Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

magelysAvatar border
TS
magelys
Jokowi Banggakan Tol Trans Jawa Sebagian Jalan Justru Dibangun Sandiaga, Ini Faktanya
Jalan Tol Trans Jawa yang kini dibanggakan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, atau Presiden Jokowi telah tersambung dari Merak hingga Surabaya.

Namun, keseluruhan Jalan Tol Trans Jawa sepanjang 933 km itu sebagian dibangun Sandiaga Salahuddin Uno ketika masih menjadi pengusaha.

Kebanggan itu terekam dalam cideo log (Vlog) Jokowi yang diunggah lewat akun twitternya @jokowi pada Jumat (28/12/2018) siang.

Jokowi menyebut Jalan tol yang dibangunnya itu telah menyambungkan wilayah seluruh provinsi di Pulau Jawa yakni Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa tengah hingga Jawa Timur.

"Jakarta sampai Surabaya telah tersambung dengan jalan tol Trans Jawa. Rakyat senang, para pekerja yang membangun infrastruktur besar ini juga ikut bergembira. Lihatlah wajah para petugas lapangan pembangunan konstruksi Jembatan Kali Kuto ini," tulis Jokowi melengkaoi video yang turut diunggahnya.

Yang jelas jalan tol ini akan membuat kita lebih cepat, lebih mudah dan juga lebih murah," ungkap Jokowi mengawali vlognya.

Dalam video tersebut, Jokowi yang didampingi oleh sang istri, Iriana Joko Widodo dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono terlihat meninjau ruas Jalan Tol Trans Jawa di Semarang-Batang, Jawa tengah.

Bangun Jalan Tol Tanpa Utang

Berbeda dengan Jokowi yang membangun lewat utang negara, Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2, Sandiaga Salahuddin Uno memaparkan pembangunan dapat dilakukan tanpa utang.

Hal tersebut katanya sangat mungkin, sehingga tidak membebani anggaran negara.

Hal tersebut disampaikan Sandi ketika berkunjung ke acara Maulid Nabi di Rantau Prapat Labuhan Batu, Sumatera Utara pada Selasa (11/12/2018).

Sandi yang diketahui merupakan mantan investor infrastruktur itu mengaku pernah menjalankannya sejumlah proyek besar tanpa membebani uang rakyat.

Sandi berjanji apabila dirinya terpilih bersama capres Prabowo Subianto, pembangunan infrastruktur di sejumlah wilayah di Indonesia tetap dilanjutkan dan ditingkatkan.

Namun, dengan pendekatan yang berbeda, Sandi menjelaskan pendekatan yang dimaksud adalah mengandalkan sektor kemitraan dengan swasta atau lewat penganggaran dengan dana jangka panjang.

“Saya pernah turut membangun infrastruktur jalan tol Cipali 116 kilometer tidak memakai uang negara dan membebani utang untuk negara dan BUMN,” jelas Sandi.

Menurut mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini, kuncinya melibatkan dunia usaha dan swasta. Bukan hanya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ataupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Di samping dana swasta murni, pemerintah katanya juga dapat mendorong penguatan kemitraan antara pemerintah dengan swasta dalam skema Public Private Partnership (PPP).

Hanya saja, walau skema PPP atau KPBU sudah ada dasar hukumnya, tetapi saat ini belum maksimal dalam implementasinya. Proyek-proyek insfrastruktur dengan skema PPP belum dioptimalkan sehingga banyak yang terlambat diputuskan.

“Skema ini biasa didanai dengan system availability payment atau concession. Untuk memastikan tata kelola yang baik, good governance, skema ini juga bisa dilakukan dengan pola solicited atau unsolicited,” jelas Sandi.

Tol Trans Jawa Sepanjang 933 Km Sudah Sepenuhnya Beroperasi

Setelah beberapa hari lalu diresmikan, sejumlah ruas jalan tol yang masuk dalam Jalan Tol Trans Jawa sudah sepenuhnya beroperasi.

Tol Trans Jawa dari Merak-Grati (Pasuruan) sepanjang 933 Km itu diharapkan mendukung mobilitas masyarakat, barang dan jasa di Pulau Jawa menjadi makin mudah dan cepat.

Pasalnya, Tol Trans Jawa yang menghubungkan Merak hingga Grati ini dapat ditempuh dalam waktu lebih singkat.

Selain itu, Tol Trans Jawa ini sudah dapat digunakan untuk mobilitas arus mudik dan arus balik saat libur Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.

