saya mengalami demam tinggi yang tidak turun-turun sampai seminggu lebih. Saya ingat sekali itu pas bulan Ramadhan. Pertama kali dibawa ke RSUD Pasar Rebo tetapi langsung dirujuk ke RSCM dari sinilah kami keluarga tahu bahwa ibu saya mempunyai diabetes tipe 2 dan ada batu di ginjal dan batu empedu. Dari awal masuk RSCM sampai dibolehkan pulang itu 2 bulan. Gila ya RSCM udah kayak rumah kedua buat saya. Singkat cerita sejak ketauan ibu punya DM 2, sejak saat itu ibu diharuskan meminum obat gula setiap hari yah sama seperti kebanyakan orang yang terkena diabetes lainnya.

Cerita dramatis perjalanan penyakit ibu dimulai tahun 2012. Saat itu saya sedang mengandung anak pertama saya, saya kaget ketika tahu bahwa ibu saya sama sekali tidak bisa menggerakkan tangannya untuk menggenggam gelas. Panik, langsunglah kita ke rs mitra keluarga depok ke internis setelah cek lab ternyata dari situ ketahuan asam urat sampai 13 dan kreatininnya 6,5 dan dokter bilang total funsgi ginjal ibu tinggal 30% dan ibu disarankan untuk cuci darah. Bagai halilintar di siang bolong sedih banget dengernya. Tetapi kami keluarga langsung cari second opinion, setelah tanya-tanya dan browsing-browsing tertanya rs yang baik untuk ginjal adalah di RS PGI Cikini. Kebetulan RS Cikini ini jg rs dimana ibu pernah menjalani operasi kaki karena kecelakaan motor sama bapak saya waktu kakak saya yg ke 3 masih batita. Dan ternyata benar, di RS PGI Cikini kreatinin sampai 9 atau 10 baru boleh cuci darah. Jadi sejak itu ibu kontrol ke Cikini dg Prof. DR. dr. Marihot Tambunan, Sp.Pd, KGH (kalau nanya-nanya itu panjangan dari Kelenjar Ginjal Hormon). Ini dokter humble banget dan hebatnya berobat dengan dokter ini nggak pakai no antrian tapi berdasarkan tingkat keparahan penyakit dan beliau hapal semua penyakit pasiennya. Ibu saya dari awal berobat ke dr. marihot ini selalu belakangan dipanggilnya sampai Maret 2015 kemarin sampai Oktober 2015 selalu dipanggil awal. Dan itu menandakan fungsi ginjal ibu yang semakin menurun bahkan Maret 2015 kemarin itu lah ibu sudah harus menjalani cuci darah berdasarkan hasil labnya, Akan tetapi ibu saya tidak mau karena beliau belum merasakan kegawat daruratan untuk cuci darah seperti mual, muntah, sesak napas, tidak buang air kecil lagi. Dan dokternya jg tidak memaksakan karena menurutnya malah bisa jadi sugesti ibu untuk tetap positif.

Nah, terapi hiperbarik pernah dijalani ibu dan bapak saya dikarenakan pada kaki ibu yang pernah dioperasi dahulu tiba-tiba ada luka (ulkus) ukurannya kecil tetapi makin lama makin banyak dan dalam. Nah diluka tersebut suka keluar nanah dan lama-kelamaan berwarna kehitaman dan ukurannya semakin membesar dibeberapa tempat. Dengan keadaan seperti itu suami saya menyarankan untuk melakukan terapi hiperbarik, karena kakak ipar saya dahulu pernah operasi otak jg karena kecelakaan nah setelah operasi dianjurkan untuk terapi hiperbarik untuk mempercepat penyembuhan. Disini saya tidak akan menjelaskan apa itu terapi hiperbarik karena sudah banyak di website lain, silahkan dicari di google. Intinya terapi hiperbarik ini sangat baik untuk mempercepat penyembuhan luka dalam kasus ini adalah luka pada kaki diabetes ibu saya.

Spoiler for Hiperbarik Center:

INILAH PROSES TERAPI HIPERBARIK DENGAN BPJS KESEHATAN DI RS AL MINTOHARDJO JAKARTA

Terapi Hiperbarik kalau di Jakarta hanya ada di RS TNI AL Mintohardjo di Benhil untuk yang RS pemerintah, sedangkan untuk rs swasta ada di RS MMC dan RS Jakarta. Untuk di rs swasta harganya pada tahun 2014 Rp. 350.000,- sekali datang. Kalau di rs Mintohardjo Rp. 300.000,- sekali datang dan terapi hiperbarik ini satu kali sesi terapi itu harus 10x berturut-turut tidak boleh putus, jadi kalau sudah mulai terapi harus ke rs setiap hari sampai 10 hari ke depan tanpa putus (kecuali libur rsnya hehehehe 😂) tapi efek yang ditimbulkan tetap dahsyat kok biarpun terkena libur RS. Ibu dan bapak saya menjalani hanya 1 sesi (10x) itu saja tidak dilanjutkan lagi karena luka langsung kering dan sembuh (warna menghitam pada daerah luka menghilang).

