Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

lostcgAvatar border
TS
lostcg
Warga Tolak Makam Tokoh Aliran Kepercayaan di Kediri
Warga Tolak Makam Tokoh Aliran Kepercayaan di Kediri

Rabu, 02 Januari 2019  17:40:24
Reporter : Nanang Masyhari

Dipakai Bersama5

Warga Tolak Makam Tokoh Aliran Kepercayaan di Kediri

Kediri (beritajatim.com) - Dikhawatirkan menjadi tempat yang angker, sebuah makam yang didalamnya bersemayam jasad seorang tokoh aliran kepercayaan di Kabupaten Kediri, Jawa Timur mendapatkan penolakan dari masyarakat. 

Warga meminta agar makam yang berada di belakang rumah tersebut dibongkar dan dipindah ke Tempat Pemakaman Umum (TPU). 

Makam tersebut milik almarhum Painah Ki Among Putro, seorang tokoh salah satu aliran kepercayaan di Kediri. Letak makam di belakang rumah almarhum yang terletak di Dusun Jegles, Desa Tarokan, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri. Gejolak tentang makam di tengah-tengah permukiman ini telah dilaporkan ke pihak desa oleh masyarakat setempat.

Pemerintah Desa Tarokan mengundang para ketua RT, tokoh masyarakat serta warga di sekitar makam untuk menggelar rapat di Balai Desa setempat, Rabu (2/1/2019). 
Dalam rapat tersebut dihadiri oleh perangkat desa serta bhabinkamtibmas setempat. Akan tetapi, rapat akhirnya ditunda karena tanpa kehadiran Kepala Desa setempat Supadi.

Kepala Dusun Jegles Komari menjelaskan, Painah Ki Among Putro adalah seorang tokoh aliran kepercayaan yang meninggal dunia, pada Kamis (27/12/2018) lalu. 
Pihak ahli waris bersama para pengikutnya kemudian memberitahukan rencana pemakaman pria kelahiran tahun 1941 itu di belakang rumahnya ke pihak desa, setelah mendapatkan persetujuan dari sejumlah tetangga. 

Setelah itu, keesokan harinya, Jumat (28/12/2018) pihak ahli waris mengubur jenazah almarhum di belakang rumahnya. Mereka beralasan agar ahli waris bersama pengikutnya bisa berziarah setiap saat dan dapat menggelar doa-doa sesuai keyakinan mereka dengan rutin. 

Akan tetapi, setelah jenazah selesai dikuburkan, terjadi penolakan dari masyarakat sekitar. Bahkan, aksi protes dilakukan oleh puluhan masyarakat hingga ke tingkat Kecamatan Tarokan. Mereka beralasan khawatir tempat tersebut menjadi angker. Sehingga, masayrakat meminta supaya makam dibongkar, lalu jenazah dikuburkan ke TPU. 

\"Kehendak masyarakat supaya makam dibongkar, karena pertama alasan mereka takut menjadi angker,\" kata Komari usai pertemuan dengan masyarakat di Balai Desa Tarokan. Komari mengakui, apabila ahli waris telah memberitahukan rencana pemakaman almarhum di pekarangan rumahnya yakni di belakang rumah. Pihak ahli waris juga telah mendapatkan persetujuan dari sejumlah tetangga kanan dan kiri. 

Ditanya apakah diperbolehkan seseorang memakamkan jenazah di pekarang rumahnya sendiri? Komari mengaku, tidak mengetahui aturan tersebut. Akan tetapi menurutnya, sepanjang pemakaman di tempat pribadi tersebut tidak menimbulkan gejolak, maka tidak menjadi persoalan.

Oleh karena itu, kata Komari, salah satu alternatif yang bisa ditempuh adalah menyarankan agar pemakaman tersebut dipagar tinggi, sehingga tidak kelihatan dari luar. Selain itu, juga bisa menepis kesan angkernya tempat tersebut. Alternatif solusi tersebut supaya kedua belah pihak yakni ahli waris yang mempertahankan lokasi pemakaman dan masyarakat yang menolaknya bisa sepaham. 

\"Pihak desa sebenarnya menyarankan asal bangunan dipagar tinggi, sekitar 2 meter. Sehingga tidak kelihatan dari luar, dan tidak kelihatan angker. Tetapi untuk mencapai mufakad memang harus dirapatkan bersama. Namun, semuanya menunggu keputusan dari pak Kades yang hari ini tidak dapat hadir karena ada agenda ke DPMPD Kabupaten Kediri,\" ungkap Komari.

Sembari menunggu proses penyelesaian persoalan tersebut, Komari menghimbau agar seluruh masyarakat sekitar bisa menjaga kondusifitas lingkungan, tidak melakukan tindakan-tindakan anarkis yang melanggar hukum. \"Kami minta semuanya tetap tenang,\" pintanya. (nng/ted).

http://m.beritajatim.com/peristiwa/3...di_kediri.html

Baru mulai awal tahun , ada lagi kasus serupa yang seperti di yogyakarta, di mana, salib kuburan dipotong
0
3K
32
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.