Dari total 1.150 Km Tol Trans Jawa, sepanjang 933 Km Tol Trans Jawa telah tersambung sepenuhnya dari Merak-Grati (Pasuruan).

Prestasi Jokowi

Terlepas dari pendapat miring yang disampaikan lawan poitik Jokowi, warga Indonesia, khususnya Pulau Jawa patut bersyukur atas penyelesaian jalan tol yang dibangun dari Batang, Jawa Timur hingga Surabaya, Jawa Timur.

Pembangunan jalan tol tersebut melanjutkan jalur Trans Jawa yang sebelumnya hanya sampai Cikopo-Palimanan-Batang yang dibangun PT Lintas Marga Sedaya (LMS), salah satu perusahaan konstruksi milik Sandiaga Uno, Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2.

Kabar baik itu disampaikan Jokowi lewat postingan twitternya, @jokowi; pada Kamis (20/12/2018). Jokowi yang didampingi oeh Ibu Negara. Iriana itu pun sempat menjajal mulusnya jalan tol baru tersebut dengan menumpang bus Damri.

"Jakarta-Surabaya kini tersambung dengan jalan tol 760 km. Pagi ini, dengan bus Damri yang melaju sampai 90 km/jam, saya menjajal ruas tol ini dari Surabaya melewati Mojokerto, Kertosono, Ngawi, Sragen, Solo, Salatiga, Semarang, sampai Kendal dan Batang. Benar-benar mulus," tulis Jokowi.

"Pembangunan Jalan Tol Trans Jawa sepanjang 1.150 km dari Merak hingga Banyuwangi, kini sudah tersambung 933 km dari Merak ke Pasuruan. Sepanjang 616 km di antaranya dibangun pada 2015-2018. Ruas selebihnya, Pasuruan-Banyuwangi 217 km akan tuntas pada tahun 2021," tambahnya.

Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, pembangunan infrastruktur j alan dan Jembatan selama pemerintahan Jokowi-JK, anatara lain jalan sepanjang 3.432 kilometer, jalan tol sepanjang 947 kilometer, jembatan sepanjang 39,8 kilometer dan jembatan gantung sebanyak 134 unit.

Selain itu, Kereta Api Jalur kereta api, termasuk jalur ganda dan reaktivasi sepanjang 754.59 Kilometer Spoor (km'sp).

Peningkatan dan rehabilitasi jalur kereta api sepanjang 413,6 km'sp serta pembangunan Light Rail Transit (LRT) Sumatera Selatan dan Jakarta sekaligus Mass Rapid Transit yang rampung pada tahun 2019.

Tidak hanya itu, pemerintahan Jokowi diklaim telah membangun sepuluh bandar udara baru, antara lain Miangas, Letung, Tebeliang, Maratua, Morowali, Namniwel, Weru dan Koroway Batu.

Bersamaan dengan hal tersebut, pemerintah telah membangun sebanyak 19 pelabuhan baru, di mana delapan pelabuhan masih dalam tahap pembangunan dan direncanakan rampung pada tahun 2019.

Staf Khusus Presiden Ahmad Erani Yustika mengatakan, pembangunan infrastruktur untuk konektivitas ini sudah mulai terlihat manfaatnya.

"Sudah mulai terjadi pertumbuhan penumpang yang artinya peningkatan konektivitas itu benar-benar terjadi," ujar Erani.

Pertumbuhan penumpang angkutan udara dari 2014 hingga 2017, kata dia, naik 6,5 persen, kereta api naik 8,9 persen, penyeberangan naik 1,3 persen, demikian pula Damri yang naik 1,7 persen.

"Demikian juga sudah mulai terjadi pertumbuhan angkutan barang yang artinya, daya saing ekonomi antar daerah juga mulai tumbuh," lanjut Erani.

Pertumbuhan angkutan barang dari 2014 hingga 2017 melalui jalur darat diklaim naik 3 persen, jalur angkutan laut naik 3 persen, dan angkutan udara naik 2,7 persen.

Adapun, angka yang paling tinggi adalah pertumbuhan angkutan barang melalui jalur kereta api, yakni sebesar 7,8 persen

http://wartakota.tribunnews.com/amp/2018/12/30/jokowi-banggakan-tol-trans-jawa-sebagian-jalan-justru-dibangun-sandiaga-uno-ini-faktanya?page=4

Siapapun yg bangun yg penting bisa dinikmati rakyat
bebeninfinix313
bebeninfinix313 memberi reputasi
2
3.3K
31
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.2KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.