Dalam rangka memperingati 14 tahun tsunami Aceh, Prabowo Subianto berkunjung ke Tanah Rencong. Prabowo melakukan lawatan ke negeri Serambi Mekah itu untuk melakukan doa bersama  mengenang korban tsunami Aceh 26 Desember 2004 silam.
 
Kedatangan Prabowo disambung hangat dan meriah. Kedatangan Capres nomor urut 2 itu diiringi dengan lantunan Salawat dari para warga Aceh. Solawat dalam tradisi Islam dilantunkan sebagai doa untuk Nabi Besar Muhammad SAW, selain itu juga adalah doa kepada seseorang yang datang agar orang tersebut dilimpahkan keberkahan dan keselamatan dari Allah SWT.
 
Sejalan dengan tujuan Solawat sebagai permohonan doa untuk keselamatan. Kunjungan Prabowo ke Tanah Rencong itu pun dalam rangka berdoa memohon keselamatan untuk para keluarga korban tsunami aceh pada 2004 silam.
 
Selain berdoa bersama Prabowo juga sempat memberikan pidato di Aceh. Pada pidato tersebut, Prabowo memuji ketehugan masyarakat Aceh yang teguh dalam berjuang melawan penjajahan. Sikap penuh semangat dan keteguhan dari para pahlawan dalam menghalau penjajah itu jelas masih terpancar dari sorotan mata setiap orang Aceh.
 
Prabowo yakin bahwa orang Aceh akan dapat selalu bangkit dari setiap keterpurukan.  Sejarah pun mencatat bagaimana Aceh disegani sebagai daerah yang memiliki armada laut yang kuat pada masa kejayaannya. Juga Aceh adalah daerah yang tidak pernah berhasil ditaklukan oleh penjajahan Belanda pada era colonial.
 
Masyarakat Aceh adalah orang-orang yang tangguh, meski diterjang dashyatnya tsunami, mereka akan selalu bangkit. Duka tidak akan bermukim lama di Aceh, masyarakat Aceh selalu punya tekad kuat untuk terus maju menggapai kembali kejayaan masa lalunya.

Sumur 1
Sumur 2