- Beranda
- Berita dan Politik
Rais Syuriah PCINU Tiongkok Jelaskan Peta Konflik Muslim di Xinjiang
...
![baperan8](https://s.kaskus.id/user/avatar/2018/10/17/avatar10378862_4.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
baperan8
Rais Syuriah PCINU Tiongkok Jelaskan Peta Konflik Muslim di Xinjiang
Saya mengikuti berita-berita viral tentang persoalan muslim di Xinjiang. Tetapi ada beberapa hal yang juga harus dipahami publik Indonesia.
Pertama, bahwa Persoalan Xinjiang tidak bisa dikaitkan dengan kebijakan anti Islam, yang dilakukan otoritas China adalah tindakan untuk mencegah gerakan separatisme, sehingga jikapun ada dugaan terjadinya tindakan pelanggaran HAM di sana tetap harus ditempatkan pada persoalan cara penanganan separatisme yang kurang tepat, bukan pada kesimpulan bahwa Pemerintah China anti Islam.
Kedua, Indonesia juga memiliki sejarah kelam dalam hal penanganan gerakan separatisme seperti di Aceh dengan kebijakan DOM, tetapi dunia internasional tetap memandang persoalan tersebut sebagai masalah dalam negeri Indonesia.
Ketiga, masyarakat juga perlu tahu bahwa konstitusi China menjamin kebebasan beragama termasuk Islam. Kehidupan muslim di China, di luar Xinjiang, sejauh yang saya ketahui berjalan baik bahkan pemerintah China juga membangun fasilitas bagi kepentingan Muslim seperti Hui Culture Park senilai 3,7 milyar dolar atau 51 triliun rupiah. Ketua umum PBNU dan kalangan NU lainnya juga pernah mengunjungi berbagai situs keislaman di China termasuk pesantren atau madrasah.
![Rais Syuriah PCINU Tiongkok Jelaskan Peta Konflik Muslim di Xinjiang](https://s.kaskus.id/images/2018/12/21/10378862_201812210543230849.jpg)
Keempat, dalam Rencana Aksi Nasional China berkait pelaksanaan HAM tahun 2016-2020 terdapat juga paragraf tentang perbaikan pelayanan haji.
Kelima, kebijakan Luar Negeri Indonesia sejak era Gus Dur, Megawati, SBY hingga Jokowi menempatkan China sebagai mitra penting dan strategis. Calon presiden Prabowo Subianto sewaktu berkunjung ke Peringatan berdirinya Republik Tiongkok ke 69 di Jakarta juga menginginkan tetap dipeliharanya hubungan baik dengan China.
Demikian pendapat saya berkaitan dengan terjadinya viral berita tentang Muslim Xinjiang di Indonesia.
Oleh : H. Imron Rosyadi Hamid,
Rais Syuriah PCINU Tiongkok
Jilin Tiongkok, 18 Desember 2018
https://bangkitmedia.com/rais-syuria...m-di-xinjiang/
Berita yang sama dari media mainstream. Link :
PCINU: Tempatkan Xinjiang Sebagai Urusan dalam Negeri Cina | Republika Online
https://www.google.com/amp/s/m.repub.../amp/pjxyk0377
Monggo nasbung, waktu dan tempat dipersilahkan![Jempol emoticon-Jempol](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ly1j43vv5.gif)
Pertama, bahwa Persoalan Xinjiang tidak bisa dikaitkan dengan kebijakan anti Islam, yang dilakukan otoritas China adalah tindakan untuk mencegah gerakan separatisme, sehingga jikapun ada dugaan terjadinya tindakan pelanggaran HAM di sana tetap harus ditempatkan pada persoalan cara penanganan separatisme yang kurang tepat, bukan pada kesimpulan bahwa Pemerintah China anti Islam.
Kedua, Indonesia juga memiliki sejarah kelam dalam hal penanganan gerakan separatisme seperti di Aceh dengan kebijakan DOM, tetapi dunia internasional tetap memandang persoalan tersebut sebagai masalah dalam negeri Indonesia.
Ketiga, masyarakat juga perlu tahu bahwa konstitusi China menjamin kebebasan beragama termasuk Islam. Kehidupan muslim di China, di luar Xinjiang, sejauh yang saya ketahui berjalan baik bahkan pemerintah China juga membangun fasilitas bagi kepentingan Muslim seperti Hui Culture Park senilai 3,7 milyar dolar atau 51 triliun rupiah. Ketua umum PBNU dan kalangan NU lainnya juga pernah mengunjungi berbagai situs keislaman di China termasuk pesantren atau madrasah.
![Rais Syuriah PCINU Tiongkok Jelaskan Peta Konflik Muslim di Xinjiang](https://s.kaskus.id/images/2018/12/21/10378862_201812210543230849.jpg)
Keempat, dalam Rencana Aksi Nasional China berkait pelaksanaan HAM tahun 2016-2020 terdapat juga paragraf tentang perbaikan pelayanan haji.
Kelima, kebijakan Luar Negeri Indonesia sejak era Gus Dur, Megawati, SBY hingga Jokowi menempatkan China sebagai mitra penting dan strategis. Calon presiden Prabowo Subianto sewaktu berkunjung ke Peringatan berdirinya Republik Tiongkok ke 69 di Jakarta juga menginginkan tetap dipeliharanya hubungan baik dengan China.
Demikian pendapat saya berkaitan dengan terjadinya viral berita tentang Muslim Xinjiang di Indonesia.
Oleh : H. Imron Rosyadi Hamid,
Rais Syuriah PCINU Tiongkok
Jilin Tiongkok, 18 Desember 2018
https://bangkitmedia.com/rais-syuria...m-di-xinjiang/
Berita yang sama dari media mainstream. Link :
PCINU: Tempatkan Xinjiang Sebagai Urusan dalam Negeri Cina | Republika Online
https://www.google.com/amp/s/m.repub.../amp/pjxyk0377
Monggo nasbung, waktu dan tempat dipersilahkan
![Jempol emoticon-Jempol](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ly1j43vv5.gif)
Diubah oleh baperan8 21-12-2018 06:30
3
5.2K
88
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
![Berita dan Politik](https://s.kaskus.id/r200x200/ficon/image-10.png)
Berita dan Politik![KASKUS Official KASKUS Official](https://s.kaskus.id/kaskus-next/next-assets/images/icon-official-badge.svg)
671.8KThread•41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru