Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kabar.kaburAvatar border
TS
kabar.kabur
Bakso Priangan Mang Yayat di Kota Malang Sediakan Tempat Khusus Perempuan Bercadar
Bakso Priangan Mang Yayat di Kota Malang Sediakan Tempat Khusus Perempuan Bercadar
Benni Indo/Surya
Bakso Priangan Mang Yayat yang berada di Jl Trunojoyo, Klojen, Kota Malang. Di sini, terdapat ruangan khusus perempuan bercadar.


TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Warung bakso Priangan Mang Yayat di Kota Malang terlihat ramai pada Sabtu (29/12/2018).

Setiap akhir pekan, pembeli jauh lebih banyak dari hari-hari biasa. Namun tak seperti warung pada umumnya, di warung ini terdapat ruangan khusus yang diperuntukkan bagi perempuan bercadar.
Ruangan itu berukuran sekitar 4x2 meter dengan kapasitas sepuluh orang. Ruangan khusus bercadar itu terletak di bagian belakang warung.

Ruangan yang didesain khusus perempuan bercadar itu baru saja dibuka sekitar seminggu belakangan. Ruangannya tertutup selambu.

Manager Bakso Priangan Mang Yayat, Muhammad Yoesuf mengatakan tempat makan khusus bagi perempuan bercadar baru dimulai setelah adanya perluasan warung.

Ruangan khusus itu dibuat karena warung Bakso Priangan Mang Yayat sering juga dikunjungi konsumen bercadar.

Selain itu, latar belakang ayah Yoesuf, Yayat Hidayat, adalah seorang santri. Dengan adanya tempat khusus perempuan bercadar itu, Yoesuf ingin memberikan kenyamanan bagi para konsumennya.

"Juga ada hubungannya dengan latar belakang bapak yang seorang santri. Kebetulan juga di sini banyak pengunjung yang mengenakan cadar ," kata Yoesuf kepada TribunJatim.com .
Salah satu pelanggan tetap bakso Priangan Mang Mamat adalah seorang habaib yang tinggal di Kota Malang.Yoesuf bercerita, suatu ketika rombongan habaib yang juga pelanggan bakso priyangan berkunjung bersama keluarga.

Namun saat itu hanya pihak lelaki saja yang keluar untuk makan di warung. Sementara para perempuan yang bercadar tetap berada di dalam mobil. Para perempuan bercadar tidak makan bersama rombongan keluarga di dalam warung.

Berangkat dari kebutuhan pengunjung itulah, ketika ada kesempatan memperlebar lahan warung, dibuatlah tempat makan khusus perempuan bercadar.

"Allhamdulilah bisa dikontrak dan akhirnya ada tempat khusus buat cadar ruangan ini luasnya 4 x 2. Dulu ini tempat orang jual mie. Kita siapkan 2 meja dengan 8 kursi di ruangan bercadar ini," kata Yoesuf kepada TribunJatim.com
.
Namun terkadang ruangan khusus untuk perempuan bercadar juga dipakai untuk perempuan tidak bercadar. Palagi ketika pengunjung sudah memenuhi kapasitas di bagian depan.

Bagi Yoesuf, kenyamanan pengunjung bagian yang terpenting. Oleh sebab itu, di warung bakso yang berdiri sejak 1999 itu harus menyediakan kenyamanan pengunjungnya. Yoesuf mengatakan tidak ada makanan khusus bagi perempuan bercadar. Yang ada hanya tempat khusus sebagai tempat privasi perempuan bercadar.

Keberadaan tempat khusus perempuan bercadar ini seakan senada degnan program Pemkot Malang yang tengah gencar membranding wisata halal. Namun Yoesuf mengaku tidak mengetahui adanya program wisata halal dari Pemkot Malang. Keberadaan ruangan khusus perempuan bercadar itu semata-mata untuk kebutuhan pelanggan.


Yoesuf menyebut, kini Bakso Priangan Mang Yayat sedang melakukan uji sertifikasi halal di Majelis Ulama Indonesia Jawa Timur. Proses sertifikasi berjalan sejak beberapa tahun namun belum rampung. Pihaknya menjamin meski belum ada sertifikasi halal, makanan yang disajikan 100 persen halal. Pasalnya, semua dilah sendiri dan alat-alatnya juga dioperasikan sendiri.

"Kami pastikan 100 persen halal, mesin selep daging milik sendiri. Kami bekerja sama dengan lembaga penguji halal dari Universitas Brawijaya. Akan ada assesor yang datang ke sini memastikan makanan ini halal," tutup Yoesuf.

Di sisi lain, Bakso Priangan Mang Yayat tetap mengandalkan cita rasa utamanya sebagai penyaji menu bakso . Menu andalannya adalah bakso . Seiring berjalannya waktu, kini pengelola menambah beberapa menu variasi seperti, tahu campur, soto, mie ayam, dan tahu telor.

Sary Nur Handayani (22), seorang perempuan bercadar asal Trenggalek yang kini tinggal di Kota Malang menceritakan pengalamannya saat makan di sebuah warung. Sebagai perempuan yang mengenakan cadar , ia terkadang memilih tempat yang nayaman untuk makan.

“Biasanya saya mengambil tempat di pojokkan. Untuk mencari kenyamanan saja,” ujarnya.

Setiap kali makan, Sary harus membuka cadar nya untuk memasukkan makanan ke mulut. Baginya hal itu tidak merepotkan.

“Saya biasa saja dengan cara seperti itu. Tidak merepotkan,” katanya.

Namun Sary sendiri mengaku belum mengetahui adanya warung yang menyediakan tempat khusus perempuan bercadar di Kota Malang . Kalau pun ada, seperti Bakso Priangan Mang Yayat, ia mengaku senang sekali.

“Ya alhamdulillah karena kami diberikan tempat. Kami memang butuh kenyamanan,” tuturnya. (Benni Indo/TribunJatim.com)



http://jatim.tribunnews.com/2018/12/...cadar?page=all


0
5.8K
86
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.