Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

methadone.500mgAvatar border
TS
methadone.500mg
Trump Bela Siswa Pakai Topi MAGA yang Lecehkan Pria Pribumi Asli Amerika



Presiden Donald Trump membela siswa SMA Covington Catholic, Nick Sandmann, yang menghina seorang pribumi Amerika sekaligus veteran Perang Vietnam dalam video viral yang tersebar pada Sabtu kemarin.
"Melihat Nick Sandmann dan siswa Covington Catholic diperlakukan tidak adil dengan penilaian awal yang terbukti salah," kicau Trump di Twitter, seperti dikutip dari Fox News, 22 Januari 2019.

Tampaknya Trump merujuk pada kuotasi presenter Fox News Tucker Carlson yang menyebut rekaman baru memperlihatkan para siswa diserang secara verbal oleh penduduk asli Amerika.
Komentar Trump muncul hanya satu hari setelah video tambahan muncul yang menunjukkan para siswa Katolik Covington didekati dan diteriaki sebelum pertikaian mereka yang dilaporkan secara luas dengan para aktivis penduduk asli Amerika.
Kelompok demonstran lain, yang menyebut diri mereka anggota kelompok Black Hebrew Israelites, terdengar mengejek dan meneriakkan hal-hal yang penuh kebencian pada para remaja yang mengenakan topi "Make America Great Again".
"Dibumbui oleh media," twit Trump, merujuk pada laporan media yang beredar luas pada Jumat dan Sabtu.

Nick Sandmann menyatakan bahwa dia hanya berusaha meredakan situasi, tidak lebih.

Sementara dalam wawancara terpisah dengan Washington Post sebelumnya, Nathan Phillips, pria yang dihadang oleh Nick Sandmann, mengatakan remaja dari kelompok Sandmann telah melecehkannya dan pengunjuk rasa penduduk asli Amerika lainnya sebelum pertemuan itu.
[ltr]

Video: This is Omaha elder Nathan Phillips, harassed yesterday at the Indigenous People's March by MAGA hat-wearing white high school students from a Kentucky Catholic school who were attending an anti-choice march in D.C. We will cover this on Tuesday's show—be sure to tune in
[/ltr]

 Nathan Phillips, yang menabuh drum dan bernyanyi selama berhadapan dengan Sandmann mengatakan sekelompok remaja meneriakkan kata-kata melecehkan terhadapnya.

"Aku mendengar mereka berkata, 'Bangun tembok itu, bangun tembok itu,' kamu tahu?" kata Phillips. "Ini tanah adat, kau tahu. Kita seharusnya tidak memiliki tembok di sini. Kita tidak pernah melakukannya. Sebelum orang lain datang ke sini kita tidak pernah memiliki tembok. Kita tidak pernah memiliki penjara."
"Saya mulai pergi ke sana, dan pria bertopi itu menghalangi saya dan kami menemui jalan buntu. Dia hanya menghalangi jalan saya dan tidak akan membiarkan saya mundur," kata aktivis yang memperjuangkan hak suku asli Amerika tersebut.
https://dunia.tempo.co/read/1167618/...a/full&view=ok
sebelahblog
sebelahblog memberi reputasi
1
2.8K
45
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.2KThread10.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.