Presiden !! Menjadi Presiden di negara ini memang banyak yang suka terutama mereka para partai politik yang telah mengajukan sebuah nama. Tapi alih-alih Jabatan Presiden bisa membuat kebijakan yang merakyat, bahkan kebijakan diplomasi dengan negara luar dan menguntungkan masyarakat tidak bisa berjalan mulus.



Kenapa ? Dan Mengapa ? Ingat Di negara ini ada parlemen yang dikuasai oposisi dengan mereka saling berjabat tangan dengan partai pemerintah di balik meja. Dari banyaknya partai yang ada sebenarnya sama saja uang dan jabatan yang di cari untuk modal mencari bisnis baru di balik layar, politik bagi-bagi kue kekuasaan ini bukan hisapan jempol belaka.

Jadi ketika agan memilih seorang Presiden nanti dapat dipastikan kebijakannya akan sama saja, kecuali parlemen dan pemerintah 90% dikuasai partai politik yang sama mungkin saja bisa satu suara.



Kalau sekarang ? Susah, lihat saja Gusdur yang diturunkan paksa oleh Parlemen karena banyak kebijakannya yang tak sesuai dengan kemauan mereka. Media massa pun kini tak bisa independent tergantung yang punya, hampir merata media di Indonesia pemiliknya merupakan tokoh politik yang memegang peranan penting pada sebuah partai. Ketika seorang pebisnis terjun ke dunia politik tentu saja tujuannya agar bisnis mereka bisa terus berkembang, sebuah ijin membuka perusahaan baru dengan mudah dan juga ijin-ijin lainnya menjadi lebih cepat pengurusannya.



Bahkan bukan rahasia lagi adanya mahar politik di belakang layar, ketika ada mahar pastinya harus balik modal maka para aktor politik pun banyak yang meringkuk di jeruji besi kandang KPK. Presiden bisa saja berganti tapi kalau sistem nya masih seperti ini sudah tentu Indonesia tak kan pernah bisa maju, kebijakan Presiden selalu di kritik tanpa ada solusi yang diberikan pada pemerintah, lucu dan ironi tapi inilah dunia politik dunia para badut yang melucu di panggung hiburan yang terkadang membuat kita tertawa, ada yang benjol segede bakpao, ada yang plonga-plongo, ada juga yang sering marah-marah tak ada solusi, dan banyak juga yang tidur ketika bekerja.



Semua itu sudah biasa, tinggal masyarakatnya saat ini mau ditipu atau tidak. Ditipu dengan janji manis tanpa aksi, bahkan ditipu dengan diberikannya nasi bungkus, nasi kotak, sertifikat dan juga sepeda agar suara mereka tak pergi kemana-mana. Oposisi pun terus berteriak mau bawa embel agama, penistaan dan juga hoax yang penting bikin gaduh dan rusuh tentu saja itu yang mereka inginkan agar ada moment untuk menjatuhkan.



Jadi ketika memilih Presiden harus di ingat pilih juga partai yang mengusungnya, karena Presiden saat ini hanya boneka tak bisa berbuat apa-apa karena ada parlemen yang menguasai suara yang katanya untuk rakyat. Walau politik itu tak suci tapi kita juga jangan benci karena dari kebijakan mereka negara ini dapat makmur atau hancur, di akhir tahun 2018 ini berfikirlah sejenak apapun pilihan agan di pemilihan Presiden nanti mereka tak bisa berkuasa penuh karena tak bisa satu hati dengan parlemen, hal ini bisa di buktikan ketika orde baru membuat parlemen berada di bawah Presiden ketika Golkar menguasai parlemen sudah pasti kebijakan Presiden pun mulus untuk dilaksanakan.



Walau sekali lagi politik tak segan menjilat ludah sendiri, tak segan bersalaman dengan oposisi di belakang meja, tak segan juga saling mencaci dan memuji, tak segan juga rakyat di tumbalkan untuk sebuah kekuasaan bahkan sudah banyak mahasiswa yang mati karena mengkritik tapi hasilnya tak ada perubahan menuju kemakmuran, untuk itu hati-hati dalam memilih.



Pilihlah yang terbaik dari yang terburuk !! Bisa saja saat ini mereka lawan esok lusa pun berkawan itu biasa terjadi dalam politik saat ini jangan lupakan sejarah MegaPro alias Mega - Prabowo .

Ahok pun kader Gerindra, yang kini di elu-elukan oleh PDIP. Lucunya masyarakat saat ini selalu melupakan hal penting seperti ini, dunia politik itu sering ke wolak walik jadi lucu bila di lapisan bawah terjadi adu jotos karena ingin jagoannya menang ? Padahal sama saja yang dipilih itu-itu juga hanya beda nama dan beda orang, yang berkuasa tetap parlemen yang ada di senayan sana.



Berfikirlah secara terbuka, bahwa politik hanyalah sandiwara untuk meraih prestise dan juga kekuasaan tujuannya agar kelompoknya kenyang. Politik tanpa uang sudah pasti akan hilang dan musnah, mereka di bayar dari uang pajak rakyat tapi lucunya rakyat yang sering kena tendang, mereka pun tertawa dan senang diatas singgasana padahal bukan sistem kerajaan.



Untuk itu stop adu jotos, stop untuk membully, stop juga arogansi lebih baik kita ngopi sambil tertawa melihat buzzer sibuk bikin artikel sana sini. Serupuutt ahh...



c4punk@2018

referensi