Saya akan menuliskan tata cara pengurusan awal untuk melakukan terapi Hiperbarik di RSAL Mintohardjo Jakarta. Untuk pasien yang pakai BPJS Kesehatan dan sudah berobat ke dokter spesialis sebelumnya di RS lain (selain Mintohardjo).

Spoiler for Tata Cara Pengurusan:

1. Minta surat rujukan dari dokter yang sebelumnya menangani pasien yang ditujukan untuk dokter yang berikutnya menangani pasien di RSAL Mintohardjo. Yang harus diperhatikan disini adalah kita cukup tahu dokter spesialis apa yang mau dituju tanpa harus tau siapa nama dokter yang dituju, khusus DM biasanya le dokter spesialis penyakit dalam. Tapi untuk LUKA baik itu luka kaki diabetes ataupun luka lainnya ditujukan untuk dokter spesialis BEDAH.

*Misalnya waktu ibu saya sudah berobat rutin di RS Cikini dg dr. Marihot. Nah kita minta dr. Marihot untuk membuat surat rujukan yg ditujukan untuk dr. spesialis bedah di RSAL Mintohardjo karena yang mau disembuhkan dengan hiperbarik adalah luka kaki diabetesnya itu. Kalau penyakit stroke biasanya ke spesialis syaraf, kalau abis operasi tulang ya ke ortopedi, dll.

2. Minta surat rujukan dari kantor BPJS di RS sebelumnya (RS Cikini) yang ditujukan untuk BPJS di RS berikutnya (RSAL Mintohardjo). Mintanya di loket atau kantor BPJS masing-masing RS.

*Misal waktu ibu saya, saya datang ke loket BPJS yang di RS PGI Cikini minta surat rujukan BPJS untuk ke RS TNIAL Mintohardjo (saya lupa nama suratnya apa tapi bilang saja begitu, orang BPJSnya sudah mengerti kok)

3. Minta surat rujukan dari puskesmas tempat domisili untuk ke RSAL Mintohardjo.

Jika ke-3 surat tersebut sudah ada, barulah kita datang ke RSAL Mintohardjo dengan urutan:

Ambil no antrian di kantor BPJS RSAL Mintohardjo. No antrian tiap harinya hanya 200 per hari dan dibuka sudah dari jam 5 pagi sedangkan loket BPJS baru dibuka jam 7 pagi.
Form yang didapat dr BPJS dibawa ke loket Poli yang mau dituju dan didapatkan no antrian untuk poli klinik.
Menunggu panggilan berobat. Jika sudah dipanggil kasih tau kalau kita mau terapi hiperbarik nanti dikasih surat rujukan lagi yg ditujukan untuk melakukan rontgen dan ke dokter hiperbariknya.*
Hasil rontgen dibawa ke dokter hiperbarik beserta surat rujukan yang dr poli klinik RSAL Mintohardjo.
Dapat jadwal untuk terapi hiperbarik biasanya besokannya.

*Nah, kita semua tau kalau BPJS itu hanya 1 layanan untuk 1 hari. Jadi kalau kita mau rontgen dan langsung ke dokter hiperbarik dihari yang sama. Dipastikan rontgen dan dokter hiperbariknya bayar pribadi. Kalau mau pakai BPJS kembali di hari berikutnya lagi untuk melakukan rontgen & konsultasi ke dokter hiperbarik.

Jika sudah dapat jadwal, fotokopi jadwal hiperbarik, fotokopi surat rujukan dr puskesmas dan fotokopi kartu askes/BPJSnya. Selanjutnya, ketika antri di BPJS RSAL Mintohardjo hanya 3 fotokopian itu yang diserahkan ke loket BPJSnya.

Jadwal Hiperbarik di RSAL Mintohardjo itu hanya dari jam 8 pagi s.d. jam 12 siang. Satu kali datang itu durasi di dalam tabung hiperbarik kurang lebih 2 jam. Terapi hanya hari senin-jumat jika ingin hasil lebih maksimal sabtu bisa lakukan hiperbarik di rs swasta lain seperti di rs MMC dan rs Jakarta.
Tetapi orang tua saya dulu tidak sempat melakukan terapi hiperbarik di tempat lain.

Sekian informasi yang bisa saya bagi, semoga bermanfaat untuk pasien & anggota keluarga yang membutuhkan alternatif terapi untuk kaki diabetes terutama, dan penyakit lainnya. Karena hiperbarik sebenernya terapi yang bisa diterapkan untuk berbagai macam keluhan penyakit. *cmiiw

Sumber artikel :

Terapi Hiperbarik dengan BPJS

Artikel lain :