Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Mevally94Avatar border
TS
Mevally94
Kata pertama
Bulan Sabit dan Salib
BAGIAN  2

Berganti bulan, kehamilan tyas susah menginjak usia 8 bulan, besok dia akan mulai ambil cuti hamil selama 3 bulan, karena mbak beti (supervisor kami) memutuskan untuk tidak menggantinya dengan yang karyawan baru, jadi untuk sementara waktu beberapa tugas tyas aku yang handle. seperti hari ini, kami fokus untuk pembagian tugas tugas yang akan aku kerjakan selama tyas cuti. Karena itulah aku lebih sibuk dari biasanya karena harus membagi waktu untuk tugas tugas tyas juga.

keesokan hari nya di mulailah masa masa sibukku, tapi aku menikmatinya karena beberapa rekan kerja seperti pak henry (Incharge ku), Mas afif, dan mbak beti juga ikut membantu saat aku kesulitan. awalnya sulit tapi lama kelamaan aku jadi terbiasa.

hal yang membuatku semangat salah satunya karena ada seseorang yang aku tunggu. dia cool, super cuek, pinter gitaran, pinter fotografi dan pastinya baik hati. Dia gak tahu tentang ku tapi aku tahu semua tentang dia. Cukuplah aku menatapnya dari jauh, biarkan doa doa yang aku panjatkan memeluknya dari jauh. Dia adalah salah satu kemungkinan yang aku semogakan, aku ga tau rasa ini termasuk dalam rasa cinta atau kagum. yang aku tahu selama aku bisa menimati senyumnya dari jauh dan memastikan dia baik baik saja, aku sudah merasa cukup. dia bagaikan tempat wisata yang selalu menjadi candu untuk ku kunjungi, tapi aku lupa tempat wisata banyak pengunjungnya. Pun dia juga seperti keindahan senja yang selalu aku nantikan, tapi aku baru ingat bahwa keindahan senja banyak yang menunggunya. kuputuskan untuk membiarkan rasa ini aku nikmati sendirian. hanya beberapa orang yang tahu tentang perasaan ini, karena mereka biasanya ku jadikan mata mata untuk memastikan dia sedang apa, dimana dan dengan siapa.

sungguh saat itu hanya tuhan yang tahu
betapa Dia bosan mendengar namamu di dalam sujudku
beberapa rasa memang tak harus di ungkapkan
cukup di nikmati dan di amini sendiri



namanya mas Jingga, dari 8000 karyawan di pabrik ini hanya dia seseorang yang telah berhasil mencuri perhatianku . Tidak tampan memang, tapi karismanya mampu meluluhkan kekerasan dan menghilangkan kegundahan (agak alay memang tapi itu yang aku rasain). aku rela untuk putar jalan demi ketemu dia, ya meskipun dia ga bisa liat aku si.. hehehhe

Pak Jun salah satu atasanku bilang " percuma Ra, kamu suka dia tapi dia tau kamu aja engga"
biarkan saja pak jun, Kiara seneng kok, biarkan dia tahu dengan sendirinya, biarkan dia melihat ketulusan ini seiring dengan berjalannya waktu.

sampai saat ini, Mas Jingga masih jadi impian yang terus aku aminkan.

Nyaris tidak ada yang berbeda dengan hari hariku setelah tyas cukup lama cuti, aku sudah mampu beradptasi dengan baik, mulai mengerti mana prioritas yang harus aku kerjakan.

Hari itu sangat cerah, seperti biasa sekitar jam 10.00 aku pergi ke store untuk pengecekan barang, entah aku yang kurang peka atau memang aku baru melihatnya.
Mas biting (dia tinggi dan kurus, tapi manis)laki laki  yang aku termui di portal satpam ternyata satu gedung denganku, awalnya sama seperti karyawan yang lain. biasan aja. tapi ada sesuatu yang beda saat dia liat aku.

Hari itu mas Jingga masuk malam (karena di pabrik ini di bagi 2 shift, shift pagi dan shift malam), aku jadi lebih malas dari biasanya. tapi ntah kenapa setelah ketemu mas biting, tidak terlalu buruk.
kami menjadi sering beradu pandang, dan mau tidak mau setiap tatapan itu jatuh aku membalasnya dengan tersenyum, pikirku untuk sekedar menyapa. awalnya risih di tatap sedalam itu, bahkan aku ngerasa itu tatapan yang sulit diartikan, bisa jadi tatapan kagum, cinta atau mesum.

kadang aku juga menjadi malas untuk mengikuti briefing pagi, karena menghindari bertemu dengannya. Saat pagi hari tidak banyak pegawai yang lalu lalang, jadi kalau aku lewat disana fokus penglihatannya hanya padaku. sampai suatu pagi ketika aku harus melewati area kerjanya, dia tidak ada. kuteruskan berjalan hingga jembatan yang menghubungkan gedung satu dengan yang lainnya. Betapa kagetnya aku saat aku melewati pintunya dia berdiri disana, ntah siapa yang akan dia tunggu yang jelas tatapan kami beradu untuk yang kesekian kalinya...

"hai, dengan senyuman khasnya"

dan itu menjadi kata pertama yang aku dengar darinya

TBC

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
591
3
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.9KAnggota
Urutkan
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.