LITERASI | Tabloid Obor Rakyat dulu pada Pemilihan 2014 menebar fitnah. Alamat redaksi palsu. Isi kacau. Merugikan calon presiden saat itu, Joko "Jokowi" Widodo. Penanggung jawab Obor sudah dibui.

Sekarang, dalam Pilpres 2014, muncul Indonesia Barokah (IB). Seperti pendahulunya, IB juga menyasar pesantren. Bedanya, isi tabloid ini menyerang Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.

Selain muncul sebagai barang cetakan, IB juga muncul sebagai situs web yang domainnya didaftarkan 21 November 2018. Versi web tidak menunjukkan siapa penerbitnya. Sedangkan versi cetak mencantumkan penerbit dan alamat. Pemimpin umum adalah Moch. Shaka Dzulkarnaen, dan pemimpin redaksi adalah Ichwanuddin.

Lalu alamat redaksi di Jalan Haji Kirinkemi, Rawabacang, Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Bekasi. Namun alamat itu ternyata fiktif.

IB juga punya presensi di Instagram dan Twitter. Peredaran versi cetak IB sejauh diketahui hingga pekan ini sampai Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Kemunculan media dadakan meramaikan hiruk pikuk kampanye pilpres. Itu semua adalah ujian untuk literasi media di kalangan khalayak. Memang, media terlembagakan, yang jelas apa dan siapanya, bisa salah. Tapi ada orang yang bisa dimintai tanggung jawab.

Kini bukan zaman represif lagi. Kemerdekaan berpendapat relatif lebih terasa — memang sih masih ada razia buku. Maka tak perlu media bawah tanah yang diterbitkan dan diedarkan secara gerilya. Lalu dari sebuah produk media yang tak jelas itu kepada siapa khalayak menagih tanggung jawab?



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...-bikin-masalah

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Imam Nahrawi dalam pusaran suap KONI-Kemenpora

- Waspada fluktuasi titik panas karhutla di empat provinsi

- Sultan Pahang dipilih sebagai raja baru Malaysia