- Beranda
- Berita dan Politik
Pesantren Janda di Cirebon, Tidak Sekedar Mengaji.
...
TS
binainsanmulia
Pesantren Janda di Cirebon, Tidak Sekedar Mengaji.
Begitu seorang perempuan menjadi janda, ia harus menghadapi setumpuk problem. Ada problem yang terkait dengan masa lalunya, baik problem dengan mantan suami atau problem yang terkait dengan urusan anak.
Belum selesai urusan dengan masalah masa lalunya itu, seorang janda harus menghadapi masalah baru dikehidupannya yangbaru. Problemnya bisa beragam, mulai dari ekonomi, psikologis, mental,sampai ke problem sosial.
Dilema pun kerap muncul antara susahnya menemukan jodoh baru dan banyaknya laki-laki yang mendekat dengan motif yang bermacam-macam.Tidak sedikit yang lari ke lembah hina karena tidak siap menghadapi problem itu.
Melihat kenyataan demikian di masyarakat, Pengasuh Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon, KH. Imam Jazuli, Lc., MA.,menggagas program yang out of box berupaPengajian Advokasi Janda(PAJ). Program seperti ini memang terkesan ganjil. Tapi Kiai yang sering dijuluki zig-zag innovator ini punya alasan sendiri.
“Program ini dimaksudkan sebagai bentuk empati Pesantren atas problem yang muncul di masyarakartsehingga keberadaan Pesantren berdampak nyata bagi perubahan”, tegas Kiai Jazuli dalam sebuah kesempatan.
Kiai Imam Jazuli menambahkan, problem janda ini hampir tak tersentuh oleh ustadz, dai, pemerintah, atau lembaga-lembaga bimbingan dan pembinanaan.
Menurut data, Jawa Barat adalah provinsi tertinggi yang paling banyak jandanya di Indonesia. Cirebon sendiri, menurut Kiai lulusan Al-Azhar Kairo ini, termasuk wilayah Jawa Barat yang perlu mendapatkan perhatian serius soal urusan ini.
*foto hanya ilustrasi. sumber: http://www.julianadewi.com/2014/12/arisan-dan-10-manfaatnya.html
Pengajian Advokasi Jandi ini telah dirintis sejak lama sebetulnya, tetapi untuk lebih memformalkan kegiatan, Pengajian ini baru akandi-launching menjelang Peringatan Hari Ibu tanggal 22 Desember 2018. Menurut rencana, kegiatan Pengajian akan dilaksanakan di sebuah hotel di Cirebon. Menurut catatan, Pesantren Bina Insan Mulia memang dikenal sebagai pesantren yang kerap punya program tidak umum.
Pernah melaksanakan pendidikan caleg dari kalangan santri bertaraf nasional. Pesantren ini juga menjadi pesantren pertama yang menganugerahkan gelar doktor honoris causa kepada santri yang berprestasi di keilmuan. Taka terhitung kegiatan komunitas, seperti Mercy, Harley, Fortuner, dan lain-lain yang dipromotori pesantren ini.
Dengan total santri lebih dari 1000, Pesantren Bina Insan Mulia termasuk dalam deretan pesantren besar di Jawa Barat. Pesantren ini membukan jenjang pendidikan SMP, SMK, dan Aliyah Program Khusus Bertaraf International.
Materi Pengajian Advokasi Janda sendiri lebih variatif, mulai dari tauhid, penguatan mental, konseling psikologis, sampai ke bantuan mendapatkanjodoh dan pembinaan kerja.
founder Pesantren Janda Bina Insan Mulia, Dari kiri: Dr. (HC) Ubaydillah Anwar, Hj. Malika Lulu, S.psi, KH. Imam Jazuli, Lc, MA, Dr. Mohamad Syah, Lc, MA, Azka Maulana I, M. P.si
Tausiah umum akan langsung disampaikan oleh KH. Imam Jazuli MA, sementara untuk pendalaman tauhid secara spesifik akan diisi oleh Dr. Mohamad Syah, Lc., MA. Sedangkan untuk konseling psikologi akan diisi oleh Azka Maulana l, M.Psi. Untuk penguatan mental dan keahlian kerja (job skill) akan ditangani oleh Dr. (HC) Ubaydillah Anwar.
