Whaddap gansis!?

Ngomongin orang lagi kuy!

... No Gibah

Sosok atlet berprestasi buat ane memang luar biasa inspiratif. Kalo ditambah ternyata dia filantropis, atau punya misi kemanusiaan, wah makin jadi idola dah. Beda lagi ketika denger cerita tentang atlet berprestasi tapi juga merupakan pahlawan bagi keyakinan yang mereka bela. Di kasus Don Holleder, rasa senasib sepenanggungan bersama brothers in arms-nya. Mungkin gak seterkenal Muhammad Ali, tapi Don Holleder patut diketahui kisahnya.



Lahir di Buffalo New York pada 1934, bocah Amerika ini besar di di Old First Ward. Di usia 14 tahun menjadi Eagle Scout termuda selama sejarah New York bagian barat. Pada usia segitu, keluarganya pindah ke Rochester dan Don mulai bersinar. Dirinya adalah seorang atlet bintang tiga di Aquinas Institute dan makin bagus karirnya sebagai atlet kampus di West Point.

Don adalah sosok yang memenuhinya ideal seorang Amerika, yang memimpin timnya menang di hadapan 102 ribu fans di laga Angkatan Darat-Angkatan Laut dan bahkan sampai masuk Sports Illustrated



Jenderal purnawirawan Angkatan Udara Perry Smith adalah teman sekamarnya di West Point, dan dia punya kutipan menarik tentang Don "Dari semua orang di kehidupanku, selain istri dan keluargaku, dia adalah bocah paling spesial yang kukenal."

Sebuah sentimen sama juga diberikan oleh Ron Mack, rekan tim basket di Aquinas. "Jadi cover Sports Illustrated, mimpin timnya ke laga AD-AL, dan jadi sosok yang menyenangkan buat jadi teman."

Tapi inilah cerita heroik yang semakin membuat namanya menjadi terkenal. Don masuk dalam Hall of Fame baik di Aquinas dan kampusnya, termasuk di nisan para pahlawan pejuang Amerika.

Battle of Ong Thanh

Tahun 1967, Don Holleder yang berpangkat Mayor diminta untuk pergi ke Vietnam, di mana ia menjadi Operations Officer untuk 1st Brigade dari 1st Infantry Division. Dan hari di mana ia gugur tepatnya pada hari Selasa 17 Oktober 1967. Ketika itu sedang terjadi pertempuran yang disebut sebagai Battle of Ong Thanh. Don melihat pertarungan sengit dari atas helikopter, di mana terlihat banyak tentara Amerika yang tewas dan sejumlah yang masih bertahan kesusahan menahan gempuran tentara lawan. Don, volunteer buat memimpin misi penyelamatan. Ketika mendarat, Don membawa tiga rekan sukarela dan bergegas ke medan pertempuran. Berlari dengan sangat cepat, secara dia main football juga, mendahului rekannya, ia ditembak sniper. Rekannya yang mengikuti dia menarik tubuhnya ke balik pohon. Tapi ketika hendak diberi perawatan medis, Don meninggal. Ia dimakamkan di Arlington National Cemetery.



Sebuah stadion di Rochester mengambil nama belakanya sebagai penghormatan, Holleder Memorial Stadium. Dirobohkan pada tahun 1985, tapi taman tekno yang berdiri di atas tanahnya tetap membawa namanya.



Kini sejumlah tokoh masyarakat seperti guru dan jajaran akademisi di sekolahnya dulu tidak melupakan jasa Don Holleder dalam perang. Namanya pun terus diupayakan untuk tetap dikenang, dan keluarganya pun dibantu oleh siswa angkatan Don Holleder.