- Beranda
- The Lounge
Benarkah Milkshake Dapat Perburuk Kesehatan Pembuluh Darah?
...
TS
widiwtyas
Benarkah Milkshake Dapat Perburuk Kesehatan Pembuluh Darah?
Milkshake, minuman dingin yang terbuat dari campuran susu dengan berbagai rasa ternyata tak sepenuhnya baik untuk kesehatan, khususnya pembuluh darah.
Penelitian terbaru menunjukkan meminum segelas milkshake dapat memperburuk kesehatan pembuluh darah dan sel-sel darah merah. Peneliti menyimpulkan hal ini terjadi karena milkshake tinggi akan lemak.
Melansir CNNIndonesia, studi dari Augusta University, Amerika Serikat itu menguji 10 pria sehat yang diminta meminum segelas milkshake. Racikan milkshake itu terdiri dari susu, krim kocok, dan es krim. Total, milkshake itu mengandung 80 gram lemak dan 1.000 kalori.
Penelitian terbaru menunjukkan meminum segelas milkshake dapat memperburuk kesehatan pembuluh darah dan sel-sel darah merah. Peneliti menyimpulkan hal ini terjadi karena milkshake tinggi akan lemak.
Melansir CNNIndonesia, studi dari Augusta University, Amerika Serikat itu menguji 10 pria sehat yang diminta meminum segelas milkshake. Racikan milkshake itu terdiri dari susu, krim kocok, dan es krim. Total, milkshake itu mengandung 80 gram lemak dan 1.000 kalori.
Selang empat jam kemudian, uji laboratorium menunjukkan pembuluh darah para pria itu menegang dan tak bisa rileks. Pembuluh darah mereka melebar dan sel darah merah yang semula halus berubah bentuk menjadi meruncing.
"Sel darah merah biasanya bagus, halus, dan indah, setelah mengonsumsi makanan tinggi lemak, ada lonjakan pada mereka," kata peneliti profesor sel biologi dan anatomi di Medical College of Georgia Augusta University Julia Brittain dalam sebuah pernyataan dikutip dari Livescience. Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Laboratory Investigation.
Meski memperburuk keadaan pembuluh darah, para peneliti menyebut tak perlu panik. Menurut Brittain, efek makanan berlemak tinggi ini hanya sementara. Namun, efek tersebut dapat meningkat jika terus dikonsumsi rutin dalam jumlah banyak.
"Tubuh Anda biasanya dapat mentolerir hal ini jika tidak dilakukan terus-terusan," ujar Brittain.
"Sel darah merah biasanya bagus, halus, dan indah, setelah mengonsumsi makanan tinggi lemak, ada lonjakan pada mereka," kata peneliti profesor sel biologi dan anatomi di Medical College of Georgia Augusta University Julia Brittain dalam sebuah pernyataan dikutip dari Livescience. Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Laboratory Investigation.
Meski memperburuk keadaan pembuluh darah, para peneliti menyebut tak perlu panik. Menurut Brittain, efek makanan berlemak tinggi ini hanya sementara. Namun, efek tersebut dapat meningkat jika terus dikonsumsi rutin dalam jumlah banyak.
"Tubuh Anda biasanya dapat mentolerir hal ini jika tidak dilakukan terus-terusan," ujar Brittain.
Selain itu, peneliti juga menghubungkan temuan mereka dengan serangan jantung. Periset menyebut bahwa temuan mereka dapat menjelaskan kematian akibat serangan jantung yang kerap terjadi setelah mengonsumsi makanan tinggi lemak. 
:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/2281435/original/003061800_1531730649-Penyakit-Serangan-Jantung-By-Africa-Studio-shutterstock.jpg)
Serangan jantung itu terjadi karena terdapat peningkatan enzim myeloperoxidase yang membuat pembuluh darah kaki dan memicu serangan jantung. Di sisi lain, peneliti memberi catatan bahwa lingkup penelitian ini masih kecil dan dibutuhkan studi lebih lanjut.
Diubah oleh widiwtyas 27-09-2018 04:03
0
2.7K
14
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.1KThread•83.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru