SpnewsAvatar border
TS
Spnews
Pasca Debat Perdana, Persaingan Di Jawa Timur Semakin Sengit
Setelah Debat Pilpres 2019 putaran pertama, pertarungan dua kubu pasangan capres-cawapres di Jawa Timur diprediksi makin keras. Apalagi coblosan Pilpres tinggal tiga bulan lagi. Badan Pemenangan Provinsi (BPP) Prabowo-Sandi Wilayah Jatim meyakini dukungan akan mengalir dari massa yang masih mengambang (swing voter), karena penampilan debat Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dinilai sesuai ekspektasi. Sementara Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma’ruf Amin untuk Jatim tak mau kalah. Kubu ini yakin menang di Jatim setelah melihat tampilan Jokowi yang mendominasi di debat perdana. Selanjutnya, TKD akan blusukan desa ke desa untuk menguatkan suara Jokowi-Ma’ruf.



-----

Hendro Tri Subiantoro, Ketua Penggalangan dan Relawan BPP Prabowo-Sandi Jawa Timur menegaskan pihaknya akan menyasar massa yang masih mengambang atau yang belum menentukan pilihan di Pilpres 2019.

Menurutnya, ini dilakukan agar bisa menyaingi suara Jokowi-Ma’ruf, yang saat ini unggul di sejumlah survei dibanding suara Prabowo-Sandi. "Kami menyasar massa yang masih belum menentukan pilihan," ujar Hendro dikonfirmasi, Jumat (18/1/2019).

Dari hasil survei Surabaya Survey Center (SSC) yang dirilis 9 Januari 2019 lalu, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf 55,9 persen, unggul atas Prabowo –Sandi dengan 32,1 persen suara. Sedang 12 persen sisanya undecided voters. Meski Jokowi-Ma’ruf unggul, tapi belum mencapai target TKD Jatim dengan kemenangan 70%.

Sumbangan kemenangan Jokowi-Ma’ruf berasal dari empat subkultur, yakni Pantura Barat (Jokowi-Ma’ruf 52,7%, Prabowo-Sandi 37,8%), Arek (Jokowi-Ma’ruf 58,6%, Prabowo-Sandi 28,2%, Mataraman (Jokowi-Ma’ruf 59,1%, Prabowo-Sandi 32,5%) dan Tapal Kuda (Jokowi-Ma’ruf 52,2%, Prabowo-Sandi 34,2%).

Sedangkan Madura menjadi satu-satunya subkultur yang memberi kemenangan untuk Prabowo-Sandiaga dengan suara 53,6%. Sedang Jokowi-Ma’ruf 39,1%.

Hendro meyakini Prabowo-Sandi yang tampil apik di debat pertama akan berpengaruh pada pilihan masyarakat. Debat berikutnya, lanjut Hendro, paslon nomor 02 ini akan tampil lebih baik lagi. Sehingga dukungan dan simpatisan akan mengalir.

Tak hanya itu, Hendro juga menjelaskan, pada Debat Pilpres 2019 putaran pertama ini dapat memberikan pengaruh psikologis bagi pemilih. Hal ini kemudian yang dimanfaatkan dengan baik oleh kubu Prabowo-Sandi.

"Debat Pilpres 2019 putaran pertama punya pengaruh psikologis yang tinggi, itu sesuai dengan ekspektasi kami agar bisa merubah perolehan suara," papar pria yang juga Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jatim ini.

Hal sama diungkapkan Hadi Dediyansah, ketua Tim Media Centre BPP Prabowo-Sandiaga Uno Jatim. Ia memberikan pujian terhadap Prabowo pada debat perdana Kamis (17/1) malam.

“Prabowo menyampaikan hal yang faktual untuk perbaikan bangsa dan negara. Secara akademisi maupun nalar publik jelas unggul terhadap paslon bernomor urut 01 (Jokowi-Ma’ruf)”, ungkapnya kepada Surabaya Pagi, Jumat (18/1) kemarin.

Ia memaparkan bahwa bangsa ini mengalami penurunan ekonomi dan moral, serta hukum tidak berpihak pada masyarakat. Hukum digunakan untuk alat penguasa, sehingga cenderung tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Maka dari itu, Hadi Dediyansah mengakui pemaparan fakta dari Prabowo-Sandi menjadi hal paling penting.

“Dampaknya jelas, dukungan ke Prabowo-Sandi meningkat,” tandasnya.

Sumber :http://surabayapagi.com/read/182969/...-di-jatim.html
0
3.7K
35
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.