Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

raven12Avatar border
TS
raven12
Terancam Dideportasi, Rahaf: Aku Pindah Agama, Jika Kembali Bisa Dibunuh
Rahaf Mohammed al-Qunun, seorang perempuan berusia 18 tahun asal Arab Saudi , mengaku bahwa nyawanya terancam jika dia sampai dideportasi dari Thailanddan dikembalikan ke keluarganya.Remaja perempuan mengaku akan dibunuh jika dideportasi ke negara asalnya. Pasalnya dia mengatakan telah pindah agama dan diancam akan dihabisi oleh keluarganya.

Seperti dilansir dari laman Dailymail, namanya Rahaf Mohammed al-Qunun, gadis berusia 18 tahun asal Arab Saudi. Dia kabur dari keluarganya saat mereka tengah berlibur di Kuwait. Hal ini dikarenakan keluarga Rahaf telah melakukan kekerasan fisik dan emosional selama hidupnya.

Tak hanya itu, Rahaf pun mengaku jika keluarganya mengancam akan membunuhnya setelah dia memutuskan untuk pindah agama.

Karena dorongan itulah, Rahaf memilih kabur ke Australia dan bermaksud untuk meminta perlindungan di sana. Nahas, Rahaf malah tertahan di Bangkok, Thailand dan terancam dideportasi.

Diberitakan, pihak berwenang Thailand tiba-tiba menyita paspor Rahaf ketika dia tiba. Hal ini dikarenakan ayah Rahaf yang merupakan seorang petinggi negara di Arab Saudi telah menelepon bandara Bangkok dan mengklaim bahwa Rahaf menderita gangguan jiwa dan kabur tanpa pengawasan keluarga.

Kendati demikian, saat dimintai bukti mengenai gangguan jiwa yang diderita Rahaf, pihak keluarga tak dapat memberikan bukti apa pun.

Tetapi, hal ini tetap tidak mengubah pendirian pihak imigrasi Thailand yang menahan Rahaf dan akan mendeportasinya kembali ke Arab Saudi pada Senin (7/1/2019) ini.

''Aku ketakutan. Kakak lelakiku berkata jika dia sudah menunggu dengan beberapa pria Saudi. Mereka akan membawaku pulang dan membunuhku. Keluargaku melakukan ini, aku tahu mereka. Mereka terus memberitahuku bahwa mereka akan membunuhku jika aku melakukan sesuatu yang menurut mereka salah,'' tulis Rahaf.

''Aku pernah memotong rambutku, dan keluargaku mengurungku di kamar selama enam bulan lamanya,'' tambah Rahaf, menceritakan perlakuan buruk keluarganya selama ini.

Terancam Dideportasi, Rahaf: Aku Pindah Agama, Jika Kembali Bisa Dibunuh

Terjebak dalam situasi tak menguntungkan, Rahaf kemudian meminta bantuan lewat akun media sosialnya dan mengabarkan kondisinya saat ini.

''Aku ingin pergi ke negara lain dan hidup aman. Aku memiliki visa untuk pergi ke Australia, jadi aku ingin pergi ke sana. Aku harus berjuang karena aku tidak ingin kehilangan nyawaku.'' ungkap Rahaf.

Human Rights Watch dikabarkan juga sudah mengontak pemerintah Thailand agar memberikan perlindungan terhadap Rahaf.

Hal ini mengacu pada hukum internasional yang menyatakan bahwa seseorang yang meminta perlindungan kepada UNHCR dari kekerasan keluarga tidak seharusnya dihalangi.

''Ada sejarah panjang tentang apa yang mereka sebut 'kekerasan demi kehormatan keluarga'. Dia berada dalam bahaya besar. Kami sudah meminta PBB untuk beraksi,'' kata perwakilan Human Rights Watch dikutip dari Mail Online.

Terancam Dideportasi, Rahaf: Aku Pindah Agama, Jika Kembali Bisa Dibunuh

Meski begitu, hingga sekarang Rahaf diketahui masih tertahan di Thailand.

Perlu diketahui pula, kasus semacam ini pernah terjadi di tahun 2017 silam saat seorang perempuan Saudi berusia 24 tahun kabur dari pernikahan paksa dan dideportasi. Kabar perempuan ini lantas tak lagi terdengar oleh publik.

Sementara itu, netizen di seluruh dunia berusaha membantunya dengan mengunggah cuitan dengar tagar #SaveRahaf .

https://www.hetanews.com/article/146878/terancam-dideportasi-rahaf-aku-pindah-agama-jika-kembali-bisa-dibunuh

sebelahblog
sebelahblog memberi reputasi
2
6.4K
63
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.4KThread11.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.