Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kabar.kaburAvatar border
TS
kabar.kabur
Kediaman Jokowi diSolo Dikepung PoskoPrabowo-Sandi,Pengamat:Propaganda Lemahkan Lawan

TribunSolo.com/Asep Abdullah Rowi
Poster Jokowi-Ma'ruf di sekitar Posko BPN Prabowo-Sandi di Jalan Letjen Suprapto, RT 03 RW 08 Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Kamis (10/1/2019).


Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Asep Abdullah Rowi


TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Strategi yang digunakan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi dengan mendirikan Sekretariat Nasional (Seknas) dan Posko BPN di deket kediaman Joko Widodo (Jokowi) dinilai sebagai bentuk propaganda untuk melemahkan lawan.

Pengamat Politik dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo, Agus Riewanto memaparkan, strategi itu dalam psikologi politik tentara yang dikenal dengah psywar, bertujuan sebagai bentuk propaganda untuk melemahkan lawan.

"Jadi dengan cara berada langsung di lokasi dimana lawan (Jokowi) berada di situ (Sumber)," paparnya kepada TribunSolo.com, Kamis (10/1/2019).

Bahkan lanjut Dosen Hukum Tata Negera itu menerangkan, strategi mengepung kediaman Jokowi juga dimaksudkan untuk menunjukkan kepada publik jika Djoko Santoso sebagai orang asli Solo, mampu mempengaruhi pemilih di Solo.

"Jadi pertanggungjawaban Djoko Santoso sebagai Ketua BPN Prabowo-Sandi, juga untuk menunjukkan loyalitasnya kepada kubu Prabowo," terang dia.

Dia menambahkan, keberadaan Seknas yang hanya berjarak 1 km dan Posko BPN berjarak 300-400 meter dari kediaman Jokowi, diduga untuk melihat langsung gerak-gerik pemilih di Solo.
"Isu-isu apa yang hangat diperbincangkan publik di Solo, untuk merancang desain politik sehingga ditargetkan bisa mempengaruhi pilihannya pada Prabowo," ungkapnya.


Sebelumnya, Posko Seknas Pemenangan Prabowo-Sandi Solo Raya yang hanya berjarak satu Km dari kediaman Presiden Jokowi (Sumber, Solo) diresmikan Sandiaga S Uno dan sejumlah tokoh, Minggu (30/12/2018) sore.

Sementara Posko BPN Prabowo-Sandi yang hanya berjarak 300-400 meter dari kediaman Jokowi di Jalan Letjen Suprapto, RT 03 RW 08 Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo , bakal diresmikan Jumat (11/1/2019).


Bertarung di kandang banteng

Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf menanggapi pernyataan dari Ketua Sekretariat Nasional (Seknas) Prabowo-Sandiaga, Mohamad Taufik yang akan mengubah Jateng dari "Kandang Banteng", menjadi "Lumbung Padi".

Direktur Program TKN Jokowi-Ma'ruf, Aria Bima menuturkan, apa yang disampaikan Tim Prabowo-Sandi terkesan antagonis.

"Mimpi untuk mengubah Kandang Banteng di Jateng menjadi Lumbung Padi, terkesan antagonis," tuturnya kepada TribunSolo.com, Rabu (2/1/2019).

Aria yang juga politikus senior PDI Perjuangan (PDI-P) itu menilai, bahwa selama ini seolah-olah Kandang Banteng itu bukan Lumbung Padi, menjadi anggapan yang keliru.

Menurutnya, predikat Jateng sebagai Kandang Banteng, karena memang cukup pangan, karena banyak rumput sehingga "banteng-banteng" betah tinggal di Jateng.

"Metaforanya seperti itu, banteng-banteng lebih betah di sini (Jateng), kan anggapan dari tim mereka keliru," aku dia.

Dia mengungkapkan, masalahnya adalah, jika mau masuk Kandang Banteng tetapi tidak siap dengan habitatnya, maka siap-siaplah bakal ditanduk keluar ruangan.

"Banteng-banteng akan menanduk keluar mereka dari Jateng," aku dia.


