Sohabat sohabat kali ini ane mau membagi kegalauan siswa ane yang baru jadi siswa SMA dan masuk Rohis nih. yuk simak kegalauan dia
/ / / / / / /

"Kak kata mentor gue, nonton anime itu dosa karena anime itu menyerupai mahluk hidup"
Cerita murid gue yg seorang pecinta anime dan sekarang lagi aktif di rohis.

Apa betul seperti itu?

Pertama mari kita buka dulu pikiran kita selebar lebarnya!

Mengapa saya menyuruh seperti itu? karena pada hakikatnya hal ini bukanlah berada pada konteks agama, tapi konteks budaya.


Anime adalah budaya jepang.

Budaya adalah ciri khas suatu bangsa.

Sama hal nya dengan budaya WAYANG pada Indonesia. Yang pada zaman dahulu dijadikan sarana oleh seorang WALI untuk menyebarkan agama islam.

Pun Anime dari jepang, konteksnya bukan lagi pada Agama, namun konteks budaya. Di jepang, mangaka (pembuat manga) dan para animator itu bukanlah sebuah hobi saja, tapi sudah menjadi profesi warganya. Malah bisa dibilang profesi yang mendunia. Iya bukan?. Negara mana yg tak tau Naruto dan Doramon?
Beda hal nya kala zama Rasullullah.

Ketika itu para pembuat gambar dan pencipta patung diancam dengan janji neraka! Dosa besar! Mengapa?
Karena MEREKAlah yang membaut BERHALA BERHALA, LATTA, UZZA, MANAT. Maka di akhirat sana pun Allah menuntut mereka untuk menghidupkan berhala berhala itu! Jelas tidak akan bisa!
Perhatikan ini, segala sesuatu itu bergantung pada niatnya.

Dikisahkan dahulu Siti Aisyah istri dari baginda nabi Muhammad SAW mempunyai boneka Kuda Bersayap (Pegasus), ketika itu nabi Muhammad melihat boneka itu, lantas siti Aisyah malu, karena ia memiliki boneka dari mahluk hidup. Lalu apa yg diucapkan nabi Muhammad.

"Yaa Humairoh ku... Untuk apa kau malu... Dahulu kala nabi Sulaiman pun memiliki peliharaan kuda bersayap itu"

Apa terdengar nada marah dari baginda Nabi Muhammad? Tidak! Karena ia tau, Aisyah hanya menjadikannya mainan bukan sembahan! Perhatikan hal ini.

Begitupun anime, selama kita menikmatinya hanya untuk hiburan, pengusir jenuh, lelah, bosan, hukumnya MUBAH! Namun yg Mubah ini sejatinya bisa jadi Pahala bisa jadi Dosa. Bagaimana bisa? Perhatikan.
Menonton anime/kartun bisa jadi pahala ketika kita menyaksikkannya bersama anak yatim piatu dalam acara tali kasih disertai pemberian santunan.

Menonton anime/kartun bisa jadi dosa ketika kita meniru hal hal keji di dalamnya semisa membunuh, zina, berjudi. Bukankah itu ditampilkan bukan hanya di anime saja, SINETRON dari INDONESIA juga memperlihatkan hal ini.

Cerdas cerdas lah menyikapi segala sesuatu.
Dan kembali lagi, semua tergantung pada niatnya.


Sohabat Sohabat Setuju gak nih sama Ane?



jangan lupa Cendol Manianya yaaa