Jakarta - Lurah Pasir Gunung Selatan, Depok, Aslih Sinten mengatakan orang tua Bripda Puput Nastiti Devi sudah mengurus administrasi pernikahan anaknya dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Aslih mengatakan Ahok dan Puput menikah secara resmi.

"Kalau sudah pakai pengantar gitu kan resmi berarti...," kata Aslih saat dihubungi detikcom, Rabu (23/1/2019).


Aslih mengatakan orang tua Puput mengurus administrasi seminggu lalu. Dia mengatakan Puput berdomisili di Pasir Gunung Selatan, Depok. Karena menikah secara resmi, Aslih menambahkan, Ahok dan Puput tak mungkin beda agama.

Aslih mengatakan, saat menandatangani surat pengantar menikah yang diurus orang tua Puput, di kolom agama tertulis Kristen. Dia tidak ingin berspekulasi soal Puput yang pindah agama.

Aslih hanya mengatakan apa yang dilihatnya di surat tersebut.

"Ya nggak mungkin beda agama, tapi setahu saya surat penghadapan ke saya agama dia ini Kristen. Memang adanya begitu," ucap dia.

"Saya nggak tahu dia muslim, (atau) Kristen, tapi di administrasi ya begitu...," tambah Aslih.

Ahok dikabarkan akan menikah pada 15 Februari mendatang. Kabar itu pertama kali disampaikan sahabatnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi (Pras). Pras mengatakan kepastian soal pernikahan tahun ini tersebut didapatkan setelah mengunjungi Ahok.

"Kabar pernikahan Ahok, apa yang saya katakan kemarin pas besuk. Beliau mengatakan mau kimpoi. Itu saja, kok. Tanggal berapa, Pak Ahok kan suka bercandaan karena sahabat. Yang jelas tahun ini dia akan married," jelas Pras di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (22/1).

Dia mengaku tidak tahu Ahok telah menjalin komunikasi intensif dengan Bripda Puput Nastiti Devi selama di penjara. Menurutnya, Ahok merupakan sosok yang tidak suka bertele-tele dalam menjalin hubungan dengan perempuan. Pras mengatakan dirinya bersama Djarot Saiful Hidayat akan menjadi saksi pernikahan mantan Gubernur DKI Jakarta itu. (jbr/fdn)
Ahok K4win-detik.com
==========

Hmmmm....
Bakal ada yang makin panas sepanas kerak neraka. Dan kerak neraka itu justru menyala-nyala di hati mereka yang merasa paling berhak mendapat surga. Apapun akan keluar dari mulut mereka, dari A sampai Z, dari hoax sampai fitnah, sementara yang diomongin tetap pada langkahnya menggapai kebahagiaan.

Sungguh suatu kesia-siaan yang sangat mendalam. Kalau Aa Gym bilang : "Orang pendengki itu selalu tak tenang hidupnya. Bahkan sampai larut malampun tetap memikirkan bagaimana cara agar orang yang didengkinya itu merasa sakit hati. Padahal saat dia berfikir seperti itu, orang yang dimaksudnya justru tengah tertidur pulas!"

Andai Nastiti ternyata pindah agama jauh-jauh hari sebelum mengenal Ahok, itu haknya. Toh surga neraka dia yang pilih, bukan orang lain yang menentukan.

Andai Nastiti ternyata pindah agama dekat-dekat hari setelah mengenal Ahok, bahkan saat mereka berencana menikah, toh dia sudah dewasa, tahu mana yang terbaik.

Yang seharusnya berfikir itu adalah mereka-mereka yang selalu berteriak Rahmatan Lil Alamin, tapi mengumbar kedengkian, tipu muslihat, kemunafikan, ketakutan, kesombongan, keangkuhan. Bagaimana yang diluar golongan mereka mau percaya?

Sungguh sebuah perjuangan yang luar biasa jika ada orangtua ikhlas melepas anaknya menikah dan pindah agama. Dan pastinya sang orangtua sudah berfikir ribuan kali akan dampaknya.

Tapi yang seharusnya jadi bahan renungan kita, sungguh perjuangan yang luar biasa andai alumni Monas University ikhlas menyadari dan mengakui bahwa apa yang mereka perbuat itu salah. Salah dalam tanda kutip. Yaitu membiarkan diri mereka dipecundangi oleh dendam segelintir orang berkedok agama yang sekarang berjejer rapi, berbaris dalam Tim Sukses kubu salah satu Capres.

Mempolitisasi agama adalah sebuah keniscayaan jika tak ada lagi harapan untuk merebut kekuasaan, dan itu akan selalu digerakan oleh mereka yang tuna prestasi dan tuna etika.

Selamat menikmati hari kebebasanmu Hok. Percayalah, langit tidak akan runtuh meskipun kau terbuang sia-sia. Kau sekarang telah lulus ujian dunia, melangkahlah menjadi negarawan sejati.

Selamat menempuh hidup baru.
Jangan lupa mp4nya.