- Beranda
- Berita dan Politik
Berkarya: Anak Muda Demo Tolak Orde Baru Tak Paham Sejarah
...
![kroco.ri](https://s.kaskus.id/user/avatar/2014/06/30/avatar6944261_9.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
kroco.ri
Berkarya: Anak Muda Demo Tolak Orde Baru Tak Paham Sejarah
Sebagai generasi muda seharusnya mereka menghargai sejarah.
Indonesiainside.id, Jakarta — Politisi Partai Berkarya Apni Yulia Sari menyoroti puluhan remaja yang melakukan long march menuju Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu kemarin. Massa remaja berkaos hitam itu berjalan kaki dari kawasan Tugu Tani dengan membawa pesan “Lawan Orde Baru”.
“Sebagai warga negara termasuk anak-anak muda, seharusnya lebih menghargai sejarah, karena bagaimanapun sejarah yang membentuk karakter suatu bangsa,” ujarnya di Jakarta, Senin (17/12).
Lebih lanjut, Caleg dari Dapil Jabar IX ini menjelaskan, pada zaman Soeharto Pancasila dijadikan sebagai paradigma guna membentuk karakter anak-anak muda dengan mewajibkan hafal butir-butir Pancasila, sehingga anak-anak muda mengerti makna dari dasar negara.
“Bukan tidak baik kita sekarang memiliki kebebasan berpendapat. Menurut saya tidak ada halangan untuk berkreasi,” katanya
Namun, ia mengingatkan kepada generasi muda jika terlalu bebas berpendapat dan berkreasi, malah dapat menjadi boomerang karena hilangnya rasa saling menghargai dan menghormati sesama warga negara.
“Jika di-flashback dengan melihat sejarah pada zaman Pak Harto, masyarakat lebih aman, tentram, adil, makmur, dan saling menghargai satu sama lain,” tandasnya.
(Ahmad Z.R)
SUMUR
Indonesiainside.id, Jakarta — Politisi Partai Berkarya Apni Yulia Sari menyoroti puluhan remaja yang melakukan long march menuju Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu kemarin. Massa remaja berkaos hitam itu berjalan kaki dari kawasan Tugu Tani dengan membawa pesan “Lawan Orde Baru”.
“Sebagai warga negara termasuk anak-anak muda, seharusnya lebih menghargai sejarah, karena bagaimanapun sejarah yang membentuk karakter suatu bangsa,” ujarnya di Jakarta, Senin (17/12).
Lebih lanjut, Caleg dari Dapil Jabar IX ini menjelaskan, pada zaman Soeharto Pancasila dijadikan sebagai paradigma guna membentuk karakter anak-anak muda dengan mewajibkan hafal butir-butir Pancasila, sehingga anak-anak muda mengerti makna dari dasar negara.
“Bukan tidak baik kita sekarang memiliki kebebasan berpendapat. Menurut saya tidak ada halangan untuk berkreasi,” katanya
Namun, ia mengingatkan kepada generasi muda jika terlalu bebas berpendapat dan berkreasi, malah dapat menjadi boomerang karena hilangnya rasa saling menghargai dan menghormati sesama warga negara.
“Jika di-flashback dengan melihat sejarah pada zaman Pak Harto, masyarakat lebih aman, tentram, adil, makmur, dan saling menghargai satu sama lain,” tandasnya.
Spoiler for Massa pendemo di gedung Granadi, Kuningan, Jakarta Selatan. Foto: Suandri Ansah/Indonesiainside.id:
(Ahmad Z.R)
SUMUR
0
2.4K
33
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
![Berita dan Politik](https://s.kaskus.id/r200x200/ficon/image-10.png)
Berita dan Politik![KASKUS Official KASKUS Official](https://s.kaskus.id/kaskus-next/next-assets/images/icon-official-badge.svg)
671.8KThread•41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru