Kaskus

Hobby

  • Beranda
  • ...
  • Buku
  • [Share] Baca Buku Filsafat: Chp - Antara Minimalisme dan Pluralisme (Pt. Minimalisme)

kaoru koganeiAvatar border
TS
kaoru koganei
[Share] Baca Buku Filsafat: Chp - Antara Minimalisme dan Pluralisme (Pt. Minimalisme)
[Share Pengalaman] Baca Buku Filsafat : Chapter - Antara Minimalisme dan Pluralisme (Bagian Minimalisme)

[Share] Baca Buku Filsafat: Chp - Antara Minimalisme dan Pluralisme (Pt. Minimalisme)
Foto halaman Chapter - Antara Minimalisme dan Pluralisme. Sumber : Dokumen pribadi.

Selamat pagi, siang, malam kaskus....
Kali ini saya, kaoru koganei ingin sharing tentang pengalaman saya membaca sebuah chapter / bab buku filsafat dengan judul "Antara Minimalisme dan Pluralisme - Manusia Indonesia dalam Serangan Posmodernisme" yang ditulis oleh Yasraf Amir Piliang. Namun, disini saya bahas bagian minimalisme nya ya, nanti di trit lain akan saya bahas bagian pluralisme nya (soal kepanjangan gan hehe, nanti pusing dan bosan).

(Disclaimer, buku (yang ada chapter ini) ini saya beli ketika saya SMA atau awal kuliah ya, saya lupa, jadi saya beli karena ya pengen tau aja. Kalo biasa nya saya beli buku genre psikologi, ya kali ini iseng aja pengen coba rasa baru hehe... Keren juga keliatan nya kalo baca buku kaya gini, berattttttt kuy... Jadi buku ini saya beli di daerah senayan, tepat nya di pameran buku tahunan gitu. Apa ya nama nya? Indonesia Book Fair (IBF) kalo ga salah...)

Oke, saya mulai ya.....

Kesan pertama saya terhadap chapter ini (sebelum saya baca) itu gimana ya.. Kaya nya sih, chapter ini pengen ngebandingin aja antara konsep minimalis dan plural dalam hal pikiran manusia (soal nya filsafat pasti bahas nya pikiran).. Begitulah yang saya kira..

Hal / bagian yang menarik dari chapter ini...

Bisa agan liat dari judul chapter nya ada istilah posmodernisme. Apa itu posmodernisme? Saya kutip penjelasan posmodernisme menurut chapter ini adalah "..... Subjektivitas menjelaskan tentang proses individualitas , kesadaran diri, atau kondisi menjadi subjek. Dalam kaitan nya dengan subjektivitas ini posmodernisme dianggap sebagai kecenderungan ke arah posubjektivitas, disebabkan penolakan nya terhadap konsep subjek ini". Gimana gan agak mulai bingung ga hehe... Kalo saya nangkep nya posmodernisme adalah suatu periode dimana manusia mulai menolak terhadap konsep subjek (jadi nya antisubjek). Hihihi dibolak balik ya.. Jadi manusia pada masa posmodernisme adalah manusia yang tak-berdiri (selfless) dan tak ber-ego (egoless).

[Share] Baca Buku Filsafat: Chp - Antara Minimalisme dan Pluralisme (Pt. Minimalisme)
Foto halaman : manusia pada masa posmodernisme. Sumber : Dokumen pribadi.

Setelah agan tahu tentang apa itu posmodernisme, sekarang agan bisa masuk ke inti nya chapter ini yaitu "Manusia Posmodernisme : Homo Minimalis dan Homo Pluralis". Kenapa kok ada 2 homo gan? Jadi manusia posmodern bisa dibagi jadi 2 kelompok besar gan, yaitu Homo Minimalis dan Homo Pluralis. Di trit ini, saya hanya menuliskan bagian Homo Minimalis gan, untuk bagian Homo Pluralis akan ditulis di trit lain.

[Share] Baca Buku Filsafat: Chp - Antara Minimalisme dan Pluralisme (Pt. Minimalisme)
Foto halaman : Homo Minimalis. Sumber : Dokumen pribadi.

