Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Education
  • Tanda Kiamat Kecil "Munculnya Gunung Emas, Sebelum Munculnya Dajjal"

starvasky771Avatar border
TS
starvasky771
Tanda Kiamat Kecil "Munculnya Gunung Emas, Sebelum Munculnya Dajjal"
Semua umat Islam percaya, bahwa suatu saat nanti dunia ini akan mengalami kiamat.



Namun tidak ada satu pun orang yang mengetahui kapan kejadian itu akan terjadi. Tetapi, Rasulullah SAW telah menyampaikan tanda-tandanya melalui banyak riwayat.
Nah salah satu tanda kiamat ini adalah dengan munculnya gunung emas. Dimana menurut hadis, kemunculannya akan menjadi penyebab peperangan bagi banyak orang demi untuk memperebutkan gunung emas tersebut. Lantas, seperti apakah wujud sebenarnya dari gunung emas itu?

SUNGAI Eufrat, Efrat, atau sungai Furat adalah Sungai bermata air di Anatolia, Turki, dan bermuara di Teluk Persia. Sungai ini panjangnya kurang lebih 2,781 kilometer atau 1,730 mil.

Di dalam riwayat Bukhari Muslim, Rasulullah SAW bersabda, “Sudah dekat suatu masa di mana sungai Efrat akan surut airnya lalu tampak perbendaharaan emas darinya, maka barangsiapa yang hadir di situ janganlah ia mengambil apapun dari harta itu.”

Dari Abu Hurairah r.a.,Rasulullah SAW bersabda: “Hari kiamat tidak akan terjadi sampai (apabila) Sungai Efrat menjadi surut airnya sehingga nampaklah sebuah gunung dari emas. Banyak orang-orang (yang berada disitu) berperang untuk memperebutkannya. Maka terbunuhlah 99 dari 100 orang yang berperang. Dan masing-masing yang terlibat (dalam peperangan itu) berkata, ‘Mudah-mudahan akulah orang yang selamat itu'.

Dilansir dari akun YouTube AR Channel, sungai ini melintasi tiga negara, yakni Turki, Suriah, dan Irak. Sungai Eufrat bersama dengan Sungai Tigris memiliki peran besar dalam membesarkan peradaban terkenal Mesopotamia. Sungai ini memiliki mata air di Anatolia, Turki dan bermuara di Teluk Persia.

Dalam siarannya di surat kabar New York Time, NASA melaporkan hasil penelitian mereka terhadap sistem perairan di Timur Tengah. Ilmuan NASA, Irvine dan peneliti lainnya dari Universitas California, mendapati bahwa sejak tahun 2003, sungai Eufrat dan Tigris telah kehilangan debit airnya sebanyak 144 juta km kubik. Itu artinya, sungai tersebut sudah mulai mengering. Menurut para peneliti, kekeringan itu terjadi akibat pompa air yang terus menghisap air tanah.


Tiga negara seperti Turki, Suriah, dan Irak itu tidak berkoordinasi dalam pengelolaan air dengan baik. Untuk wilayah Turki, daerah tersebut begitu subur dan makmur dengan adanya bendungan yang dibangun dengan memanfaatkan sungai Eufrat. Namun tidak demikian dengan Suriah dan Irak. Sehingga hal ini memunculkan polemik antara tiga negara. Inilah yang dikhawatirkan, bahwa saat sungai Eufrat mengering akan diikuti dengan perang seperti apa yang disabdakan oleh Raslullah.

Bukanlah yang dimaksud dengan “gunung emas” di sini adalah minyak bumi, sebagaimana yang disangka oleh sebagian orang. Meskipun minyak bumi sendiri dalam bahasa kita sering disebut dengan istilah “emas hitam”. Anggapan semacam ini adalah tidak tepat, dengan ditinjau dari beberapa sisi:

Pertama, hadits di atas tegas menyebutkan “gunung emas”, adapun minyak bumi secara hakikatnya bukanlah emas. Karena emas adalah barang tambang yang sudah kita kenal, berbeda dengan minyak bumi.

Kedua, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan bahwa air sungai Efrat akan mengering, lalu tampaklah (muncullah) gunung emas tersebut, sehingga bisa dilihat oleh manusia. Adapun minyak bumi, harus diambil dari dalam bumi dengan alat-alat tambang di kedalaman yang sangat jauh.

Ketiga, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengkhususkan sungai Efrat saja, tanpa menyebutkan sungai atau lautan yang lain. Sedangkan minyak bumi, sebagaimana yang kita ketahui, bisa ditambang dari laut atau dari dalam bumi, di tempat-tempat penambangan yang sangat banyak.

Keempat, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan bahwa manusia akan saling bunuh untuk memperebutkan simpanan ini. Kenyataannya, hal ini tidaklah terjadi ketika ditemukannya cadangan minyak bumi, baik di sungai Efrat ataupun di tempat-tempat lainnya.

Bahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang siapa saja yang melihat kemunculan gunung emas tersebut untuk mengambilnya sedikit pun. Sebagaimana yang juga diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;


"Segera saja sungai Efrat akan mengering lalu nampaklah gunung emas. Barangsiapa yang menjumpainya, jangan diambil sedikit pun.” (HR. Muslim no. 2894)

Dalam redaksi hadits yang lain disebutkan,

“ … lalu nampaklah simpanan berupa emas …” (HR. Bukhari no. 7119 dan Muslim no. 2894)

Oleh karena itu, barangsiapa yang menganggap bahwa yang dimaksud dengan gunung (simpanan) emas tersebut adalah minyak bumi, konsekuensinya adalah melarang siapa pun untuk menambang (mengambil) minyak bumi sebagaimana larangan dalam hadits di atas. Tentu saja, tidak ada satu pun yang berani mengatakan demikian.

Semua ini adalah bukti bahwa memaknai “gunung emas” dengan “minyak bumi” adalah anggapan yang tidak tepat dan mengada-ada.

Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah menjelaskan bahwa sebab dilarangnya mengambil emas dari gunung tersebut adalah untuk mencegah terjadinya kekacauan dan saling bunuh di antara manusia. (Fathul Baari, 13/81)

Sumur: https://www.islampos.com/amp/keringn...ng-emas-22808/

https://muslim.or.id/37505-tanda-kia...nung-emas.html
Diubah oleh starvasky771 16-12-2018 02:15
2
6.8K
32
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Education
EducationKASKUS Official
22.5KThread13.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.