• Beranda
  • ...
  • Buku
  • Review Buku: Jangan Main-main (Dengan Kelaminmu)

nitadanieAvatar border
TS
nitadanie
Review Buku: Jangan Main-main (Dengan Kelaminmu)
Aloha Gansis penggemar forum buku dan seluruh kaskuser semua yang sengaja mampir disni atau kebetulan mampir... emoticon-Big Grin
emoticon-Hai
Sesuai janji ane di tulisan sebelumnya.. Kali ini ane mau mereview buku lagi nih. sebuah buku yang sudah lama ane beli namun belum sempat ane review. Hehe
Buku ini berjudul “Jangan Main-Main Dengan Kelaminmu” karya Djenar Maesa Ayu.

Judul: Jangan Main-Main Dengan Kelaminmu
Penulis: Djenar Maesa Ayu
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978-602-03-25 30-9
Tebal : 122 hlm
Cetakan pertama: Januari 2004
Cetakan ke 8 : Maret 2016
Panjang x Lebar : 14x21 cm
Tebal buku: 10mm



Apa yang gansis fikirkan ketika mendengar nama penulis buku ini? Kalo ane sendiri sih langsung tertuju pada sebuah tulisan vulgar tentang perempuan. Begitu juga dengan buku ini yang isinya nggak jauh dari kata perempuan dan sisi-sisi disekitarnya.

Buku kumpulan cerpen cetakan terbaru ini, desain sampulnya meskipun abstrak tetapi lebih modern. Warnanya juga cukup menarik dan mencolok ketika dipajang di rak buku. Jadi nggak terlalu sulit untuk menemukannya.

Dibagian belakang sampulnya tertulis sebuah penggalan kata-kata seperti ini:
Foto:


Its oke, Ketika pertama kali liat bukunya ane tertarik dengan kata “main mata hingga main kelamin”. Dan mengambil kesimpulan bahwa isi bukunya tentang pria hidung belang yang main-main dengan perempuan. Tapi tunggu dulu. Sekarang ayo sama-sama kita perjelas apa isi dari sebagian besar buku ini.

Buku ini terdiri dari 11 cerpen dengan berbagai kisah yang antihero didalamnya. Jangan harap gansis akan menemukan sebuah kisah yang heroik atau atau happy ending didalamnya. Karena disana tidak akan ada kisah seperti itu. Semakin kita membaca kalimat demi kalimat maka kita akan semakin masuk kedalam sebuah kenyataan yang mungkin belum pernah kita rasakan sebelumnya.

Seperti dalam kisah yang berjudul aku dimata sebagian orang. Ane sendiri pernah berfikir apa yang orang lain fikirkan ketika melihat ane, bagaimana diri ane dimata mereka, bencikah atau sukakah mereka kepada ane yang seperti ini? Tapi mau bagaimanapun ane bersikap, ane tidak akan bisa mengubah pandangan mereka terhadap ane. Yang tidak suka akan tetap tidak suka, yang suka akan tetap suka, yang biasa aja pastinya nggak akan terlalu peduli. Bukan begitu?

Di cerita inilah hal itu dikisahkan. Ketika si tokoh”saya” menceritakan pandangan sebagian orang tentang dirinya. Ada yang menyebutnya munafik, ada yang menyebutnya pembual, ada yang menganggap dia sok gagah, sakit jiwa, ada juga yang bilang dia murahan. Tapi mau bagaimanapun si “saya” bercerita kepada orang-orang untuk membela dirinya. Hal itu tidak akan megubah pandangan orang lain tentangnya.

“Saya” tidak mempermasalahkan itu semua. Dia tetap cuek dengan komitmenya, dan jujur dengan dirinya, meski justru orang yang mencibirnya lah yang sesungguhnya munafik. Yang terlalu sibuk mengometari hidup “saya” seakan mereka lebih tau dibanding si tokoh “saya” ini. Lebih parahnya mereka betah menghabiskan waktu berjam-jam, berhari-hari, untuk mengunjing hidup “saya”.

Cerita ini tidak menggurui mana yang baik dan yang buruk. Mana yang benar mana yang salah. Cerita ini mengalir secara gamblang dengan komitmen dan pemikiran “saya”, baik buruk benar salah itu hidup Dia.

Ada satu cerita lagi yang menurut ane menarik. Cerita ini berjudul “MORAL”.
Cerita ini mengisahkan tentang seorang perempuan yang dilema ditengah umurnya yang sudah dua puluh lima tahun namun belum menikah. Ia berniat untuk segera menemukan jodoh. Ia berfikir jika usianya sudah tiga puluh maka ia akan dicap sebagai perawan tua. Di usia tiga lima peluangnya hanya akan mendapatkan duda, itupun akan sulit mempunyai keturunan dan resikonya ia akan diceraikan. Atau mungkin diusia segitu dia malah akan jadi istri kedua. Tapi saat itu dia masih punya kesempatan lima tahun lagi untuk mendapatkan pria lajang.

Ya bagusnya gansis baca sendiri buku ini, khususnya cerita favorit saya yang judulnya “MORAL” ini. Karena ada sebuah kejutan dan pesan moral yang amat penting di cerita tersebut. Hehe

Gaya penulisan dalam kumpulan cerpen ini pun bagi ane adalah hal baru selama ane membaca buku. Seperti dalam cerita berjudul STACCATO, dengan gaya bahasa orang mabuk yang berbelit-belit, mengingat apa yang sudah terjadi namun seolah tanpa tujuan, hingga di akhir cerita kita bisa menyimpulkan keseluruhan dari isi cerita. Bagi ane hal ini cukup dapat merefresh kepala ane yang sudah sedikit bosan dengan cerita yang bahasanya begitu-begitu aja.

Mungkin bagi orang yang baru mengenal karyanya akan terusik mengingat hal-hal seperti dalam buku adalah hal tabu disebagian masyarakat. Apa lagi dengan gaya pengUcapan dan pemilihan katanya yang sangat bar-bar. Wkwkwk.

Tapi bagi ane sendiri cerita-cerita beliau adalaha cerita yang jujur menampakkan apa yang sebenarnya banyak terjadi sudut-sudut dunia yang banyak orang tidak tahu.

Nah gan sis penasarana sama keseluruhan isinya? mau ane pinjemin?
Asik kok untuk dibaca.

Segitu aja review dari ane, mudah-mudahan bermanfaat ya Gansis, jangan lupa cendolnya yaa emoticon-Big Grin

emoticon-Rate 5 Star emoticon-Cendol Gan
2
3K
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Buku
BukuKASKUS Official
7.7KThread4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.