Turunnya hujan es bisa diprediksi sehari sebelumnya gan...
Belakangan ini, sering terjadi hujan es di beberapa daerah di Indonesia. Fenomena langka itu tentu saja menarik perhatian masyarakat karena “bagaimana mungkin hujan es bisa turun di negara tropis?” Tapi nyatanya, hujan es memang turun, dan ada penjelasan ilmiahnya.

Umumnya, hujan es tidak langsung jatuh sesaat hujan (air) turun dan juga tidak bertahan hingga hujan selesai. Butiran es baru turun di tengah hujan deras yang disertai angin kencang, kilat, dan petir. Sering terjadi pada masa transisi antara musim hujan dan kemarau.

Proses terjadinya hujan es
Akan turunnya hujan es disertai hujan lebat, kilat, dan petir bisa kita prediksi sehari sebelumnya dimana udara pada malam hari hingga pagi terasa panas. Hal ini terjadi karena adanya radiasi matahari yang cukup kuat.

Kemudian mulai pukul 10 pagi, akan terlihat awan tipe kumulonimbus (gumpalan putih berlapis-lapis). Di antara awan itu ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu yang menjulang tinggi seperti bunga kol.




Selanjutnya, kumpulan awan itu dengan cepat akan berubah warna menjadi abu-abu gelap yang dikenal dengan awan kumulonimbus (awan vertikal menjulang yang sangat tinggi, padat, dan terlibat dalam badai petir) yang terbentuk karena pemanasan permukaan bumi oleh radiasi matahari.

Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki lautan sangat luas. Maka, masuk akal jika lautan menerima radiasi matahari dalam jumlah yang besar dan penguapan terjadi lebih banyak sehingga terbentuklah awan.

Setelah terbentuk, awan kumulonimbus mengalami penurunan suhu secara drastis hingga mengkristal dan mengubah bentuk menjadi butiran es yang tidak mampu ditopang oleh awan, hingga akhirnya jatuh ke bumi.

Hanya saja, ttidak semua awan kumulonimbus bisa menimbulkan hujan lebat dan angin kencang, tergantung kondisi atmosfer pada saat itu. Kemungkinannya juga kecil untuk terjadi kembali di tempat yang sama dalam waktu dekat.

Ditakuti para pilot
Kumulonimbus adalah salah satu jenis awan yang diakui sangat berbahaya bagi aktivitas penerbangan. Awan ini merupakan awan yang paling ditakuti para pilot. Sebab, jika pesawat sampai masuk ke awan kumulonimbus, mesin pesawat bisa beku dan mati seketika.