Dear Diary

Agan Sista tentu mengenal kata "Dear Diary". Yap kata ini sering kita jumpai saat membuat buku catatan harian.

Menulis buku harian yang berisi tentang rahasia peribadi ini memiliki keunikan tersendiri lho. Agan Sista bebas menulis dengan gaya penulisan apapun, biasanya isi buku harian ialah tentang curahan hati seseorang dengan segala bentuk rasa dan pengalamannya yang dituangkan ke dalam buku tersebut. Perasaan senang, sedih, marah, sayang, jengkel, cinta, dan lain-lain pasti ada dalam salah satu lembaran buku harian tersebut.

Buku harian itu bersifat rahasia lho gansis, jadi orang lain ga bisa sembarangan baca, harus kudu wajib izin sama empunya dulu yaaaa kecuali ente lambe curah yang suka sembarangan hehehe.




Kenapa sih hal peribadi harus ditulis? Eiiiits, meskipun ini ranah peribadi kalau kita tulis itu ada manfaatnya lhoooo gansis!

1. Sebagai pengingat peristiwa atau pengalaman pribadi. Jadi kalo ente udah pada manula terus buka buku ini ane jamin pasti ente semua senyum-senyum manis karena membuka kenangan lama.

2. Menjadikan buku harian sebagai catatan pengalaman agar kita bisa mengevaluasi diri untuk arah yang lebih baik.

3. umumnya buku harian akan membuat penulis atau pemiliknya merasa lega setelah menulis segala uneg-uneg yang dalaminya, karena ga semua cerita peribadi itu bisa diceritakan sama orang lain gansis.

4. Bisa jadi duid, kalo cerita ente itu penuh dengan keunikan terus ente jadiin buku "ya yu kenow lah" udah ada beberapa orang yang berhasil menjual catatn hariannya, hehehe.




Nah kali ini mimin mau buka buku catatannya Dear Diary With Prilly Latuconsina lho gansis, mimin bakalan buka lembaran yang berjudul "Kakak Adek Zone".

Yuk langsung aja gansis dengerin curhatannya Prilly Latuconsina





Hanya di
Dear Diary Kaskus Podcast