luko.belitaAvatar border
TS
luko.belita
Pelaku Teror Bakar Mobil Ternyata ‘Drunken Master’, Ditangkap Lagi Minum di Lapo


Polisi akhirnya mengungkap terduga pelaku teror bakar mobil di Dusun 1, Desa Pulau Rakyat Tua, Kecamatan Pulau Rakyat Asahan.

Terduga pelaku ternyata seorang ‘Drunken Master’ alias pemabuk berat bernama Luhut Maypredi Hutagalung alias Gondrong (36), warga Dusun 1, Desa Aek Loba, Kecamatan Aek Kuasan, Asahan.

Pria itu ditangkap polisi di salah satu warung tuak di Dusun 1, Desa Pulau Rakyat Tua, Kecamatan Pulau Rakyat, Asahan, Selasa (4/12/2018) kemarin.

Kapolres Asahan, AKBP Faisal F Napitupulu didampingi Kasat Reskrim, AKP Ricky Pripurna Atmaja dan Kapolsek Pulau Raja, Iptu Rianto, dalam konferensi pers di Mapolres Asahan Jumat (7/12/2018) sore mengatakan, pria itu ditangkap terkait 6 pembakaran yang terjadi dalam 2 bulan terakhir di wilayah Hukum Polsek Pulau Raja.

“Hasil interogasi sementara, pelaku merupakan “alcoholic” atau peminum minuman keras jenis tuak, sehingga memicu untuk melakukan tindak pidana. Namun kami masih mendalami dan jika diperlukan kita akan membawa tersangka ke Polda Sumut untuk diperiksa kejiwaannya,” jelas Faisal.

Lanjut Kapolres, berdasarkan hasil interogasi, pria itu juga merupakan residivis kasus narkoba tahun 2012.

“Dia melakukan perbuatannya seorang diri dan dalam keadaan mabuk. Pelaku juga pernah merasa sakit hati karena permintaannya untuk menambah minuman tuak tidak dipenuhi oleh pemilik warung,” lanjut Faisal.

Akibat perbuatannya, pria itu kini terpaksa mendekam di sel Mapolres Asahan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

“Tersangka dijerat dengan pasal 188 jo pasal 187 KUHPidana,” pungkas Faisal.

Sebelumnya diberitakan, mobil milik Junaidi Manurung di Dusun II, Desa Aek Loba, Kecamatan Aek Kuasan, Kabupaten Asahan, Sabtu (24/11/2018) lalu.

Petugas Polsek Pulau Raja kemudian menerima laporan dari Kepala Desa Aek Loba, bahwa rumah warga milik Anto Tarigan juga dibakar oleh orang tidak dikenal.

Petugas Kepolisian Polsek Pulau Raja dan Polres Asahan kemudian mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah TKP dan meminta keterangan sejumlah saksi mata.

Dari keterangan beberapa warga, kecurigaan polisi polisi pun mengarah pada Luhut May Fredi Hutagalung. Petugas kemudian melakukan pengejaran dan menangkap Luhut saat sedang minum di warung tuak di Dusun 1 Desa Pulau Rakyat Tua Kecamatan Pulau Rakyat Kabupaten Asahan.

Kepada polisi, Luhut akhirnya mengakui perbuatannya membakar rumah milik Anto Tarigan. Selain itu dia juga mengakui pernah membakar warung tuak milik Ronni Rumapea di Dusun 3 Desa Aek Loba Kecamatan Aek Kuasan, 3 unit mobil di Dusun 1 Desa Aek Loba Afdeling 1 Kecamatan Aek Kuasan serta 1 unit mobil di Dusun 2 Desa Aek Loba Afdeling 1 Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten Asahan.

Kesemua aksi pembakaran tersebut dilakukannya dalam 2 bulan terakhir. Saat ditanyai awak media, Luhut mengaku tidak memiliki masalah dengan pemilik rumah dan mobil.

“Enggak ada masalah aku sama pemilik rumah atau pun pemilik mobil itu bang. Ku bakar gitu aja rumah dan mobil-mobil itu, karena mabuklah, bang,” jawab Luhut. (Gus)


BACA JUGA:
Teror Bakar Mobil Resahkan Warga Aek Loba Asahan

https://news.metro24jam.com/read/201...m-di-lapo-tuak
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Demikianlah berita pembakar serial rumah dan mobil orang dari tanah mamakngangkang sumut emoticon-Toast

Ilmu psikologi zaman jadul mengatakan jikalau kejahatan adalah bagian dari sifat lahiriah, alias genetik turunan, ada kejahatan laten di dalam darah, menurut ilmuwan zaman romawi dan yunani kuno

Sementara ilmu psikologi zaman modern, mengatakan jikalau kejahatan adalah bagian dari didikan keluarga dan ketimpangan ekonomi, karena anak adalah ibarat lembaran kertas putih yang suci tak bernoda (bahasa puitis nya), dimana pendapat ini dipakai para alim ulama untuk mempromosikan pendidikan dini agamis dan juga dipakai para politisi medan utk kampanye medan sebagai kota bebas kekerasan terhadap anak (kalau kekerasan terhadap dewasa dan orang tua, itu lain cerita, irrelevan, berdasarkan kearifan lokal sipalakotak)

Dulu sebelum saya datang ke sumut, saya percaya sama teori ilmu psikologis modern, sekarang setelah saya menetap di sumut beberapa tahun, saya jadi percaya kedua teori ilmu psikologis, baik yang jadul maupun yang modern adalah sama2 benar

Terimakasih klinik Fek-Kang (Fetak Ngangkang) emoticon-Toast

Petisi Evil In The Blood
nona212
nona212 memberi reputasi
1
2.8K
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.