Saya tidak akan membahas mafia, atau apalah. Saya hanya ingin mengatakan, selamat datang kepada salah satu suporter kreatif di Indonesia. Suporter yang tidak kenal chants rasis, dan fokus untuk meneror lawan dengan sportif sambil memberi dukungan maksimal kepada tim kesayangannya. Selamat datang Sleman Fans, selamat datang Slemania, selamat datang Brigata Curva Sud. Mari kita buka dengan "Sampai Kau Bisa..."





Masuknya PSS ke Liga 1 akan membuat adu kreatifitas antar suporter semakin seru. Semua tahu bagaimana aksi Slemania dan Brigata Curva Sud saat mengawal Super Elang Jawa berlaga di mana pun. Slemania membawa kearifan lokal, sedangkan BCS dengan sentuhan ala ultras Italia. Salah? Tentu saja tidak. Meniru fanatisme, meniru kreatifitas kan tidak salah. Yang salah itu mengaku suporter terbaik tapi jengkel melihat suporter lain damai. Salah itu, ada orang bikin sesuatu yang kreatif tidak menerima dan berbalik menghina.

Memang ada yang salah kalau BCS nge-chants "ale-ale?"Busuk mana dengan suporter yang chants nya tidak jauh-jauh dari "xxx janc*k dibunuh saja?" Saya berharap masuknya kompetitor baru dalam khazanah per-supoteran di Indonesia akan memaksa suporter klub-klub di Liga 1 semakin kreatif. Motivasinya jelas, masak kalah sama supoter tim promosi? Malu lah. Kan lebih enak bersaing dalam hal kreatifitas, daripada dendam dan bunuh-bunuhan?



Di tengah terpuruknya sepakbola Indonesia, baik dalam prestasi, penyelenggaraan kompetisi, paling tidak masih ada sisi yang layak untuk dibanggakan. Suporter! Tidak sabar rasanya berada di tengah-tengah Sleman fans untuk menikmati sebuah laga. Selain teknik dan skill apik di dalam lapangan, mata juga dimanjakan dengan koreo-koreo super kreatif dari Sleman fans! Telinga dimanjakan dengan lirik-lirik nakal yang membuat tersenyum kecut fans rival. Last, semoga Liga 1 2019 segera bergulir, salam damai.


Merdeka!


Ide Tulisan : Pemikiran Pribadi
Sumber Gambar : sini
Sumber Video : sini