Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bukan.salmanAvatar border
TS
bukan.salman
Dicopot, Said Didu Cuit Soal Penjilat dan BUMN Milik Penguasa

Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Komisaris PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Muhammad Said Didu buka suara terkait pemberhentian dirinya dari jabatan komisaris pada perusahaan BUMN itu. Perombakan jajaran dewan komisaris diputusakan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar hari ini, Jumat (28/12).

Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu merespons pelengserannya lewat akun Twitter pribadi @saididu. Ia menyinggung soal kinerja dan sikap penjilat sebagai pejabat BUMN.

"Alasannya sangat jelas - bukan karena kinerja - tapi karena tidak sejalan dengan Menteri. Artinya jika mau jadi pejabat BUMN sekarang harus siap jadi penjilat? Saya tidak punya bakat jadi penjilat," tulis Said Didu, dikutip Jumat (28/12).

Selain itu, dia juga mencuitkan soal kepemilikan BUMN.

"BUMN itu badan usaha milik negara bukan milik penguasa," katanya, merespons cuitan @alextom71.

Akun @alextom71 mencuitkan: "sebagai pegawai tentu harus ikut aturan perusahaan, kalau mau bebas berpendapat lebih baik jgn jadi pegawai."

Sebelum menyinggung soal penjilat dan pejabat, ia juga menuliskan dugaannya bahwa pemberhentiannya dilakukan karena ia dianggap tidak sejalan lagi dengan pemegang saham Dwi Warna dalam hal ini Menteri BUMN Rini Soemarno. Cuitan itu disampaikannya tidak selang lama setelah RUPSLB Bukit Asam memutuskan memberhentikannya dari jabatan komisaris BUMN tersebut.

"Hari ini saya merasa terhormat karena 1) dilakukan RUPS Luar Biasa PTBA dengan agenda tunggal memberhentikan saya 2) alasan pemberhentian saya karena dianggap tidak sejalan dengan pemilik saham Dwi Warna (Menteri BUMN)," tulisnya.

Cuitan Said Didu itu merespons perkataan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah. Melalui akun Twitter pribadinya, @Fahrihamzah menyebut bahwa Said Didu adalah sosok yang sangat memenuhi kualifikasi untuk kemajuan perusahaan. Fahri bahkan mencantumkan langsung akun Twitter Said Didu dan akun Twitter Kementerian BUMN, tempat Said Didu pernah bekerja sebelum menjadi Komisaris Bukit Asam.

"Bang @saididu adalah profesional yang sangat memenuhi kwalifikasi bagi kemajuan perusahaan...beliau mantan Sekmen di @KemenBUMN ...tapi dia dianggap musuh politik...sayang sekali ibu Rini....kenapa kuping kalian tipis banget ya?," tulis Fahri.

Diketahui, pada malam sebelum penyelenggaraan RUPSLB Bukit Asam, Said memberikan kuliah lewat Twitter (kultwit) terkait divestasi saham PT Freeport Indonesia. Ada 100 kultwit Said Didu yang mengkritisi keputusan pemerintah membeli saham PT Freeport Indonesia. (ulf/agt)

sumber


Diubah oleh bukan.salman 31-12-2018 07:37
1
4.8K
52
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.