Berdebat tanpa contekan data beranikah Petahana? Mungkin itu pertanyaan usil yang bisa dilontarkan kepada KPU yang ingin merubah format debat Capres-Cawapres nanti. Melarang Capres membawa contekan data dan tanpa kisi-kisi pertanyaan. Melaksanakan debat dengan tangan hampa tapi penuh dengan pikiran dan gagasan. Menggunakan format debat tarung bebas atau free fight debate


Free fight debate adalah konsep debat yang bertumpu pada gagasan. Kita bisa berbicara dari A-Z dan berdebat mengenai apapun. Jelas format debat ini mampu menggali potensi pikiran yang dimiliki para calon Capres dan Cawapres. Debat tarung bebas dapat menunjukkan sejauh mana kemampuan Capres dan Cawapres dalam mengeksplorasi gagasan kebangsaan, berbicara mulai dari hal terkecil sampai big plan mengenai cita-cita Indonesia.


Debat tarung bebas menguji pikiran para Capres dan Cawapres untuk peka terhadap kondisi masalah secara faktual yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini, juga bagaimana para Capres dan Cawapres membangun narasi untuk menghadapi permasalahan itu.


Tentu melihat debat putaran kemarin kita merasa bosan. Kisi-kisi pertanyaan yang dibocorkan, Capres yang menghafal dan mencontek naskah data saat debat, wajah kaku paslon yang dipenuhi rasa ketegangan, juga waktu yang membatasi begitu sempet sehingga kedua paslon tidak punya kesempatan untuk mengelaborasi visi dan misinya.


Tentu kita sebagai rakyat ingin melihat debat yang berkualitas, bukan sekedar pemaparan contekan mengenai kinerja yang telah dilakukan. Tentu kita ingin melihat debat sebagai clash of ideas bukan ajang tuding-menuding kesalahan.


KPU sebagai lembaga penyelengara pemilu jelas mampu memfasilitasi perdebatan dalam format yang sangat baik ini, tapi pertanyaanya apakah Capres dan Cawapres mau? Terutama kubu petahana Jokowi-Maruf. Saat debat putaran pertama kemarin sangat terlihat sekali perhatian Capres-Cawapres nomer urut satu itu tercadera oleh contekan data. Kondisi tersebut membuat jalannya perdebatan berjalan kurang dinamis, sehingga adu visi-misi terlihat sangat minim dalam kesempatan itu.


Jika kita lihat pada sisi lainnya kubu penantang sangat yakin dan percaya diri dalam menghadapi debat. Bahkan sempat melempar candaan. Kondisi tersebut menunjukan bahwa mereka sepenuhnya menguasai data dan materi perdebatan.


Sumber:

CNN

Tempo

Detik