Kandang banteng akan diubah menjadi lumbung PaDi

Untuk diketahui, Ketua Seknas Prabowo-Sandiaga, Mohamad Taufik, mengatakan, timnya ingin mengubah anggapan bahwa Jateng adalah basis pendukung PDI-P dan partai-partai pendukung Jokowi-Ma'ruf.

Ia menyebutkan, Jateng akan berubah menjadi basis pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Stigma itu mau kami ubah di 2019. Stigma Jawa Tengah adalah kandang banteng akan kami ubah jadi tumbuhnya lumbung PaDi alias Prabowo-Sandi," ujar Taufik ketika dihubungi, Rabu (2/1/2019).

TribunSolo.com melansir dari Kompas.com, Taufik mengatakan, tidak ada hal yang tak mungkin, termasuk merebut dukungan warga Jawa Tengah.

Pada Pilkada 2017, kata dia, pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno awalnya dianggap remeh.

Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta itu, mengatakan, Anies-Sandiaga sempat diprediksi tak lolos putaran pertama.

"Tetapi kan akhirnya menang, yang penting jangan pernah lelah konsolidasi dan turun ke bawah saja," ujar Taufik.

Pendirian posko di sejumlah daerah di Jawa Tengah menjadi cara untuk merebut dukungan itu.

Taufik mengatakan, Sandiaga telah meresmikan 4 posko yaitu di Solo Raya atau Karanganyar, Pekalongan, Semarang, dan Kendal.

Posko tersebut akan menjadi tempat berkumpul para relawan Prabowo-Sandiaga di Jawa Tengah.

Di posko itu, relawan akan disiapkan untuk menyosialisasikan visi misi Prabowo-Sandiaga.

"Di sana ada pelatihan untuk tim yang turun ke desa misalnya bagaimana cara mendekati masyarakat di desa-desa karena yang kita tuju itu masyarakat desa," kata dia.


Andalkan sosok Sandiaga

Diberitakan sebelumnya, pembukaan Posko Sekretariat Nasional (Seknas) Pemenangan Prabowo-Sandi Solo Raya yang diresmikan Sandiaga S Uno, dinilai oleh pengamat sebagai bukti jika Badan Pemenangan Nasional (BPN) mengandalkan sosok Sandiaga.

"Kenapa bukan Prabowo yang meresmikan, itu soal pilihan strategi Prabowo," ungkap Pengamat Politik dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo, Agus Riewanto kepada TribunSolo.com, Senin (31/12/2018).

Agus memaparkan, arah tersebut sebenarnya sudah terbaca sejak beberapa bulan ini Sandiaga S Uno terlihat sangat rajin ke daerah-daerah, di antaranya tiga hari terakhir ini di Solo Raya.

"Prabowo dan BPN lebih mengandalkan Sandiaga untuk intensif kampanye ke daerah, karena energik dan diduga menarik pemilih milineal," paparnya.
"Prabowo hanya di tempatkan sebagai simbol di level nasional."

Lebih lanjut dia menjelaskan, terkait pembukaan posko di dekat rumah Presiden Jokowi yang diresmikan Sandiaga S Uno, pengaruhnya tidak akan sebesar yang dibayangkan tim pemenangan Prabowo-Sandi.

"Ada pengaruhnya tetapi kecil, apalagi dengan target di Jateng," jelasnya.
"Kenapa, karena di Jateng ini pemilihnya loyal ke PDIP dan Jokowi."

Dosen Hukum dan Tata Negara Fakultas Hukum (FH) UNS itu menerangkan, justru keberadaan Seknas Prabowo-Sandi yang tidak hanya di dekat rumah Jokowi, akan membangkitkan pendukung Jokowi.

"Suara dukungan kepada Prabowo justru anjlok karena pendukung Jokowi makin solid yang disebabkan adanya tantangan baru dari pihak lawan," terang dia.
"Apalagi dengan istilah pasang badan di Kandang Banteng, ya melalui pendirian Seknas-Seknas di Jateng." (*)



http://solo.tribunnews.com/2019/01/1...lawan?page=all




*Kediaman Jokowi di Solo Dikepung Posko Prabowo-Sandi, Pengamat: Bentuk Propaganda Lemahkan Lawan
1
3.9K
40
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.