Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

wa2n43Avatar border
TS
wa2n43
Prabowo-Sandi Sebut Stunting Bisa Jadi Malapetaka Bangsa!
Prabowo-Sandi Sebut Stunting Bisa Jadi Malapetaka Bangsa!

Prabowo-Sandi Sebut Stunting Bisa Jadi Malapetaka Bangsa!

Jakarta, Kamis (20/12/2018)
(CNBC Indonesia/Muhammad Iqbal)
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (BPN Prabowo-Sandiaga) menegaskan masalah stunting merupakan salah satu prioritas pasangan yang diusung Koalisi Indonesia Adil dan Makmur.

Hal itu diutarakan oleh Direktur Komunikasi dan Media BPN Prabowo-Sandiaga Hashim Djojohadikusumo saat berkunjung ke Kantor Transmedia di Jakarta, Kamis (20/12/2018).


Hashim menjelaskan, kesehatan seluruh rakyat Indonesia menjadi perhatian utama Prabowo. Khusus untuk stunting, dia mengatakan, tingkat prevalensinya terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Pada 2007, stunting berada pada kisaran 30% dari populasi balita di Tanah Air. Sedangkan pada saat ini, persentasenya meningkat menjadi 38%. Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan ambang batas maksimal 20% dari total jumlah balita.

"Bagi dia (Prabowo) (masalah stunting) bisa menjadi malapetaka," ujar Hashim. Oleh karena itu, adik kandung Prabowo itu menyatakan masalah stunting harus segera ditanggulangi.


Mengapa demikian? Sebab, mau tidak mau, Indonesia harus turut serta dalam revolusi industri 4.0. "Nanti yang akan ikut serta (dalam revolusi industri 4.0) hanya 62%, sedangkan 38% tidak bisa ikut," kata Hashim.

Apabila Prabowo-Sandiaga memenangi pemilihan presiden 2019, masalah stunting akan diatasi sesegera mungkin. Prabowo akan memberi penugasan khusus kepada menteri koordinator bidang kesejahteraan rakyat hingga menteri kesehatan. "Ini prioritas untuk kita tanggulangi karena ini masalah besar," ujar Hashim.


Solusi yang ditawarkan Prabowo-Sandiaga adalah 'revolusi putih' yang sudah diterapkan di DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Anies Baswedan. Hashim mengambil contoh China yang dikenal dengan budaya minum teh.

Sejak 2007, China membuat program mewajibkan setiap anak meminum 1 liter susu per hari. Itu artinya, sebanyak 200 juta anak di Negeri Tirai Bambu, total meminum 200 juta liter susu per hari.
Baca: Bank Dunia Sebut Anak-anak RI Tak Maksimal dapat Pendidikan
(miq/dob)


https://www.cnbcindonesia.com/news/20181220210542-4-47381/prabowo-sandi-sebut-stunting-bisa-jadi-malapetaka-bangsa
0
2.6K
18
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.3KThread41.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.