Untuk para agan sista yang lahir tahun 80-an pasti sudah pada tahu sama serial tv ini. Keluarga Cemara pertama kali tayang di televisi pada tahun 1996. Intinya sih ane belum lahir gansist, soalnya baru 15 tahun nih . Oh ya sebelum dijadikan serial televisi, ada juga dulu bukunya karya pak Aswendo. Begini nih penjabarannnya dari buku ke serial tv ke film, gak tahu habis kemana lagi adaptasinya.
Sebenarnya plot cerita yang ada difilm masih sangat ikonik. Mungkin perbedaan yang paling berdasar adalah film ini dikemas untuk bisa dinikmati kaum milenial dan penggemar setia serial tv-nya.

Ane mau bilang apalagi ya, perasaan kita sebagai penonton dicampur aduk oleh film ini. Terutama Ara yang diperankan oleh Widuri Puteri. Sadar gak kalian, dari awal sampai akhir anak ini yang menjadi tombak plot cerita. Ia membuktikan talentanya dengan karakter lugu dan ceria. Nirina Zubir yang berperan sebagai Mak tidak kalah menarik. Si Nirina kan biasanya tampil kocak dibeberapa filmnya tuh, tapi disini berubah drastis. Nah beda lagi sama si Euis yang diperankan oleh Zara JKT48, doi juga membuktikan bisa keluar dari bayang-bayang grup musiknya dan sukses memberikan akting terbaiknya. Serta Abah yang diperankan oleh Agus Ringgo, ia selalu membuat penonton berderai air mata ditiap scene-nya. Dah ane takut spoiler gansist, tapi jalan cerita diserial tv gak jauh beda kok sama filmnya.

Yandy Laurens terbilang sukses untuk debut film layar lebar pertamanya sebagai sutradara. Sebenarnya kalau diperhatikan dengan seksama plot ceritanya sangat sederhana. Tapi yang ane apresiasi, abang Yandy membuat scene konflik yang mengalir secara sendirinya dan kita yang nonton seakan mengalami kejadian serupa. Pasti yang sudah nonton filmnya, bisa ngerti kalimat ane diatas.

Karena hal itu, ada beberapa momen yang membuat air mata kita menetes (mungkin ada yang lagi ngiris bawang didalam bioskop).