Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • 80 Persen Lamaran Kerja Sudah Dibuang Sebelum Dibaca (SENSASIONAL)

BelajarKeuanganAvatar border
TS
BelajarKeuangan
80 Persen Lamaran Kerja Sudah Dibuang Sebelum Dibaca (SENSASIONAL)
Halo agan dan sista, 

Kali ini ane ingin share informasi yang cukup mengagetkan kita semua, yaitu mengenai lamaran kerja yang selama ini tidak pernah mendapatkan panggilan.

Silakan simak informasi dibawah ini ya....



Khusus pada tulisan ini yang berjudul “80 persen lamaran kerja sudah dibuang sebelum dibaca“, penulis sengaja memberikan judul yang sensasional agar para pembaca situs BelajarKeuangan.com menjadi penasaran, khususnya para pencari kerja (job seeker) yang saat ini masih terus berjuang mencari pekerjaan untuk menata masa depannya.

Judul diatas adalah fenomena nyata yang pasti ditemui seputar rekrutmen di banyak perusahaan besar, yang biasanya membuka lowongan kerja dengan space iklan yang relatif berukuran besar serta memiliki alamat tujuan PO BOX.

Dari pancingan iklan tersebut biasanya berhasil menyedot ribuan surat lamaran berkarung-karung yang masuk ke meja HRD nya.

Bicara berkarung-karung memang menjadi renungan tersendiri, tapi kenyataannya seperti itu, satu posisi lamaran bisa diperebutkan oleh ratusan pelamar.

Dengan kondisi lamaran yang menggunung tersebut, selanjutnya akan menjadi hari-hari panjang bagi para staf di bagian rekrutmen untuk mulai memprosesnya.

Satu persatu amplop lamaran yang masuk akan dipegang dan dibaca, disinilah peristiwa yang menjadi judul sensasional diatas mulai menemukan korbannya, yup… 80 persen surat lamaran yang masuk ke bagian HRD ternyata sudah harus disingkirkan atau dibuang sebelum sempat dibuka amplopnya.

Ironis memang, tapi itulah realita yang sering terjadi di banyak perusahaan besar (jika rekrutmen menggunakan fasilitas pihak ketiga seperti situs pencari kerja, biasanya hanya dibuka sebentar lalu cuma dilihat sekilas).

Pernahkah anda membayangkan surat lamaran yang biasanya dikirim dengan melampirkan foto diri penampilan terbaik, arsip lamaran kerja dengan fotokopi kualitas xerox, dikirim menggunakan layanan kelas utama “kilat khusus”, disertai kepercayaan diri tinggi yang penuh rasa optimis, ternyata hasil akhirnya di meja HRD lamaran kita termasuk daftar tumpukan antrian untuk masuk ke mesin penghancur kertas.

“kenapa sampai perlu dimasukkan ke mesin penghancur kertas, bukankah itu menambah pekerjaan?”, komentar beberapa pembaca yang mulai merasa surat lamarannya termasuk daftar tunggu tumpukan kertas bermasalah.

Simak informasinya dibawah ini.

Masalah Umum dan Utama yang Sering Terjadi




#1 Pelamar menunda pengiriman lamarannya, sehingga hadir di meja HRD tidak lebih cepat dibandingkan kompetitor sesama pelamar yang sudah lebih dulu hadir, apalagi ditunjang dengan kebutuhan divisi personalia yang menginginkan posisi kosong untuk bisa segera diisi secepat mungkin.


#2 Lamaran kerjanya tidak memiliki tujuan posisi yang jelas untuk dilamar, sehingga ini membuat bagian HRD berpikir praktis langsung membuangnya, toh masih ada tumpukan lamaran kerja setinggi gunung yang perlu segera diproses.

Setelah membaca 2 sumber utama diatas, pasti anda terbengong-bengongkarena bukan sekedar terlambat mengirim atau tidak jelas posisi yang dilamar tapi cara berpikir untuk siap bersaing di dunia kerja hampir bisa dipastikan belum sama sekali dimiliki oleh para pencari kerja.



Selanjutnya perusahaan besar yang membuka lowongan dan menghasilkan tumpukan surat lamaran yang menggunung tidak mau mengambil resiko membuang sisa surat lamaran ke sembarang tempat atau menyuruh office boynya untuk menjual kertas-kertas tersebut di tukang loak, karena mereka tidak mau mengambil resiko jika suatu hari seorang pelamar akhirnya protes saat menerima bungkus kacang rebus yang dibelinya ternyata memakai kertas CV atau lampiran keterangan lamaran kerjanya.

Lalu apa yang harus dilakukan oleh para pencari kerja jika tidak ingin hal buruk tersebut terjadi?

Gampang saja, jika lowongan kerja muncul di koran pada hari sabtu, sebisa mungkin kirim lamaran anda pada hari itu juga agar pada hari senin surat lamaran kerja sudah bisa sampai di meja HRD.

Lalu untuk poin kedua dari petaka tersebut, agar lamaran anda tidak menjadi bungkus kacang adalah buat atau tulis tujuan posisi yang jelas di AMPLOP lamaran.

Apakah hanya itu yang harus dilakukan agar lamaran para pencari kerja bisa dibaca atau setidaknya dibuka oleh HRD?

Tentu saja ada. SILAKAN KLIK -> SUMBERya gan untuk meluncur ke TKP utk info lengkapnya
Diubah oleh BelajarKeuangan 25-12-2018 07:53
2
3.3K
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.