Jakarta, Gatra.com - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaean menilai, debat perdana yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kamis malam, (17/1), telah membuka karakter masing-masing pasangan calon.

“Jokowi ternyata agresif, kasar, keras dan punya watak otoriter yang bisa kita baca dari kalimat penutupnya yang menyerang dan provokatif serta dari pertanyaannya terkait Gerindra,” kata Ferdinand saat dihubungi, Jumat, (18/1).

Berbeda dengan Jokowi. Prabowo, sambung Ferdinand, justru tampil lebih santun, ramah dan tidak agresif dalam memberikan sekaligus menjawab pertanyaan yang ada.

Selain karakter, politisi Partai Demokrat ini juga memberi beberapa catatan kekurangan dalam debat seperti waktu yang terlalu dibatasi. Alhasil, jawaban dari masing-masing calon belum menunjukan penguasaan dari tema yang diangkat.

“Ini harus di evaluasi KPU karena waktu untuk saling menjawab itu sangat penting agar masyarakat kita tahu dan mengenal siapa sebetulnya capres kita ini dan apa gagasannya tentang Indonesia,” terang Ferdianand.

Selanjutnya soal kisi-kisi pertanyaan agar tidak diberikan lagi pada capres-cawapres di debat sesi dua.

“Capres-cawapres kita jadi tukang hafal. Lihat Jolowi dan Ma’ruf Amin, jelas matanya tertuju selalu kepada kertas contekan dihadapannya, ini tidak bisa dibenarkan,” tutup dia.

Reporter : Wem Fernandez

Editor: Anthony Djafar


https://www.gatra.com/rubrik/nasional/pilkada-pilpres/381751-Demokrat:-Debat-Perdana-Tunjukan-Watak-Otoriter-Jokowi