Kolase Twitter Ernest Prakasa dan Faldo Maldini
Ernest Prakasa dan Faldo Maldini


TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Cuitan juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno, Faldo Maldini soal hoaks 7 kontainer
surat suara di Tanjung Priok ramai jadi perbincangan.

Banyak yang menyerang cuitan Faldo Maldini , karena ia dianggap tak keberatan dengan adanya hoaks.
Cuitan Faldo Maldini itu ia tuliskan di akun Twitternya, Kamis (3/1/2019) siang.

Pada cuitannya itu, Faldo Maldini mengatakan, seharusnya penguasa tidak paranoid dengan adanya hoaks.

Sebab kata dia, hal itu menunjukkan bahwa publik tidak percaya pada rezim yang tengah berkuasa.

Ia menambahkan bahwa seharusnya penguasa tak perlu takut karena memiliki alat untuk mengungkap fakta.

Nah, cuitan itulah yang jadi perbincangan banyak publik dan tak sedikit yang membully Faldo Maldini .

"Penguasa yg paranoid dengan hoax adalah rezim yang memang tidak dipercaya oleh publik.

Harusnya, tidak perlu takut karena punya semua alat pengungkap fakta.

Sebuah catatan kecil perjalanan ke Dapil Kab. Bogor hari ini, setelah membaca buku "Trust" karya Francis Fukuyama #Trust,"tulisnya.


Faldo Maldini soal hoaks 7 kontainer surat suara (Twitter/FaldoMaldini)

Cuitannya itu pun dikomentari sinis oleh aktor sekaligus sutradara Ernest Prakasa .

Dalam cuitannya, Ernest Prakasa menyindir Faldo Maldini .

Ia membandingkan sikap Faldo Maldini dengan pemain AC Milan Paoli Maldini.

Menurut Ernest Prakasa , jika Paolo Maldini Setia pada AC Milan seberapa pun tantangannya, Paldo Maldini setiap pada Wowo seberapa besar pun hoaksnya.

"Paolo Maldini: Setia pada AC Milan, seberapa besar pun tantangannya.

Paldo Maldini: Setia pada Wowo, seberapa besar pun hoax-nya," sindirnya.

Bahkan, Arie Kriting juga ikut mengkritik cuitan Faldo Maldini tersebut.

Faldo Maldini juga menjelaskan cuitannya di twit selanjutnya secara lengkap.

Ia menjelaskan, kalau yang ia maksud bukan soal hoaks-nya tapi lebih kepada kepercayaan publik.

Selain itu, karena makin banyak yang menyerangnya,
Faldo Maldini juga meluruskan soal cuitannya.

"Tadi saya bicara trust pd negara, sekarang saya bicara pemerintah.

Saya hindari sebenarnya, krn terlanjur udh byk yg sensi, kita coba aja uji argumennya.

Klw pemerintah yakin berhasil menjaga trust mayoritas, maka hoax tidak lah hal yang menakutkan, karena org tdk akan percaya," tulisnya.

Ia pun lagi-lagi menjelaskan kalau dirinya bukan bermaksud membenarkan hoaks atau tidak.

Bahkan ia setuju jika penyebar hoaks itu diproses jika memang melanggar hukum.

"Saya tidak bilang hoax boleh atau tidak ya.

Kalau itu melanggar hukum ya harus ditindak.

Yang saya diskusikan sikap dan cara menanggapi hoax meperlihatkan gejala trust yang terus menurun di dalam kehidupan kewargaan kita hari ini," cuitnya.



http://bogor.tribunnews.com/2019/01/...ksnya?page=all