Harapannya, para janda memiliki bekal untuk menghadapi problemnya dengan perspektif yang positif dan aksi-aksi yang produktif.
Belum selesai urusan dengan masalah masa lalunya itu, seorang janda harus menghadapi masalah baru dikehidupannya yangbaru. Problemnya bisa beragam, mulai dari ekonomi, psikologis, mental,sampai ke problem sosial.
Dilema pun kerap muncul antara susahnya menemukan jodoh baru dan banyaknya laki-laki yang mendekat dengan motif yang bermacam-macam.Tidak sedikit yang lari ke lembah hina karena tidak siap menghadapi problem itu.
Melihat kenyataan demikian di masyarakat, Pengasuh Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon, KH. Imam Jazuli, Lc., MA.,menggagas program yang out of box berupaPengajian Advokasi Janda(PAJ). Program seperti ini memang terkesan ganjil. Tapi Kiai yang sering dijuluki zig-zag innovator ini punya alasan sendiri.
“Program ini dimaksudkan sebagai bentuk empati Pesantren atas problem yang muncul di masyarakartsehingga keberadaan Pesantren berdampak nyata bagi perubahan”, tegas Kiai Jazuli dalam sebuah kesempatan.
Kiai Imam Jazuli menambahkan, problem janda ini hampir tak tersentuh oleh ustadz, dai, pemerintah, atau lembaga-lembaga bimbingan dan pembinanaan.
Menurut data, Jawa Barat adalah provinsi tertinggi yang paling banyak jandanya di Indonesia. Cirebon sendiri, menurut Kiai lulusan Al-Azhar Kairo ini, termasuk wilayah Jawa Barat yang perlu mendapatkan perhatian serius soal urusan ini.
*foto hanya ilustrasi. sumber: http://www.julianadewi.com/2014/12/arisan-dan-10-manfaatnya.html
Pengajian Advokasi Jandi ini telah dirintis sejak lama sebetulnya, tetapi untuk lebih memformalkan kegiatan, Pengajian ini baru akandi-launching menjelang Peringatan Hari Ibu tanggal 22 Desember 2018. Menurut rencana, kegiatan Pengajian akan dilaksanakan di sebuah hotel di Cirebon. Menurut catatan, Pesantren Bina Insan Mulia memang dikenal sebagai pesantren yang kerap punya program tidak umum.
Pernah melaksanakan pendidikan caleg dari kalangan santri bertaraf nasional. Pesantren ini juga menjadi pesantren pertama yang menganugerahkan gelar doktor honoris causa kepada santri yang berprestasi di keilmuan. Taka terhitung kegiatan komunitas, seperti Mercy, Harley, Fortuner, dan lain-lain yang dipromotori pesantren ini.
Dengan total santri lebih dari 1000, Pesantren Bina Insan Mulia termasuk dalam deretan pesantren besar di Jawa Barat. Pesantren ini membukan jenjang pendidikan SMP, SMK, dan Aliyah Program Khusus Bertaraf International.
Materi Pengajian Advokasi Janda sendiri lebih variatif, mulai dari tauhid, penguatan mental, konseling psikologis, sampai ke bantuan mendapatkanjodoh dan pembinaan kerja.
founder Pesantren Janda Bina Insan Mulia, Dari kiri: Dr. (HC) Ubaydillah Anwar, Hj. Malika Lulu, S.psi, KH. Imam Jazuli, Lc, MA, Dr. Mohamad Syah, Lc, MA, Azka Maulana I, M. P.si
Tausiah umum akan langsung disampaikan oleh KH. Imam Jazuli MA, sementara untuk pendalaman tauhid secara spesifik akan diisi oleh Dr. Mohamad Syah, Lc., MA. Sedangkan untuk konseling psikologi akan diisi oleh Azka Maulana l, M.Psi. Untuk penguatan mental dan keahlian kerja (job skill) akan ditangani oleh Dr. (HC) Ubaydillah Anwar.
Harapannya, para janda memiliki bekal untuk menghadapi problemnya dengan perspektif yang positif dan aksi-aksi yang produktif.
0
7.9K
26
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
671.5KThread•41.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru