• Beranda
  • ...
  • Otomotif
  • Mengenal Fungi Traction Control, dan Kenapa Hanya Ada di Motor Besar?

lishandokoAvatar border
TS
lishandoko
Mengenal Fungi Traction Control, dan Kenapa Hanya Ada di Motor Besar?


Agan dan Sista, mungkin udah sering dengar teknologi traction control system di mobil dan sepeda motor. Nah di tulisan kali ini, ane mau berbagi soal manfaat traction control. 


Traction control adalah sebuah sistem yang memanfaatkan sejumlah sensor untuk menyelaraskan kecepatan putaran roda. Fungsi utamanya agar roda tidak selip karena putarannya terlalu cepat.

Sebab kalau roda berputar terlalu cepat atau spinning, motor menjadi sulit terkontrol, bahkan bisa membuat pengendara terpelanting. Kalau agan dan sista suka nonton MotoGP, pembalap kerap mengalami high side (terjatuh ke sisi berlawanan dengan kemiringan motor). Nah kejadian itu terjadi karena roda berputar terlalu cepat sehingga motor bergerak liar.

Sensor traction control akan membaca kecepatan putaran roda dan mengirimkan informasi kepada ECU. Jika teridentifikasi putaran roda depan dan belakang tidak seimbang, atau ban belakang tidak mendapatkan traksi, ECU akan mengirim sinyal kepada sistem ABS.

Nantinya, ABS akan melakukan pengereman di roda belakang untuk mengurangi putarannya. Dengan begitu roda kembali mendapatkan traksi dan pengendara bisa mengontrol laju motornya.

Kalau di motor  MotoGP atau motor sport, traction control tidak dihubungkan dengan ABS, ya karena di motor MotoGP tidak ada ABS-nya. Tetapi, ECU akan memerintahkan mesin untuk mengurangi pasokan tenaga, agar putaran roda kembali normal.

Umumnya, traction control bisa dinon-aktifkan, seperti pada Yamaha XMax. Kenapa bisa dimatikan? Karena tidak semua pengendara suka dengan traction control yang membuat laju motor terlalu halus. Kalau mau ngebut, traction control dimatikan supaya bisa berakselerasi lebih cepat.

Oh ya, traction control ini bisa ditemukan pada motor-motor berkapasitas mesin besar, 250 cc ke atas. Kenapa demikian?
Pertama, traction control harganya mahal, jadi kalau dipasang di motor kecil, otomatis harga jualnya semakin tinggi. Selain itu, tenaga yang dihasilkan motor berkubikasi 250 cc ke bawah masih mudah untuk dikontrol, sehingga tidak perlu dibantu traction control.


Sumber Gambar: RideApart
 
1
2.9K
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Otomotif
OtomotifKASKUS Official
27.7KThread15KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.