Homo Minimalis

Jadi di chapter ini dijelaskan bahwa Homo Minimalis adalah "..... manusia yang merayakan prinsip dekonstruksi radikal, yang menolak setiap bentuk kategorisasi, demi membela relativisme radikal". Yang saya pahami tentang Homo Minimalis ini gan, jadi mereka adalah kelompok manusia yang tidak mau ada nya pengelompokkan atau pembedaan gitu, jadi mereka mau nya semua sama, semua nya relatif, tidak ada yang ekstrim.

[Share] Baca Buku Filsafat: Chp - Antara Minimalisme dan Pluralisme (Pt. Minimalisme)
Foto halaman : Ciri Manusia Posmodernisme Minimalis alias Homo Minimalis.

Ciri Manusia Posmodernisme Minimalis alias Homo Minimalis :
1. Manusia Ironi (Homo Ironia)
Jadi mereka (Homo Ironia) adalah orang yang mengetahui secara rasional (masuk akal) bahwa tindakan nya akan membawa kepada tragedi (nasib buruk). Saya ibaratkan gan zaman sekarang tuh kaya orang yang rela pinjam uang buat beli gadget terbaru, padahal kemampuan ekonomi nya kurang dan ga butuh - butuh banget gadget nya, tapi ya demi tetap "eksis" dan "survive" akhirnya mereka beli itu gadget. Akhirnya tragedi ga bisa bayar pun terjadi, yang sebenarnya kalo dipikir dari awal ga bisa bayar (ekonomi kurang) yah udah ketebak ending nya gimana hihi.

2. Manusia Skizofrenik
Skizofrenia adalah ".... sebuah gerakan pembebasan diri dari berbagai aturan keluarga, masyarakat, negara, bahkan agama, dalam rangka mengakui melepaskan dan dorongan purba manusia, dengan melampaui ego". Yang saya pahami sih gan, manusia skizofrenik yang dimaksud disini adalah manusia yang permisif / menganggap sesuatu yang ga normal di mata masyarakat (norma) jadi normal. Misal nya di masyarakat itu ga normal kalo ga percaya agama, tapi oleh manusia skizofrenik dianggap normal. Bisa juga tentang hubungan sejenis (homo).

3. Manusia Fatalis (Homo Fatalis)
Tipe ini adalah "...... sebagai manusia yang tidak berdaya di dalam kekuasaan objek, sehingga hanyut di dalam mekanisme dan logika nya". Kalo menurut ane, zaman sekarang ini yang termasuk manusia fatalis adalah orang yang terjebak gaya hidup nya gan, sampai dia ga bisa keluar dari gaya hidup nya. Gaya hidup ini bisa berupa bidang fashion, misal nya fenomena hypebeast gitu gan.

Begitulah gan tentang Homo Minimalis. Saya pribadi ketika membaca kembali chapter ini ketawa gan. Kenapa ketawa? Soal nya saya merasa ciri Homo Minimalis ada /terbukti di zaman sekarang. Manusia Ironi? Coba liat kasus jual ginjal untuk beli gadget atau barang konsumtif lain. Manusia skizofrenik? Well liat sekitar kita, hoax dimana - mana, saling menjatuhkan. Liat youtuber ngomong kasar, terus yang komen itu bocah - bocah sekolah di bawah umur yang juga ngomong kasar. Manusia fatalis? Zaman sekarang seakan akan kita harus punya barang dengan brand tertentu, misal kaos dengan tulisan merk tertentu, handphone keluaran terbaru dengan merk tertentu. Padahal tidak harus juga, tapi kita seakan tidak bisa lepas dari objek, objek tersebut sebagai identitas kita.

Sekian gan trit saya. Semoga bermanfaat. Kalo agan suka atau merasa bermanfaat dengan trit ini? Berikan apresiasi agan dengan memberikan komentar agan. Terima kasih.

Referensi : Pemahaman saya setelah membaca buku "Menggeledah Hasrat? Sebuah Pendekatan Multi Perspektif" chapter Antara Minimalisme dan Pluralisme.
0
1.1K
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Buku
Buku
KASKUS Official
7.8KThread4.6KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.